Dinginnya air kolam membuat Rani menggigil, ia tak bisa menolak. Tubuhnya merinding saat Lucas memeluknya dari belakang, tangan Lucas mulai bersembunyi di sweaternya. "Luke"
Lucas mengigiti daun telinga Rani, tak lupa tangan satunya menarik celana dalam Rani dan mengantonginya. Ia mengeluarkan pusakanya dan langsung menancapkan ke lubang Rani, Lucas melakukannya dengan terburu-buru.
"Emh~" lirih Rani saat benda itu tertancap di lubangnya.
"Jangan harap kamu minta saya buat berhenti" bisik Lucas, ia menggerakan pinggulnya seraya menekan klirotis Rani.
Bibir Rani bergetar kedinginan, ia menarik napas panjang. Tak habis pikir dengan Lucas yang sangat membenci Jaiden itu, ia mendesis saat gerakan Lucas semakin cepat di bawah sana.
Kemudian Lucas mengigit kecil leher Rani dan menghisapnya kuat, hingga kulit tersebut memerah. Tanganya segera memilin puting yang sudah mengeras itu, dan tak perlu khawatir. Mereka dalam berada di zona aman, tak ada datang ke kolam renang ditengah malam begini.
Tapi CCTV pasti ada dimana-mana, untuk itu Lucas tidak mau membuka pakaian Rani disini. Ia tidak mau siapapun melihat tubuh naked wanita tersebut, ah. Lucas semakin gila ia terus menghimpit Rani sampai mentok ke ubing kolam.
Pusakanya terus menggempur lubang tersebut dengan kuat, staminanya sudah terisi kembali. Entahlah, sudah lama ia tidak memasuki lubang candunya itu. "Ranihh" desahnya tertahan.
Lucas memejamkan matanya, ia sudah tak peduli lagi dengan sekitarnya. Jujur saja, ia tak pernah bosan mencicipi tubuh Rani, bagaimana sensasi yang keluar dari tubuh Rani begitu memabukan sampai-sampai ia kehilangan akalnya.
"Ahh" Rani ikut terpejam, guncangan yang ada ditubuhnya semakin liar.
Air kolam dibuat bergelombang seperti ombak, membasahi tepian ubin. Ya, tak ada yang lebih nikmat menikmati hujaman dibawah air ditengah malam. Rani sudah akan menduganya bahwa ia akan terkena flu di pagi harinya.
"More fasterhh~" pinta Rani, bibirnya mulai biru itu menganga meminta lebih.
"As you wish my girl" Lucas semakin liar menggerakan pinggulnya, ia menemukan posisi baru yang membuat lebih berstamina kembali.
Lubang Rani masih terasa sempit, mungkin karena wanita tak pernah berhubungan dengan siapapun kecuali dirinya. Ia sangat bersyukur akan hal itu, namun ia ingat suatu hal.
Jaiden
Pria bajingan itu sepertinya ingin membentangkan kain merah padanya, hal membuat Lucas geram kembali. Ia bermain acak sampai Rani menoleh ke belakang, "Luke"
Lucas meremas dada Rani kasar, "Shh, sialan" umpat Lucas. Pria itu menarik paksa pinggul Rani agar tautan mereka semakin rapat, Rani mendesis. Ia ingin keluar sekarang.
"Saya mau keluarhh" ucap Rani, Lucas memunculkan seringainya.
Tiba-tiba ia berhenti, Lucas mengangkat Rani keatas kolam. Tartan skirt yang dipakai Rani ditarik oleh Lucas keatas hingga perut, "Saya nggak biarin kamu keluar" ucap Lucas tepat saat tangan panjang menusuk lubang licin Rani.
"Enggh" Rani mendongak keatas, Lucas tidak menahan tubuh Rani. Sehingga wanita itu bergerak kelimpungan, ia bergerak acak. Jari Lucas sangat berbahaya baginya.
Dengan gemetar, Rani mencoba untuk meremas surai Lucas namun ditepis oleh pria itu. Tangannya malah dicengkram seakan menyentuhnya adalah sesuatu yang berdosa, Lucas menatap tajam Rani.
Gerakan Lucas semakin brutal dan memasukan satu jari lagi, nafas Rani tercekat. Ia hendak pelepasan kembali dan anehnya Lucas sudah mengetahuinya, ia berhenti dengan seenak jidat.
![](https://img.wattpad.com/cover/255908998-288-k46530.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Asuka [21+]
ChickLitDiawali dengan pertemuan yang tak terduga membuat Lucas kembali mengulas masa lalunya, hal itu membuat Rani ikut terlibat kembali pada ledakan yang terjadi di rumahnya. Mampukah mereka mengupas tuntas siapa dalang dari ledakan itu? [Tiap Gambar bers...