14. Hold me tight II (21+)

42.2K 482 5
                                    

Rani membuka matanya, tak sanggup bertahan untuk tidak mendesah. Terus membiarkan Lucas menjelajahi tubuhnya, membiarkan pria itu kembali membuatnya berada diambang keraguan apakah ia harus menuruti kata hatinya.

Ya, Rani tak bisa lagi menolak. Dengan jahatnya ia justru memberi umpan balik pada Lucas, seakan melupakan apa yang ia katakan tempo lalu. Dan sekarang mata mereka bertemu.

Lucas tersenyum manis, rambutnya, bibirnya yang kacau membuatnya semakin gila. Pria itu sedikit memberi ruang pada gadis cantiknya, Rani mulai berlutut, mengelus bagian pusat Lucas. Dan membuka resleting celana milik Lucas.

Rani mendongak polos, ia bahkan masih bingung tentang apa yang harus ia lakukan pada benda panjang berurat itu. "Isap" kata Lucas, hal itu menjadi aba-aba pertamanya

Rani perlahan membuka mulutnya, memegang batang itu dengan gugup. Namun begitu merasakannya tekstur batang besar itu, insting liarnya muncul. Ia menjilati ujung pusaka Lucas, kemudian mengecupnya perlahan hingga menuju bola kembar. Jarinya mulai meraba-raba bola-bola itu.

Lucas menahan napasnya, mengumpat dalam hatinya. Gadis dibawahnya seperti sudah terlatih untuk kegiatan seperti ini, hal itu membuatnya merasa gemas. Ia meminta Rani untuk memasukan langsung pusakanya dan mendorong paksa hingga Rani memuntahkan kembali.

"Uhuk!, nggak muat"

"Setengah aja kalau gitu"

Rani mengangguk, ia mulai memasukan kembali pusaka Lucas. Dan menjilatinya bagai es kiko, ehm enak tau:v. Lucas mulai menikmatinya.

Lucas mengelus rambut acak-acakan milik Rani, seperti anak anjing. Dan sekarang anak anjing itu sudah mendapatkan makanan yang super lezat.

Rani mulai terbiasa, meski rasanya aneh. Rani mulai menemukan titik serunya disana, ia bahkan berganti level permainannya. Lucas mendesis tatkala mulut mungil itu mengigit kecil pusakanya, kemudian memutarkan lidahnya, oh tidak. Sang singa mulai menggelapkan wajahnya.

"Emhh~, Rani.. Yaaah~"

Rani tersenyum kemenangan, terlepas dari itu semua. Lucas ikut terbawa suasana dan mengerakan pinggulnya membantu permainan mereka yang semakin seru.

Saking serunya, Lucas tak mau cum duluan. Ia menarik pusakanya, menarik kembali ke meja, dan langsung menyesap nikotin lembutnya itu. Dengan gagah ia melepas tali gaun yang dipakai Rani, pria itu akan menelanjangi gadis dengan mata indah itu.

Tautan kembali terlepas, empat mata mereka saling menatap gairah, saling menggoda, ah. Benar sekali dugaan Rani, salah satu mainan kesukaannya sudah keluar dari kandangnya. Lucas segera meremas payudara Rani yang masih terbungkus bra tanpa tali, ya. Semua bajunya disini adalah pemberian Lucas. Tanpa terkecuali.

Maka Rani dengan senang hati menerimanya, walaupun esoknya badannya bermandikan sperma, ia tak peduli. Dan semakin tak peduli dengan apa yang terjadi hari ini, ketika Lucas menghisap kuat bagian leher dan bahunya. Memberikan tanda kepemilikannya, kulitnya berdenyut menghasilkan kemerahan yang seksi.

Rani menahan sakit tatkala tangan Lucas yang semakin meremas kuat, hingga tangannya berubah tempo menjadi pelan, bukan pelan-pelan melainkan berganti level. Ya, Lucas memilih bermain puting yang semakin tegang, agar gadisnya itu kembali mendesah.

"Emhh"

"Luke~, jangan kayak gitu!"

"Ini hanya permainan jari Rani, belum bagian inti" ledek Lucas.

"Ahhh, cuukup"

"Hmph!" Lucas malah membungkamnya kembali dengan bibirnya.

Entahlah, Lucas sangat suka ketika Rani menderita. Apalagi menderita karena 'ini', tangan yang satunya kembali menyapa vagina Rani, dan menggodanya hingga lubang itu berkendut. Kini semuanya campur aduk, sangat gelisah.

Asuka [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang