10. Penjelasan

21.2K 359 0
                                    

Sebuah ketukan pintu terdengar dari luar, kemudian seorang perawat membukanya. Dia adalah Rani, gadis itu tersenyum pada perawat tersebut yang mempersilakan dirinya masuk ruangan.

Rani langsung duduk, senyum manisnya masih setia diwajahnya saat melihat Ibunya yang sudah membaik. Sekarang alat medis yang rumit sudah lepas dari tubuh ibunya, menyisakan alat-alat sederhana. Bertanda bahwa Ibunya akan segera bangun.

Ia mengusap tangan ibunya, berandai nanti jika ibunya bangun, maka suasana rumah kembali menghangat. Ia menoleh pada sang perawat, memintanya memberi-laporan selama merawat ibunya.

"Kata dokter, hari ini bisa jadi beliau sadar. Neng,"

"Kalau begitu saya tunggu disini aja, mba nya gausah nemenin ibu saya lagi" sang perawat mengangguk patuh, ia segera menutup pintu membiarkan ibu-anak itu bersama.

Rani mulai menunggui ibunya, sambil mengerjakan tugas kuliahnya. Namun baru saja ia menunggu beberapa jam, ibunya tiba-tiba bergerak-rintih. Cepat-cepat Rani menekan tombol darurat, dan benar setelah diperiksa oleh dokter. Ibunya telah siuman pasca operasinya.

Rani bernapas lega, melihat ibunya memandang penuh arti pada dirinya. Ia tak dapat menahan rasa bahagianya, Rani langsung memeluk ibunya. Dan dengan lembut ibunya mencoba membalas pelukan dari putrinya.

Suasana menjadi haru, Rani menitikkan air matanya. "Syukurlah ibu sadar, hiks" Ibu Rani-Mega, masih lemah, ia hanya bisa tersenyum kecil seraya mengusap surai coklat milik putrinya.

Rani tersenyum bahagia, ia mengecup pipi ibunya. Meski sudah sadar, ia harus membiarkan Mega beristirahat. Setelah saling bertemu kasih, Rani pergi ke kantin, membeli makanan untuk dirinya. Ia berencana untuk menginap di rumah sakit.

Namun langkah kakinya berhenti tepat didepan pintu ruangan Mega, Lucas ada disana, menunggunya. Rani menelan ludahnya kasar, ia berfirasat bahwa Lucas akan meminta penjelasan darinya.

Langkah kaki Rani mulai bergerak, sedikit takut. Saat tatapan tajam itu terarah kepadanya, Lucas dengan setelan formalnya memandangi yang berjalan kearahnya.

"Kamu kenapa ada disini?" tanya Rani.

Sudut bibir Lucas terangkat, arah pandangnya menuju pada celah pintu ruangan Mega. "Ibu kamu?"

Rani diam, ia masih belum mau untuk memberitahu Lucas. Baginya ini masih terlalu awal. "Saya udah liat semua data pribadi kamu" mata bulat itu menatap Lucas tak percaya.

"Saya cuma pengen denger penjelasan dari kamu" Lucas mendekatkan diri.

"Lucas, kamu mau ngapain kesini?" ulang Rani.

Lucas menunduk dan membuang nafasnya kasar, "Saya mau jenguk ibu kamu"

"Dia masih perlu istirahat"

"Oh ya?, apa kamu takut kalau saya beritahu ibu kamu tentang uang itu?" Rani menahan napasnya, Mega akan kecewa padanya bila Lucas memberitahunya.

"Mau kamu apa sih?!"

"Saya cuma minta kamu jujur untuk malam di club itu!" intonasi Lucas berubah.

"Oke, asal jangan pernah bilang sama ibu saya" Lucas mengangguk, "Besok datang ke kantor saya"

"Kenapa nggak sekarang?"

"Hari saya ada meeting"

Lucas memberikan beberapa bingkisan. "Buat ibu kamu"

Lucas segera meninggalkan Rani, pandangan Rani teralihkan oleh barang-barang dari Lucas. Terlalu banyak. Ia hanya mengambil seperlunya dan mulai bersikap biasa masuk ke ruang inap ibunya.

Asuka [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang