23. Realita

10.2K 230 3
                                    

(Flashback On)

"Pilihan lo meragukan" Li menatap foto yang diberikan Haikal.

"Percaya sama gue, target kita bakalan dateng dan bawa map itu"

Li pun mengamati foto tersebut, itu adalah foto beberapa tahun yang lalu yang diambil dari sosial media. Ia pun mengambil lagi foto wanita tersebut dengan Lucas, mereka nampak tersenyum manis saat berselfie bersama.

"Jika gagal, setidaknya Lucas sudah tau. Siapa yang akan berhadapan dengannya jika tak kunjung menyerahkan map itu" ucap Haikal meyakinkan Li.

"Bagaimana jika mereka sudah menyalin map tersebut?, bukankah sama saja?!" Li masih diambang keraguan, pastinya keluarga itu sudah mengatur siasat mereka. "Untuk itu gue selalu minta langsung bunuh mereka semua!" teriaknya.

"Gue nggak yakin kalau mereka mempercayakan salinan data-data itu ke pihak lain" bantah Haikal, ia hendak mendengar respon Li. Namun sepertinya Li tak bisa membalas ucapannya.

"Lihat?, lo sendiri bahkan cuma mikir balas dendam. Tanpa tahu cara balas dendam yang terbaik tanpa celah". Sinisnya kembali.

"Fuck!, oke gue bakal ikut rencana lo kali ini"

Haikal tersenyum puas, ia akan membuat Li patuh pada perintahnya kali ini.

"Mereka satu SMA, suruh anak buah lo buat nyari tahu latar belakangnya" Haikal pun memulai aksinya, "Nanti sekap dia di tempat lo" kata Haikal

"Lucas bakal dateng ke tempat lo, setelah nyerahin map itu ke gue" tambahnya

"Tunggu" Li membenarkan posisi duudkanya. "lo langsung nyerahin map itu kan ke tua bangka itu?" tanya Li, Haikal mencondongkan tubuhnya.

"Jadi lo nggak percaya sama gue?" tanya balik Haikal, Li menatap Haikal dengan ekspresi tak dapat diartikan. Bagaimana jika Haikal berkhianat padanya, tentu saja ia masih meragukan Haikal.

"Oke!, begitu Lucas sampai ditempat itu. Gue bakal bunuh dia" ucap Li, Haikal berdecih.

"Jangan buat dia mati dengan cepat" saran Haikal.

"Oh ya?, bukannya itu udah jadi hak milik gue?" sinis Li, Haikal menghela napasnya.

"Terserah, gue yakin bos juga nggak mau lo lakuin itu. Mungkin lo boleh hancurin Lucas, tapi jangan sampai mati" Haikal bangkit, ia pun mengambil kantong plastik berisi makanan dan segera menuju lantai atas.

(Flashback Off)

***

Lucas sudah sampai di tempat telah disepakati oleh Haikal, tempatnya sangat sepi. Beberapa anak buah Li sudah berjajar untuk menghadang mobil Lucas.

Mobil Lucas diarahkan menuju pelabuhan kargo besar, disana anak buah Li mendorong kasar Lucas dan Arya. Haikal menunggu mereka, ia melepas kacamata hitamnya dan memandang tajam pada para anak buah Li dengan maksud mengusir mereka.

"Sudah bawa mapnya?" tanya Haikal, Lucas mengkode Arya.

"Ya, seperti kesepakatan sebelumnya" jawab Lucas.

"Mustahil, gue udah duga. Kalian nggak akan bawa map itu"

Benar, mereka tidak membawanya. Haikal maju selangkah, "Lo pasti belum kenal gue kan, Lucas" ucap Haikal pada Lucas.

Asuka [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang