30. USAI DAN HILANG

229 24 3
                                    

Jangan lupa klik star, comment and follow me<3🌟🌟🌟

|- USAI DAN HILANG

------------

Kiara hanya terus berjalan. Tak tahu bahkan tak memiliki tempat tujuan. Disatu sisi dirinya ingin sendiri, menikmati masa-masa galau meski tubuhnya terus menggigil hebat kala guyuran hujan asik membasahi tubuhnya.

Tak lama setelah dirinya berhenti menangis, Kiara tiba-tiba terkekeh pelan kala mengingat sejauh juga seberat apa dirinya berjuang tetapi nahasnya tak mendapat hasil yang setimpal. Dirinya rasa selama ini, hanya ia yang berjuang. Hanya dirinya yang memberikan plus-plus dihubungan yang kini dirinya jalani. Bukan dirinya berharap mendapat imbalan, namun Kiara hanya berharap, kebahagiaan yang dirinya sebar juga bisa menyebar pada kehidupannya.

"Putus? Haha biarin ah, bodoamat" malasnya. Berjalan cepat dengan sedikit emosi.

Sayang tali sepatu yang malas dirinya ikat waktu tengah galau mengakibatkan lututnya mencium aspal saat tali kanan terinjak kaki kiri.

"Aw!" refleks memegangi lutut lalu meniupnya pelan meski tahu itu tak berefek apapun.

Deg!

"Sakit?" Alvandra dengan telaten meniup luka pada lutut Kiara. Kiara menggeleng, entah lah tiba-tiba saja dirinya ingin menangis padahal luka di kakinya tak mengganggunya.

Alvandra mengatensiasikan pandangannya pada lutut kanan Kiara. Terus meniupnya seolah itu akan membuatnya semakin membaik.

"Alva, sakit" lirihnya. Menangis di bawah guyuran hujan meski kini isak tangisnya teredam rintikan hujan lebat.

"Alva bisa bantu tiupin?" tanyanya lemah lebih ke dirinya sendiri. Kini di tengah jalanan sepi paska hujan, Kiara terduduk lemah dengan memeluk kedua kakinya erat.

"Pengen peluk Alva.."

***

Pagi-pagi sekali Riko sudah memarkirkan kendaraannya di parkiran belakang sekolah dengan tergesa-gesa. Diikuti kedua temannya karena berfikir kritis kala melihat Riko berangkat sepagi ini. Bahkan saat memasuki kelas, di sana hanya ada Alvandra yang duduk dengan santai di kursi kedua.

Melihatnya, semakin membuat Riko emosi lantas berjalan cepat dan menarik kerah seragam Alvandra.

BUGH!!

"Lo apain Kiara brengsek!" Deka dan Reksa yang melihat adegan mendadak itu lantas terkejut. Mencoba menarik Riko untuk menghentikkan aksinya.

"RIKO" tetapi kini emosi tengah menguasai cowok itu hingga tak mengidahkan ucapan temannya.

BUGH!

"Bilang sama gua apa yang sudah lo lakuin sialan" Alvandra sendiri hanya diam, dirinya merasa perlu pukulan lebih keras lagi untuk menyadarkan dirinya. Ditambah suasana kelas yang masih sepi membuat Riko semakin membabi buta pukulan demi pukulan pada Alvandra.

"Riko stop!" lagi-lagi teriakkan Deka hanya angin lalu bagi Riko, Dia semakin melayangakn pukulan demi pukulan kala bayangan Bunda Kiara yang terus memohon dengan isak tangis pilunya melintas begitu saja pada ingatannya.

Malam itu kala hujan deras mengguyur Kota Jakarta, Bunda Kiara menghubungi dirinya dan meminta bantuan untuk mencari Kiara. Awalnya Riko kira itu hanya lelucon semata sampai Bunda semakin mengeluarkan isakannya dirinya baru tersadar bahwa saat itu tengah berada dimode serius.

"Kiara sedari tadi belum juga sampai di rumah. Bantu Bunda" Bunda kalang kabut menunggu anak gadisnya tak juga berada di rumah. Kenyataan suaminya sekarang berada diluar kota untuk mengurus bisnis membuat Bunda hanya bisa mondar-mandir dengan isak tangisnya.

ALVANDRA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang