37. AGAIN, ALVIN!

194 24 1
                                    

HAIIIIIIIIIIII😺

Jangan lupa klik star, comment and follow me🌟🌟🌟

|- AGAIN, ALVIN!

------------

“Nessa?” lirihnya.

“Ikat dia!” perintah tegas tak terbantah dari Nessa segera dilaksanakan oleh mereka.

“Shh aw lepas!” teriak Kiara. Pasalnya mereka menarik lengannya dengan kencang. Belum lagi saat dirinya baru menginjakan kaki di pintu taman, Nessa dengan sengaja menyodorkan kaki pada kakinya yang tengah melangkah mengakibatkannya terjatuh, lututnya sampai sedikit lecet karena dengan keras menghantam lantai.

“Nessa apaan sih, lepas!” teriaknya lagi. Memberontak keras berharap kedua tangan yang diikat ke belakang dengan patokan salah satu pohon besar di taman ini bisa cepat lepas meski sedikit mustahil.

Belum lagi batang pohon yang tak mulus semakin menyakiti sekitar lengannya yang tak tertutup lengan panjang. Nahasnya, semakin dirinya memberontak, semakin sakit dirinya dera. Nessa dengan seringainya menghadap penuh pada Kiara. Menaikkan dagu Kiara agar sepenuhnya menghadap dirinya.

“Gua sudah pernah bilang lo itu salah milih lawan”

“Cih beraninya keroyokan, kalau berani sini lawan gua-

Plak!

Kiara memejamkan matanya erat, seketika dirinya mengingat janji yang pernah ia ucapkan untuk dilain waktu tak membiarkan Nessa menyentuh pipinya, ralat, tak akan membiarkan semua orang menyentuh pipinya dengan cara yang kasar.

“Lo punya masalah apa sih sama gua?” kali ini Kiara mencoba bersabar, meneliti seluruh wajah Nessa yang dipenuhi akan buih-buih emosi. Bahkan wajah Nessa sedikit memerah menahan amarah.

“Lo sudah rebut Alva dari gua” tekannya. Sialnya ucapan Nessa barusan menarik tawa Kiara hingga menggema di taman belakang sekolah yang kini hanya dihuni mereka berdua.

“Lo suka sama cowok gua?”

“Jaga bicara lo, Alva cuma punya gua brengsek!”

“Cara lo murahan, kalau mau bersaing tuh yang sehat” sarkas Kiara.

Kali ini Nessa bertepuk tangan dengan tawa renyahnya. Merapikan kerah seragam Kiara dengan pelan lalu berulang menepuk bahu Kiara seolah menghilangkan debu yang berada di sana.

“Sayangnya gua enggak sudi bersaing sama lo” pelannya. Detik selanjutnya Kiara dibuat membeku kala melihat dengan santainya Nessa meraih pisau di belakang tubuh perempuan itu.

“Sa, ja-jangan main-main” batanya.

Nessa tertawa pelan, menatap Kiara dengan remeh yang sekarang benar-benar berada dibawahnya. Dirinya jelas bisa melakukan apapun dibandingkan dengan Kiara yang tak bisa melakukan apa-apa.

“Tapi gua penginnya main-main, bagaimana dong?” Kiara menggeleng keras. Menatap takut pada pisau yang kini tertodong ke arahnya, lebih dominan di area perut sebelah kanannya.

“TOLONGGG, SIAPA PUN TOLONG” Nessa semakin tertawa, belum lagi melihat Kiara yang kini menitikkan air matanya.

“Alva, help me. Seriously help me God” batinnya.

“TOLONGGG”

***

“Kasih tahu gua brengsek” ucapnya tajam pada seseorang diseberang telepon.

“Papa sudah bilang, Papa enggak tahu” Alvandra menggeram emosi, dirinya yakin sekali jika ini ada sangkut pautnya dengan Papanya.

“Arghhh demi apapun, kalau Kiara ada lecet sedikit apapun itu, jangan harap kali ini bisa terbebas” 

ALVANDRA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang