38. TERUNGKAP

215 27 0
                                    

HELOOOOO😺

Jangan lupa klik star, comment and follow me yey🌟🌟🌟

|- TERUNGKAP

-------------

“JANGAN LIHAT DARI COVERNYA, DIA ITU ALVIN BUKAN ALVA”

“Alvin?” beo mereka.

“Itu alter egonya Alva”

“Kalian enggak tahu kan semenderita apa Alva? Apa kalian pernah ngertiin dia? Lo Riko, lo dan lo sebagai sahabatnya, pernah lo tanya Alva baik-baik saja atau tidak? PERNAH ENGGAK?” teriaknya dan dengan kasar mengusak air matanya.

Beranjak cepat meninggalkan mereka yang masih speechless di tempatnya.

Mempercepat langkahnya kembali menuju taman berharap Alvandra masih berada di sana. Sekejap Kiara merasa teriris pada uluh hatinya kala melihat Nessa tengah memeluk Alvandra meski kekasihnya itu tak membalasnya.

“Alva enggak apa-apa?” hening, Alvandra hanya diam. Alvandra tak menolak juga tak membalas pelukan Nessa, masih diam entah memikirkan apa sampai panggilan lirih untuknya menyadarkan dirinya.

“Alva” lirih Kiara.

Alvandra tersadar, dengan kasar melepas pelukan Nessa untuk mendekati Kiara.

“Ara” sedikit menarik sudut bibirnya melihat kekasihnya benar-benar nyata di depannya.

“Mau apa lagi sih lo?” Alvandra menatap tajam Nessa kali ini tak membuat nyali perempuan itu menciut bahkan dengan berani mendorong keras Kiara yang hendak mendekati Alvandra.

“Aw”

“NESSA” marah Alvandra.

“Dia sudah ninggalin kamu—

“Lo enggak berhak nyentuh milik gua” sinisnya. Membantu Kiara menyempurnakan pijakannya lalu mengusap pelan surai Kiara.

“Tapi ada aku Alva, kamu lupa sama aku?” Alvandra membeku, ucapan Nessa barusan memutar otaknya pada kejadian masa lalu.

Dua belas tahun silam dan lukanya.

“Ingat apa? Ingat pasal kamu yang ninggalin aku dan Mama?”

Deg!

“Alva”

“Di mana kamu malam itu? Setelah kamu melihat semua lalu pergi begitu saja, apa itu maksud kamu yang perlu aku ingat?” Alvandra memburu nafas dengan cepat kala merasakan teramat sesak pada dadanya.

“Maaf Alva”

“Apa maafmu sekarang bisa mengembalikan Mama?”

“BILANG SAMA GUA APA LO MINTA MAAF BISA MENGEMBALIKAN MAMA?” Kiara menarik pelan lengan Alvandra yang sayangnya ditolak oleh cowok itu.

“Alva sudah” lerainya.

“MALAM ITU GUA KESUSAHAN, MA-MALAM ITU MAMA KESAKITAN APA LO TAHU?” Nessa menggeleng keras, menitikkan air matanya meski dirinya tak begitu mengingat ingatan kecilnya, namun dirinya jelas mengingat pasal melihat Mama keduanya digantung pada seberang jendela kamarnya.

Mama Alvandra sudah seperti Ibunya, Mama terbaik juga Mama tersayang selain Maminya.

Malam itu saat dirinya hendak mengatakan apa yang dirinya lihat, Mami jelas memarahinya karena masih membuka mata di jam menunjukan angka sebelas malam. Dirinya dibawa memasuki kamar Mami karena perempuan baruh baya itu pikir gadisnya hanya akan bermain jika tak tertidur di sampingnya. Lantas melihat Mami yang memarahinya membuat nyalinya menciut lalu sepatah dua patah kata yang dirinya lihat tak pernah terucap dari mulutnya.

ALVANDRA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang