12. Pertemuan Keluarga

334 59 4
                                    

Bismillahirahmanirahiim
.
.


"mau ada acara ya bi? Kok ini masaknya banyak banget."

"gatau neng, bibi cuma di suruh sama non Mentari buat masak banyak. Katanya mau ada tamu."

"ohh, mungkin teman-teman nya Mentari mau main kali ya." gumam Laila. Pasalnya ia baru pulang dari apartemen Andreas setelah dzuhur tadi. Senyum Laila perlahan terbit mengingat permintaan Andreas yang menginginkan untuk memperbaiki diri.

Tadi saat setelah Laila sholat dhuha, Laila menyempatkan membaca Al-Qur'an yang memang selalu ia bawa ketika ke apartemen majikannya. Lantunan demi lantunan ayat suci Al-Qur'an menggema di apartemen Andreas. Andreas yang sedang memainkan ponsel pun terdiam sejenak mendengarkan lantunan merdu dari bibir Laila. Perlahan Andreas memejamkan mata nya merasakan suatu ketenangan yang menerobos masuk kedalam palung hatinya. Ketenangan yang selama ini ia cari. Selesai sholat Laila di kejutkan dengan Andreas yang ikut bersimpuh di belakangnya.

"apa yang kamu baca itu?"

Laila mengernyitkan dahi. Dalam hatinya bertanya jika majikannya ini seorang muslim atau bukan.

"yang saya baca ini Al-Qur'an, Tuan. Kitab suci umat islam." jawab Laila

"iya saya tau itu! Maksud saya, surat apa yang kamu baca? Kenapa bacaan nya terdengar berulang-ulang?" tanya nya dengan datar

"oohhh.. Ini surat Ar-Rahman. Di dalam surat ini ada satu ayat yang di baca berulang kali sebanyak tigapuluh satu kali. Fabiayyi aalaai Rabbikumaa tukadzdzibaan. Ayat ini diulang-ulang untuk memperkuat tentang nikmat dari Allah SWT dan untuk memperingatkan manusia dan jin. Karena manusia itu tempatnya lupa, tempatnya khilaf dan salah."

"kalau boleh tau itu artinya apa?" tanya Andreas penasaran

"maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?, Kita bahkan malah sering mengeluh saat di timpa setitik masalah tanpa melihat berapa banyak nikmat yang Allah berikan. Allah itu memberi cobaan sesuai batas kemampuan hamba-Nya. Masa cuma karena di kecewakan oleh salah satu makhluk-Nya, kita sampai membenci Allah. Naudzubillah." ucapan Laila sedikit menyentil relung hati Andreas.

Laila jadi teringat sebuah hadits tentang rugi nya orang yang membenci Allah.

"Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah SWT bila mencintai hamba-Nya memanggil Jibril seraya berfirman, ‘Sesungguhnya Aku mencintai si fulan, maka cintailah dia." Rasulullah bersabda, "Maka, Jibril pun mencintai si fulan." Lalu, Jibril menyeru semua penduduk langit, "Sesungguhnya Allah mencintai si fulan." Nabi bersabda, "Maka, si fulan dicintai penduduk langit dan dia pun diterima oleh penduduk bumi."

"Jika Allah membenci seorang hamba, Dia memanggil Jibril dan berfirman, "Sesungguhnya Aku membenci si fulan, maka bencilah dia sehingga Jibril pun membencinya." Rasulullah bersabda, "Lalu, Jibril menyeru penduduk langit, 'Sesungguhnya Allah membenci si fulan, maka bencilah dia.'" Penduduk langit pun membenci si fulan, kemudian dia pun dibenci penduduk bumi. (HR Bukhari dan Muslim)."

"apa Allah akan memaafkan dosa-dosa hamba nya, La?"

Laila tersenyum, sepertinya majikannya ini tertarik dengan pembicaraan ini. "ampunan Allah itu luas bagi hambanya yang mau bertaubat. Bahkan di sebuah hadits Rasulullah pernh bersabda "Sesunggunya Allah berfirman, Wahai anak Adam, apabila engkau memohon dan mengharapkan pertolongan-Ku maka Aku akan mengampunimu dan Aku tidak menganggap bahawa ia suatu beban. Wahai anak Adam, sekalipun dosa kamu seperti awan meliputi langit kemudian kamu memohon ampunan-Ku, niscaya aku akan mengampuninya. Wahai anak Adam, jika kamu menemuiku dengan kesalahan sebesar bumi, kemudian kamu menemuiku tidak dalam keadaan syirik kepada-Ku dengan seuatu apapun. Niscaya aku akan datang kepadamu dengan pengampunan dosa sebesar bumi itu. (HR Tirmidzi)

Sujud Cintaku (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang