9. MENUJU PERPUSTAKAAN BIKIN BAHAGIA!

430 45 3
                                    

Jangan lupa like, comment, and follow me>🌟🌟🌟

-| MENUJU PERPUSTAKAAN BIKIN BAHAGIA!

--------------

Jalan hadap depan

-Alvandra-

***

Kiara pikir liburan kenaikan kelas kali ini akan menyenangkan seperti liburan kebanyakan, akan tetapi tidak sama sekali!.

Dirinya sakit, tak sempat berjumpa ria dengan teman-temannya karena setelah Bunda pulang dirinya hanya boleh mengelilingi seantero rumah karena mendapat laporan dari sang tetangga dirinya demam pasal kehujanan. Tapi Kiara pikir bukan dirinya yang salah, Alvandra saja yang membuat dirinya kehujanan.

Jadi sudah dinobatkan, liburannya berantakan karena Alvandra.

Dua minggu sudah terhitung libur kenaikan kelas, dua minggu juga Kiara meminta agar Alvandra menurutinya dan jawaban akhir tetap sama, TIDAK!

Maka hari ini, pagi ini Kiara sudah siap dengan seragam sekolahnya dengan bet kelas 12 Ipa 1 di sebelah kanan lengannya.

Hari ini Kiara akan membawa mobilnya sendiri dan yang pasti itu sudah mendapat izin dari Bunda serta Ayahnya.

"Pagi Bunda" Kiara menghampiri Bunda dan mencium sekilas pipi pada wajah yang tetap terlihat cantik itu.

"Pagi sayang" Bunda melanjutkan membuat roti selai untuk putri tunggalnya.

Kiara yang tak melihat Ayahnya lantas bertanya keberadaan Ayah.

"Ayah mana Bun?"

"Sudah berangkat, pagi-pagi sekali sudah dapat panggilan"

Bunda menaruh roti selainya di depan Kiara, namun setelah melihat jam yang bertengger di dinding, Kiara membulatkan matanya.

"Kia bawa bekal rotinya saja ya Bunda? Kia sudah telat" ucap Kiara.

Bunda menengok pada jam dinding di belakangnya dan menganggukkan kepalanya. Seperkian detik, Bunda memicingkan matanya membuat Kiara sedikit bergidik ngeri.

"Kenapa?" cicitnya.

"Beneran sudah sehat kan? gak mau nunda sampai benar-benar sehat dulu?"

Kiara menggeleng keras. Sesungguhnya jika dirinya merasa tak enak badan pun, akan tetap memilih berangkat sekolah dari pada dikurung seharian di dalam rumah. Bosan. 

"Kia gak apa-apa Bunda, nih lihat" bangkit dari kursi memutar tubuhnya 360 derajat seolah menunjukkan jika dirinya benar-benar baik-baik saja.

"Ya sudah, tapi janji dimakan ya? awas kalau lupa" peringat Bunda.

Kiara menganggukkan kepalanya keras.

"Siap Bunda"

"Dah Bunda, Kia berangkat" menyalimi serta mencium pipi kanan juga kiri dan melambaikan tangannya.

"Hati-hati, jangan ngebut Kia" peringat Bunda dan hanya dibalas teriakkan Kiara yang telah hilang di perbatasan ruang makan.

***

"KIARA" Kiara yang akan berbelok menuju lorong kelas 12 lantas terkejut ketika suara lantang memanggil namanya.

"Sasa, jangan teriak, udah ramai tau"
peringat Kiara.

Sasa hanya menampakkan gigi-giginya dengan gaya pis dua jarinya.

"Gua kangen banget sama Lo—

—Ih akhirnya setelah berminggu-minggu bisa ketemu Kia lagi" cerocosnya.

ALVANDRA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang