بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ
.
.Teriakan Mentari menggema di kamar bernuansa monokrom milik kakak nya. Setiap pagi selalu seperti itu jika sang kakak berada di rumah. Mentari akan bermanja ria dengan sang kakak dan akan saling merindukan kala berjauhan.
"BAAANNGG!!! sumpah nih orang kebo amat sih."
Seakan tak kehabisan akal, Mentari keluar kamar dan kembali lagi dengan membawa sebuah panci dan spatula.
Teng teng teng
Dan terbukti kali ini usaha nya membuahkan hasil. Lelaki yang sedari tadi terlelap kini mulai terusik.
"ck, apasih dek. Masih pagi juga." ucapnya seraya menutup kembali tubuhnya menggunakan selimut.
Mentari menarik kasar selimut yang membungkus tubuh kakaknya.
"anterin Tari berangkat sekolah, Bang!" pinta nya sambil menarik tangan Andreas, sang kakak.
"Minta anter aja sana sama pak Jono. Abang baru pulang tadi malam dek masih ngantuk."
"bang Andreas lupa apa pikun?! Pak Jono hari ini nganterin Papa terapi, bang. Tari gak ada yang anterin. Ayo dong abang yang ganteng, anterin Tari. Please!!"
"ck, iya iya. Udah tunggu diluar abang cuci muka dulu." ucapnya lalu beranjak dari tempat tidurnya.
Lima belas menit kemudian, Andreas turun dari kamarnya menghampiri adiknya yang tengah menunggunya di meja makan.
"ayo!"
"abang cuci muka apa semedi sih lama banget. Untung aku lagi gak ada jadwal piket. Bisa di hukum kalo telat." ucapnya menggerutu.
"bawel! Udah ayo buruan!"
Mentari pamit pada sang Papa yang duduk di kursi roda, "Tari pergi dulu ya, Pa. Nanti kabarin aja kalau Papa udah di rumah sakit." ucapnya kemudian mencium tangan sang ayah.
"Bi, Tari pergi dulu ya. Titip Papa." ucapnya ada pembantu rumah tangga satu-satunya.
"iya, neng. Hati-hati."
Andreas mengambil kunci motor di atas laci ruang tengah. Sang adik mengikuti dari belakang.
"pake motor ya biar cepet."
"ck, bilang aja mau tebar pesona sama ciwi ciwi di sekolah Tari." cibirnya.
Dan benar saja, sesampainya di sekolah sang adik Andreas menjadi pusat perhatian para remaja putri. Banyak yang terkagum melihat kegagahan Andreas saat menaiki motor sport miliknya. Belum lagi saat Andreas membuka helm full face nya banyak yang histeris saat Andreas menyibakan rambutnya. Sang adik yang melihat itu pun memutar bola mata malas. Kebiasaan sang kakak selalu tebar pesona padahal di tempat kerja nya kan sudah di kelilingi cewek cantik, apa itu kurang?
"udah sana pulang! Gak usah tebar pesona!" ucapnya mendorong pelan lengan sang kakak.
"dasar adik gak ada akhlak. Untung sayang."
Tak menunggu waktu lama, Andreas memutar pedal gas untuk pergi dari sekolah sang adik. Mentari dengan langkah cepat memasuki kelas nya.
"Tar, Tar. Kenalin gue dong sama abang lo." pinta salah satu temannya yang bernama Rika saat Mentari baru masuk kedalam kelasnya.
"ck, apasih, Rik. Asal lo tau, Abang gue bukan pedofil ya yang ngincer anak sekolah kaya kita."
"yaelah beda 8 tahun mah gak jauh kali."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sujud Cintaku (On Going)
General Fiction⚠ FOLLOW SEBELUM BACA ⚠ Dilarang copast yaa!! Ingat, Allah maha tau. 🌻🌻🌻 Menjadi korban broken home bukan lah hal yang mudah. Hal itu dialami oleh Andreas Lukman Pradana. Seorang laki-laki berusia 28 tah...