"Good morning om Mingyu!!!!" Hoshi datang menjemput Wonwoo dengan ceria ke sekolah.
"Morning hoshi..wah hari ini rambut baru yah?" Mingyu tersenyum cerah.
"Hah? Ini dari tahun lalu juga model rambut hoshi begini kok!"
"Oh ya wahhhh om baru lihat bagus! Cocok banget buat kamu!"
"Kesambet ya om hahahahahaha"
Ya..Mingyu sedang mencoba untuk lebih perhatian ke semua orang, karena selama ini hanya Wonwoo yang diperhatikan nya, orang lain hanya seperti daun-daun di pinggir jalan. Mingyu tidak peduli sama sekali.
Kemudian, Mingyu pun ke atas untuk menemui Wonwoo yang sudah 15menit tidak turun."Eih hoshi sudah datang..." sapa Seokmin dari dalam dapur sambil memegang lap.
"H-hai om Seokmin..."
"Mau ke rumah om lagi?"
"Ssst!! Om jangan gitu nonu ga boleh tau..."
"Loh kenapaaaa"
"Nanti nonu ngambek!!"
"Kenapa ngambekkkkk"
"Duh pokoknya pura-pura ga kenal aja om."
"Hah gimana ga kenal, kamu kan dari kecil selalu sama nonu geblek."
"Oh iya juga..tapi maksudnya yang soal ini jangan ksih tau."
"Hm...yaudah..nanti kalau mau datang, telepon om lagi ya.."
"Iya om pasti.."
Seokmin pun balik ke dapur. Tidak berapa lama, Wonwoo turun dengan ceria dan sedikit ngangkang.
"Mowwninggg ochiiiiii~" sapa Wonwoo dengan nada khas nya.
"Mowninggggg ugaaa nonuuuuu~" sapa Hoshi balik.
Dua bocil ini memang gemesin banget. Ga heran pelanggan yang biasa sarapan disana suka memberi mereka jajan.
Setelah mendapat jajan dari Om Jun yang lagi sarapan, Wonwoo dan Hoshi pun pergi ke sekolah dengan semangat sambil nyanyi lagu naruto.
Daredaatee~"Seok.."
"Bentar gw bagi gaji dulu, nanti woozi ngamuk." Seokmin pun kemudian mengumpulkan karyawan lain di dapur belakang untuk menerima gaji di amplop.
Selagi menungggu Seokmin, Mingyu duduk dengan Jun dan membahas tentang universitas yang akan dibangun itu.
"Ming..lo yakin mau buat jurusan tato di universitas?"
"Iyalah! Sekarang tato kan lagi keren."
"Gak ming..itu seni loh dan ga ada kurikulum nya."
"Gapapa..gw kenal kok yang ngerti soal gituan.."
"Hadeh..aneh-aneh banget permintaan lo Ming. Gua sama Vernon sampai kewalahan urus dokumennya."
"Lah jadi gimana dong..kemarin Wonwoo pengen bertato. Daripada dipegang-pegang orang lain ya gapapa dia ditatoin sm yang gua kenal."
"Obsesif banget lo, obsesif dan posesif."
"Lo belum punya anak makanya lo ga tau."
"Can't relate"
Memang Jun dan Vernon sudah capek dengan requestan Mingyu. Gimana engga.. pas pembukaan TK Wonwoo setiap sudut harus ada cctv agar bisa pantau Wonwoo. Guru harus di tes kesehatan mental minimal 3x karena Mingyu takut ada yang pedofil atau kelainan mental.
Lalu, waktu Wonwoo SD Mingyu ingin ada kegiatan memasak, lomba memasak junior karena Wonwoo pengen, terinspirasi dari MasterChef Junior. Alhasil kantin meledak waktu salah satu teman Wonwoo campurin mentos 10bungkus dan coca cola 3 liter.
Terus, SMP-SMA ini setiap toilet harus ada sidik jari, jadi anak murid harus sidik jari dulu sebelum masuk toilet. Gunanya jika ada pelecehan atau bullying, Mingyu bisa tau siapa saja yang udah masuk toilet sebelum dan sesudah kejadian. Memang bagus sih, tapi ga gitu juga kali.Semua memang dibuat untuk keamanan Wonwoo. Mingyu memang sangat posesif mengingat kejadian dulu.
Wonwoo lahir prematur, badannya sangat kecil dan hampir tidak tertolong lagi.
Setelah mengalami kelahiran yang tidak normal Wonwoo hampir mati oleh pecahan kaca yang dilempar ayah kandungnya, lalu Wonwoo juga ga pernah merasakan kasih sayang ayahnya karena Jaehyun sudah mulai bertingkah aneh sesaat setelah dia lahir dan tidak pulang ke rumah. Lalu kejadian menimpa Wonwoo lagi saat Wonwoo di panti asuhan. Wonwoo berniat membersihkan luka temannya itu dengan menjilatnya namun karena wangi darah itu Wonwoo malah tidak sadar dan menggigit temannya.
Wonwoo juga trauma saat itu, apalagi di umur yang sangat kecil Wonwoo harus terpisah dari ibu dan ayah nya dan harus pindah ke luar kota dengan bahasa yang tidak dia pahami.Gimana Mingyu tidak over posesif, obsesif dan protektif. Baginya Wonwoo adalah yang utama, penyemangat hidupnya dan kebahagiaan yang sempurna.
Teman-teman Mingyu mengerti mengapa Mingyu bertindak seperti itu, ya karena rasa sayangnya kepada Wonwoo.
Setelah berbincang-bincang, atau lebih tepatnya Mingyu memaksa kemauan nya ke Jun pun akhirnya selesai. Jun kemudian pergi setelah membayar.
"Come again okay..."
"Gua selalu datang tiap Senin dan Kamis. Lo aja yang ga tau."
"Masaaaa sihhhhh tau kokkkkk" Mingyu ngeles, padahal memang gatau.
"Ah dahlahh byeee" Jun pun pergi.
Mingyu pun tertawa kecil dan duduk lagi. Dilihatnya para karyawan parttimer nya itu. Siapa saja dia pun tidak tau, namanya apa dan umur berapa. Mingyu sama sekali tidak tau. Seketika dia langsung berpikir bahwa memang dia keterlaluan.
"Mingyu sajangnim, saya izin bersihkan meja ya." Salah satu karyawan datang dan membersihkan piring Jun tadi.
"A-ah ne.." mingyu diusir dari tempat duduk.
Seokmin yang sudah selesai membagi gaji yang akhirnya dijutekin oleh Woozi karena sudah jam 10 itu pun ke arah Mingyu.
"Mingyu ya..wae?"
"Gini seok.."
Mingyu dan Seokmin akhirnya duduk di meja lain lagi.
"Gimana bilang nya ya ke Wonwoo kalau gua uda kasih dia keputusan sendiri, maksudnya dia mau apa gua bolehin.."
"Loh ya tinggal bilang aja.. wonwon kamu uda gede kamu putusin keputusan sendiri ya.."
"Nah semalam gua bilang gitu seok. Tapi Wonwoo aneh-aneh. Gimana ya.."
"Aneh-aneh gimana..kan emang selalu aneh dia."
"Semalam dia bilang mau jadi fakboi terus mau ikutan Seungkwan jualan popice."
"Hadehhh.." seokmin uda ga heran. Memang dari dulu ga bener ini.
"Nah kan gua pusing seok!! Bantu dulu"
"Gini aja...bilang aja ke Wonwoo dia boleh buat keputusan sendiri asal keputusan itu sudah disetujui sama lo."
"Ohh..." Mingyu ngangguk-ngangguk.
Woozi yang mendengar percakapan dua orang geblek itu pun melengos dan melanjutkan kerjaannya.
"Orang geblek minta saran sama yang geblek juga.." kata Woozi dalam hati.
.
.
.
.
To be continued....
Penthouse tamat guys akhirnyaaaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
My Vampire Daddy (Meanie)
Fanfiction"Daddy..Nonu itu siapa?" "Milik daddy.." 🚫 WARNING 🚫 RATED M Mereka milik Pledis, cerita milik saya ENJOY!! :) © 2020 Cinnawonroll