11. Mulai Melunak

263 58 2
                                    

Bismillahirahmanirahiim
.
.

Laila melangkahkan kaki nya ke tempat yang baru saja ia singgahi. Tempat dimana orang-orang berbeda jenis kelamin berkumpul. Meliukan tubuh kesana kemari selaras dengan irama musik yang sangat memekakan telinga. Bau alkohol sangat menusuk indera penciumannya.

Banyak desas desus dari orang-orang yang ada disana tentang keberadaan Laila yang memakai jilbab namun memasuki tempat maksiat seperti ini. Namun Laila tak menghiraukan nya. Tujuannya kesini hanya satu. Membawa majikannya keluar dari tempat maksiat ini.

Tadi saat dirinya sedang tertidur tiba-tiba ponselnya berdering. Setelah mendapatkan informasi bahwa majikannya mabuk berat di salah satu klub malam. Laila di dampingi pak Jono langsung menjemput majikannya. Laila membawa Andreas ke apartemen nya sebab ia tak mau Bagas tau jika anaknya pulang dengan keadaan mabuk.

Laila di bantu pak Jono membawa Andreas masuk kedalam kamarnya. Laila juga meminta pak Jono menggantikan baju Andreas karena baju nya sangat bau alkohol.

Awalanya pak Jono hendak meninggalkan Laila berdua dengan Andreas namun Laila dengan tegas menolaknya. Biarlah mereka pulang pagi buta demi menunggu majikannya sadar.

"anda itu gak tau gimana kondisi kami saat anda pergi meninggalkan kami."

"anda wanita egois. Yang tega meninggalkan anak dan suaminya demi lelaki lain!"

Andreas terus meracau tak jelas. Laila yang sedang membereskan baju kotor majikannya pun menoleh kearah Andreas yang tertidur sambil terus meracau.

"karena anda hidup saya berantakan."

"anda adalah ibu yang tidak bertanggung jawab."

Laila menatap nanar Andreas yang kini tertidur pulas. Ternyata nasib mereka sama. Sama-sama di tinggal orangtua nya. Bedanya Andreas di tinggal ibunya, sedngkan Laila ditinggal ayahnya. Beruntung nya Andreas dan Mentari sudh bertemu dengan ibu mereka. Sedangkan Laila hanya bisa berdoa untuk melepas kerinduannya pada sang ayah.

🌻🌻🌻

Pagi pun tiba, awalnya Laila hendak ikut pulang dengan pak Jono namun niatnya ia urungkan karena melihat Andreas demam. Laila membiarkan pak Jono untuk pulang karena ia akan mengantarkan Mentari ke sekolah. Pagi-pagi sekali Mentari menelepon nya memastikan keberadaan Laila. Aneh memang, yang menjadi saudara kandungnya itu Andreas tapi Mentari malah menanyakan Laila yang notabene adalah pembantunya.

Laila memasak bubur untuk sarapan majikannya. Jika di pikir-pikir ia jadi seperti seorang istri yang tengah mengurusi suaminya sakit. Eh, ngomong-ngomong suami, Laila juga sempat berfikiran kearah pernikahan. Dia jadi teringat saat dokter Rafa melamarnya waktu itu.

Pagi itu Bagas sedang melakukan terapi di taman belakang rumah. Di dampingi dokter Rafa,  Bagas melakukan terapi berjalan. Dokter Rafa sengaja memilih taman belakang agar Bagas juga bisa melatih sensor motorik kakinya, karena Bagas berlatih berjalan dengan tanpa menggunakan alas kaki. Di atas rerumputan langsung yang masih berembun, Bagas mulai melangkahkan kaki perlahan tentu dengan pengawasan dokter Rafa.

Saat itu hanya Laila pembantu yang berada di rumah, karena mbak Tati, pembantu yang lain sedang belanja sayuran di depan kompleks. Sedangkan Mentari dia sudah bernagkat sekolah pagi sekali karena katanya ia sedang ada jadwal piket. Laila membawa dua cangkir teh serta beberapa makanan ringan untuk dua orang lelaki tersebut. Namun saat Laila hendak menuruni tangga di depan kolam renang tak sengaja ia terjatuh membuat apa yang ia bawa pecah dan hancur berceceran.

Sujud Cintaku (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang