6. Belanja Bulanan

280 54 1
                                    

Bismillahirahmanirahiim

Happy reading ❤
.
.

"Siapa kamu?! Berani-berani nya masuk kamar saya!"

Laila tersentak kaget. Hampir saja dia menjatuhkan lampu tidur, untung sempat tertahan. Setelah selesai memasak untuk sarapan, Laila sengaja membersihkan kamar majikan lelaki nya ini sebab Mentari bilang kalau hari ini abangnya akan pulang. Laila tak menyangka jika sang majikan akan pulang sepagi ini.

Laila menunduk takut, "maaf, saya cuma membersihkan kamar, Tuan."

"siapa yang menyuruh kamu?! Dimana bi Siti?"

Rupa nya kegaduhan di kamar itu mengundang perhatian Mentari yang sedang sarapan bersama sang Papa. Mentari tergopoh-gopoh menuju kamar abangnya.

"ada apa sih bang, pagi-pagi baru pulang udah ribut aja?"

"dimana bi Siti?! Kenapa wanita itu yang bersihin kamar abang?" tanya nya dingin.

Laila masih menunduk takut. Ia takut jika sang majikan marah dan memecatnya padahal baru sehari ia kerja, ia tak mau mengecewakan bibi nya. Hingga sebuah tangan merangkul pundaknya, ia pun mendongak.

"ini keponakannya bi Siti, bang. Nama nya kak Laila."

"abang gak peduli! Yang abang tanya mana bi Siti?!"

"ihh abang. Maka nya dengerin dulu kalau aku ngomong! Suaminya bi Siti keluar dari penjara jadi Bi Siti izin pulang kampung dan dia menyarankan keponakan nya untuk menggantikannya kerja disini. Gitu cerita nya."

Penjelasan Mentari hanya di balas gumaman oleh Andreas. Abangnya selalu seperti itu jika dihadapkan dengan wanita yang baru di kenalnya. Padahal dulu sikap Andreas tak seperti ini.

"bang, nanti sore antar kak Laila beli bahan makanan ya, di kulkas udah kosong. Buat makan siang abang delivery order aja. Sekalian buat papa."

"kenapa harus sama abang? Dia kan bisa sendiri." tunjuknya pada Laila

"abang emang mau tanggung jawab kalau kak Laila hilang? Secara dia kan baru banget tinggal di Jakarta."

"ck, iya iya." Andreas menggeram kesal

Sore hari setelah Mentari pulang sekolah, sesuai janji Andreas dan Laila pergi berbelanja ke supermarket. Suasana di dalam mobil sangat canggung terlebih tadi Laila membuat majikannya kesal. Saat hendak pergi Laila malah menaiki mobil di bagian belakang. Laila bersikap seperti itu karena di mobil hanya ada mereka berdua, Laila hanya ingin ada batasan antara dirinya dan majikannya. Tapi hal itu malah sukses membuat Andreas naik pitam.

"memangnya saya supir pribadi kamu?! Cepat turun dan pindah ke depan!!"

Dengan perasaan takut Laila duduk di depan disamping Andreas. Sepanjang perjalanan hanya ada kesunyian di dalam mobil itu. Laila pikir sifat Andreas sama dengan sifat Mentari ternyata pikirannya salah. Andreas memiliki sifat yang dingin berbanding terbalik dengan sifat Mentari yang selalu hangat.

Saat tiba di lampu merah, netra Laila menangkap seorang pengemis. Dia merogoh saku nya mencari uang untuk ia beri kan pada pengemis tersebut.

Sujud Cintaku (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang