44. UNTUK KIARA

343 20 2
                                    

|- UNTUK KIARA


------

Di bawah lampu temaram, Kiara memeluk erat kedua lututnya namun kali ini dirinya tidak menangis, hanya menatap kosong ruangan kamarnya yang minim akan cahaya. Di tangannya, amplop hitam pemberian Alvandra belum sama sekali dirinya buka lantaran meski hanya diam namun hatinya masih tercabik-cabik lara.

Lalu hanya dengan begitu, di luar hujan turun dengan sangat deras seolah mendukung perasaannya. Ditemani dinginnya malam juga suasana temaram kamarnya, buliran air mata tetes demi tetes membasahi pipi putihnya.

Di luar, bukan hanya Bunda yang terus menerus memanggil Kiara berharap perempuan itu mau keluar untuk sekadar diberi asupan setelah seharian menangis.

"Kiara"

Hening.

Kiara masih betah meringkuk di pojok kasur king sizenya. Perlahan isakannya terdengar ditemani kekosongan kamar luasnya.

"Ra, makan dulu yuk" Kiara hanya diam, tak memperdulikan ketukan pada pintu kamarnya yang berulang kali terdengar. Bahkan Mita juga Sasa masih berada di sana guna membujuk sahabatnya.

"Kiara, sayang makan yuk. Nanti Bunda ikut sakit gimana?"

Kiara memandang sayu pintu kamarnya, lantas dengan suara seraknya Kiara berujar pelan "Kia belum lapar, Bunda makan saja dulu. Bunda ja-jangan sakit"

Entah mengapa dadanya bergemuruh hebat hingga isak tangisnya kembali terdengar.

"Alva" lirihnya. Meremas kuat amplop yang masih tertutup rapat dengan menenggelamkan wajahnya pada tekukkan lututnya seolah meredamkan isak tangisnya.

"Jangan dirusak"

Sekejap Kiara menengadahkan kepalanya, menatap dalam netra sayu di depannya yang berhasil membuat degupan keras pada dadanya.

"Alva" panggilnya lirih.

"Itu spesial untuk kamu" Kiara mengalihkan pandangannya, menatap amplop hitam pemberian Alvandra.

-------


see you next end parttttttt🚀🚀🚀

#alvandra

ALVANDRA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang