16. Kepingan Masa Lalu

245 47 5
                                    

Bismillahirahmanirahiim
.
.
Happy reading ❤

Kehidupan seseorang adalah teka teki. Dimana semua yang akan terjadi kedepannya kita tak akan pernah tau. Hidup pun juga ada timbal baliknya. Dimana kita menanam kebaikan kita juga akan menuai apa yang kita lakukan selama ini, pun sebaliknya. Jika kita menanam keburukan bukan hal yang tidak mungkin kita juga akan menuainya. Jika sudah terjadi seperti ini yang ada hanyalah penyesalan.

Penyesalan atas perbuatan masa lalu pun mulai menggerogoti hati Firman. Ia meremas selembar kertas yang sengaja di kirim oleh orang suruhannya. Kertas tentang semua informasi istri dan anak-anaknya.

Istrinya meninggal karena penyakit paru-paru. Dan putri bungsunya mengalami pemerkosaan dan di bunuh karena melawan. Beritanya sudah tersebar dimana-mana dan sialnya Firman tak mengetahui itu.

Dunia Firman serasa runtuh. Ia telah menyia-nyiakan anugerah yang telah di titipkan pada nya. Dia adalah laki-laki paling berengsek yang dengan tega nya menelantarkan istri dan anak-anaknya demi pencapaian yang kini menjadi tiada arti.

Satu harapannya saat ini.

Ia harus mencari anak sulung nya. Yang ia ketahui kini berada di jakarta. Mengadu nasib menjadi seorang pembantu rumah tangga. Hanya itu informasi yang ia dapat dari orang suruhannya.

"kamu kenapa, mas?"

Firman tak menggubris ucapan Maya. Ia sibuk dengan kepingan kenangan masalalu nya dengan Yanti mantan istrinya.

Mengadu nasib di kota orang memang bukanlah impian Firman. Namun hal itu terpaksa ia lakukan karena untuk mengubah hidup keluarganya di kampung. Bekerja sebagai buruh tani nyatanya tak bisa mengubah perekonomian keluarganya. Panen yang sering gagal di tambah lahan yang ia gunakan adalah lahan milik oranglain. Dengan berbekal hasil penjualan motor usang peninggalan sang ayah ia nekat pergi merantau meninggalkan istri dan dua orang anak perempuan nya.

Entah harus bersyukur atau bersedih Firman saat itu. Ia mendapat musibah karena menyelamatkan pemilik bangunan yang ia bangun dari reruntuhan material pembangunan. Ia harus menerima perawatan intensif di rumah sakit. Sang pemilik bangunan bertanggung jawab dengan menjamin semua kehidupan Firman selama di kota. Setelah sembuh Ia di beri kepercayaan untuk menjalankan bisnis konstruksi pemilik bangunan. Ia semakin semangat bekerja mengumpulkan pundi-pundi rupiah untuk di kirim ke istrinya di kampung.

Namun ada satu kejadian yang membuatnya harus berhenti mengirimi uang. Itupun salahnya. Salahnya yanga harus mengiyakan ucapan seorang lelaki paruh baya agar ia menikahi anak perempuannya.

Balas budi.

Alasan yang klasik yang di gunakan oleh lelaki yang sudah ia selamatkan nyawanya. Bukankah seharusnya ia yang meminta balas budi. Dan bodohnya ia pun menyanggupi permintaan itu. Karena tergiur dengan imbalan yang akan diterimanya.

Hanya karena tergiur dengan harta ia rela menduakan istrinya di kampung. Hal yang paling bodoh ia lakukan. Tanpa tahu kondisi istrinya saat itu yang sudah mulai sakit-sakitan. Dengan teganya ia mencampakan Yanti. Wanita yang selama bertahun-tahun membersamai langkahnya dalam keadaan apapun.

Keadaan saat ini tak ada guna nya untuk ia sesali. Ini adalah pilihan nya. Firman harus menelan segala konsekuensi yang ada akibat keegoisannya.

"mas?" Maya menegur lagi Firman yang tengah menangisi kesalahannya.

"aku salah, May. Aku sudah jadi suami yang gagal. Aku sudah jadi ayah yang gagal untuk anak-anak ku." Firman menangis tersedu membuat Maya iba.

Maya juga bisa merasakan penyesalan mendalam dari suami nya. Penyesalan yang juga ia alami akibat keegoisan.

Sujud Cintaku (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang