Lucas datang dengan mobilnya, ia keluar dengan percaya diri kemudian memperbaiki pakaiannya. Perlahan moodnya kembali normal, acara seperti ini memang bukan pertama kalinya diadakan. Beberapa koleganya sering mengajaknya menghadiri pesta pertemuan itu tiap tiga bulan sekali. Namun Lucas selalu menolaknya, dengan alasan pekerjaan.
Untuk pertama kalinya ia melihat interior ballroom yang luas, bernuansa klasik serta penuh dengan kerlap-kerlip lampu, dari luar sudah terdengar suara-suara orang banyak.
Lucas berjalan masuk, sebelumnya ia sudah mengabari kolega-koleganya bahwa ia hadir dalam pesta itu, tentu saja. Baru beberapa langkah, dirinya sudah dikenali salah satu koleganya yang sedang mengobrol dengan tamu yang lain.
Koleganya―pak Nugroho mengajaknya untuk berbincang sebentar sembari menunggu acara inti, Lucas pun antusias mengikuti alur. Ia bisa berbicara bebas dengan siapapun, termasuk orang baru dikenalnya saat ditengah acara mereka.
"Kalau begitu, akan saya kenalkan kamu dengan teman lama saya" pak Nugroho menoleh kearah pria paruh baya yang sedang memegang minumannya.
Lucas dikenalkan oleh salah satu pemilik perusahaan properti, Noah―pria dengan pakaian nyentrik itu datang keaarah mereka. Wajahnya mungkin sedikit menua tapi badannya tetap bugar, Lucas salah fokus terhadap bentuk bibirnya kala tersenyum kearahnya.
Lucas memainkan leher gelas minumannya canggung, menatap pria yang sekali lagi tersenyum aneh memandangnya. Pak Nugroho langsung menyapa Noah, kemudian mereka menoleh kearah Lucas.
"Ini aku kenalkan Lucas, pengusaha muda yang sangat bertalenta" Pak Nugroho memperkenalkan Lucas pada Noah.
"Hei, anak muda. Hebat sekali dirimu!" bukannya menyalami Lucas, Noah malah menepuk bangga bahu Lucas.
"Dan Lucas, ini adalah teman saya Noah. Dia sedikit gila untuk soal persaingan, bukankah begitu?" pak Nugroho menyikut Noah, sembari tertawa pelan.
"Ya, aku sangat suka dengan sebutan itu" Noah ikut tertawa.
"Senang bertemu dengan anda pak Noah"
"Eitss, jangan panggil saya dengan sebutan itu. Saya lebih suka dipanggil paman, keberatan?"
"Sama sekali tidak" jawab Lucas
"Baiklah mungkin aku akan biarkan kalian mengobrol, ada hal lain yang harus aku lakukan. Bagaimana?" Noah mengangguk dan Lucas hanya tersenyum sopan.
"Tenang saja, aku akan berteman dengan baik dengannya" Noah merangkul Lucas tanpa canggung, meyakinkan Pak Nugroho.
"Baiklah, saya tinggal" pak Nugroho meninggalkan mereka.
"Lucas, dari dulu saya ingin bertemu denganmu disini. Namun anda tak pernah datang disini"
"Ya, saya terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga tidak memperhatikan yang namanya sebuah relasi" Lucas menyesap minumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asuka [21+]
ChickLitDiawali dengan pertemuan yang tak terduga membuat Lucas kembali mengulas masa lalunya, hal itu membuat Rani ikut terlibat kembali pada ledakan yang terjadi di rumahnya. Mampukah mereka mengupas tuntas siapa dalang dari ledakan itu? [Tiap Gambar bers...