21. Getaran Cinta

141 22 7
                                    

Bismillahirahmanirahiim
.
.
Sebelumnya aku mau ngucapin buat kalian yg setia menunggu cerita ini up
Terimakasih banyak ya sudah bertahan dengan ceritaku ❤
Gak mau buang waktu lagi cus deh kalian baca jangan lupa tinggalkan jejak yaa 😉

Happy reading ❤
.
.
.

Dalam hidup ini, pasti akan ada masalah yang mengganggu kita. Sampai kita berfikir 'seandainya masalah ini selesai pasti hidup ini akan tenang'. Tapi ketika masalah itu selesai akan datang lagi masalah lainnya. Satu ujian pergi datang lagi ujian lainnya.

Karena hidup itu tempatnya masalah dan ujian. Bukan karena Allah tidak sayang tapi karena Allah ingin menaikkan derajat kita. Apakah kita sanggup melewati nya atau berputus asa.

Maka apa yang kita harapkan dari masalah ini? Petunjuk dari Allah. Cara Allah menolong kita bisa jadi bukan menghilangkan masalah. Kalaulah demikian, para Nabi dan Rasul jelas lebih dulu dan lebih cepat masalahnya. Namun, ketika kita baca kisah perjuangan mereka, apa yang kita temukan? Yap! Perjuangan demi perjuangan. Ujian demi ujian.

Pertolongan Allah itu hadir dengan 'Yahdi Qolbah'. Inilah yang disampaikan dalam surat At-Taghobun ayat 11:
"Tidak ada suatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."

Yahdi Qolbah. Petunjuk pada hati kita. Ini jauh lebih berharga daripada apapun. Tidak ada yang dapat menandinginya. Ini hadiah yang diberikan hanya pada mereka yang berpegang teguh pada keimanan.

Dan ketika Allah telah membimbing hati kita, maka kedamaian dan ketenteraman itu mampu kita rasakan. Sebab, hati yang telah Allah bimbing, akan bermuara pada keridhaan. Mengetahui bahwa yang menimpanya tidak dapat dihindari, dan apa yang tidak diperuntukkan baginya tak dapat mengenainya.

Ceramah Ustadzah Halimah membuat Mentari merasa bersyukur. Ya, ia bersyukur karena masih di berikan kesempatan untuk hidup agar ia bisa memperbaiki diri.

Belakangan ini Mentari sering sekali menghadiri pengajian yng tentu saja itu ajakan dari Laila agar dirinya tak selalu meratapi kesedihan. Berkat Laila juga, Mentari kini bisa bangkit dari keterpurukan.

Perihal kasus pelecehan yang di alaminya, pelakunya sudah di tetapkan sebagai tersangka dan akan mendekam selama 10 tahun kedepan. Entah harus bersyukur atau bersedih karena hukuman yang di jalani pelaku terlalu singkat menurutnya.

Perlahan tapi pasti, Mentari bangkit dari rasa sedihnya. Toh, ia sedih terus menerus pun tak akan mengubah keadaan. Mentari hanya bisa berserah diri akan takdir yang harus ia jalani.

Di keluarkan dari sekolah, menjadi cemoohan orang, di jauhi teman-teman itu tak sebanding dengan rasa sakit yang ia alami. Tapi ia patut bersyukur di beri lingkungan keluarga yang terus mensuport nya.

"lagi hamil ya, Nak? Selamat ya, semoga kamu dan bayimu sehat sampai lahir kedunia." ucapan wanita paruh baya. Kini Mentari tengah menunggu Laila yang sedang ke toilet di depan pelataran masjid. Ia di kagetkan dengan usapan halus pada perut buncitnya oleh seorang wanita paruh baya.

Mentari hanya tersenyum ramah untuk menjawab pertanyaan wanita tadi.

"ibu senang kalau liat perempuan hamil. Jadi mengingatkan anak ibu yang sampai sekarang masih berjuang untuk mendapatkan buah hati." curhat wanita paruh baya itu pada Mentari. Mentari hanya menanggapi dengan senyuman ia juga bingung harus menjawab apa.

Sujud Cintaku (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang