4. Pandangan Pertama

351 54 2
                                    

Bismillahirohmanirohiim

Sebelumnya terimakasih buat yang udah menghargai karya ku dengan bintang yang kalian kasih untuk cerita ku :)

Semoga kalian sehat selalu ❤

Happy reading
.
.

Andreas tahu bahwa ini salah tapi rasa sakit di hatinya lebih menyakitkan kalau ia tahan sendiri. Maka dari itu ia butuh pelampiasan. Tanpa Andreas tahu perbuatannya kali ini bisa aja menjadi bom waktu dalam hidupnya yang bisa saja meledak kapanpun.

Dia mengacak wajah frustasi. Tak ingin berlama di kamar ini ia langsung memungut pakaiannya yang berceceran di lantai. Tak lupa ia juga memberikan cek di atas meja untuk wanita yang telah ia jadikan pelampiasan rasa sakitnya.

Jika dulu ia terlalu naif dengan ajakan para pilot senior untuk bersenang-senang bersama pramugari demi menjaga hati wanita yang ia cintai, namun kali ini ia tak mempunyai alasan apapun. Menurutnya sekarang tak ada salahnya jika sedikit 'bermain' dengan hal itu.

Hari terus berlalu, Andreas yang sekarang bukan lagi seperti Andreas yang lemah seperti dulu. Jika dulu dia menjadi korban sekarang dia bertindak menjadi pelaku. Dia seperti lelah menjadi orang baik padahal apa yang dia tanam suatu saat akan ia tuai juga.

Andreas seakan lupa dengan kata-kata dari seseorang yang memotivasinya kala dia berada di titik terendah nya. Hati Andreas seakan menghitam tak mau menerima apapun nasihat. Dua kali dia di khianati, dan itu tidak mudah baginya. Bangkit dari rasa terpuruk butuh waktu yang lama.

Terkadang manusia di beri rasa sakit bukan untuk menjadi kuat dalam artian kebaikan justru malah menaruh dendam. Dan itu yang di larang dalam agama. Sifat dendam akan membuat seseorang hilang akal dan dikuasai oleh nafsu yang membabi buta ingin menyakiti seseorang. Dan hal tersebut akan mengeraskan hatinya hingga sulit menerima nasihat.

"saya duluan Capt." ucap salah seorang awak kapal bersama dengan satu orang pramugari memasuki satu kamar hotel di Lombok.

Andreas tersenyum lalu mengangguk mempersilakan. Namun saat ia hendak membuka pintu kamar hotel nya, ada seseorang yang memanggilnya.

"Capten, Capten!"

Andreas menoleh pada salah satu pramugari yang sejak dulu selalu menawarkan dirinya pada Andreas.

"ada apa, Vit?" tanya Andreas

Dengan senyuman menggoda pramugari itu kembali menawarkan dirinya untuk Andreas. Kilatan masalalu yang menyakitkan kini kembali hadir di ingatannya. Padahal sejak kejadian di klub malam itu Andreas berjanji kalau itu untuk yang terakhir kali nya. Namun dendam masih menguasai hati dan fikirannya.

"tenang Capt, saya selalu bawa pengaman." ucapnya dengan nada menggoda.

Andreas melirik lorong hotel yang terlihat sepi. Dengan segera ia menarik pinggang pramugari bernama Vita itu untuk masuk kedalam kamar hotelnya. Persetan dengan dosa, saat ini yang Andreas hanya butuh pelampiasan rasa sakit hatinya. Tanpa Andreas tahu jika hal itu telah menjadi kebiasaan buruk baginya.

🌻🌻🌻

"Tar! Lo jadi ikut les privat di sepupu gue?" tanya sahabat Mentari yang bernama Maharani.

Sujud Cintaku (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang