8. Innocent

15.4K 412 2
                                        

Shit


Mereka mendengarnya, reflek melepaskan diri. Entahlah, situasi seperti ini sangat, sangat tidak biasa. Mereka tahu itu suara Nina, rusak citra mereka jika Nina tahu semuanya.

"Itu-"

"Shtt" Rani menutup mulut Lucas, dan memberikan kode lewat matanya untuk memperbaiki celananya.

Ia meraih pundak pria itu berbisik, namun suara gedoran ala 86 merusak semuanya, Lucas yang panik segera bersembunyi di balik gorden dan bodohnya dia tak menyadari tinggi badannya, jelas saja kakinya terlihat. Rani menepuk jidatnya.

Ia menarik Lucas dari persembunyian nya dan mendorongnya ke kamar dan menutupnya,


Tok tok!

Tok tok!


"Iya bentar!!" Lucas malah membukanya pintu kembali sembari menunjukan celananya yang kendor, Rani geram dan mengambil gesper yang ada disudut pintu dan melemparnya.

"Ranii!!, woi!"


Damn it


Suara berisik dari gesper itu membuat Nina tidak sabaran, Lucas menyeringai, sangat seksi melihat Rani dengan pakaian berantakan itu sedang menahan emosinya.

"Bentar Nin" Rani merapihkan pakaian, rambut, hingga bibirnya.

Ia langsung membuka pintu, dilihatnya Nina sedang melipat tangannya, Rani langsung nyengir sampai matanya menyipit, mencoba bersikap biasanya.

"Lo?...., gue butuh penjelasan" ucap Nina seraya melangkahkan kakinya masuk.

"Penjelasan apa?" bola mata Nina menelusuri tiap sudut rumah Rani,

"Jujur atau gue yang nyari tahu sendiri"

"Maksud apa sih gue ga ngerti" Rani memegang lengan Nina.

"Lo 'main' sama siapa tadi, jujur!"

"Main?, gue nggak main Nin" alibi Rani, membuat Nina menggembungkan pipinya.

Jelas-jelas Rani tak pandai berbohong, lihat saja keringat yang di dahi, leher, Nina melihat semuanya. Istilahnya seekor gajah pun bakal ketahuan kalau sembunyi di sarang semut_-.

"Plis deh Rani, gue udah denger semuanya" Nina menatap malas Rani, kemudian tatapannya beralih pada kamar Rani.

"Biasanya lo gapernah nutup pintu kamar" Nina menghampiri kamar tersebut, sontak Rani menghalanginya. Suasana seperti ini mirip dengan kisah seorang perebut suami orang disingkat PELAKOR yang sedang digrebek istri sah.

"Jangan dibuka!" Nina berkacak pinggang, "Kenapa?". Rani berpikir mencari alasan.

"A..abis disemprot obat nyamuk, lo tau sendiri kan, semenjak ibu gue operasi rumah gaada yang ngurus" ujar Rani, Nina menggendikan bahunya, dan menggibaskan tangannya memberi kode untuk menyingkir.

Asuka [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang