10. Story

6K 426 2
                                    

Half blooded.

Ya. Wonwoo adalah half blooded. Orangtua Wonwoo adalah Jeon Seulgi dan Kim Jaehyun. Kim Jaehyun adalah teman akrab Mingyu yang juga adalah vampire, setelah menikah dengan Seulgi di London, Jaehyun frustasi karena Seulgi terus memaksa untuk mempunyai keturunan, padahal Seulgi tau bahwa jika ia mempunyai keturunan, ia akan tewas saat hamil atau saat melahirkan. Hanya ada dua pilihan.

Mingyu dan Seokmin terus menghibur Jaehyun. Jaehyun sangat takut akan kehilangan Seulgi. Tetapi Seulgi tidak takut akan kematian, dia hanya ingin memiliki keturunan seperti keluarga pada umumnya.
Setelah 14 tahun pernikahan, Seulgi yang sudah berumur 37 tahun berbeda dengan Jaehyun yang sudah berumur 260tahun tetap terlihat muda dan rupawan. Sedangkan Seulgi sudah mulai berumur dan menua.

Bagi Seulgi keluarganya sangat kosong tanpa kehadiran anak yang diinginkannya. Jaehyun yang melihat Seulgi terus bersedih pun mulai membuka hatinya dan membuka pikirannya, mungkin ini sudah takdir.

Keajaiban pun terjadi, Seulgi kini sudah mengandung 3 bulan. Tidak ada tanda-tanda aneh dan semua berjalan normal. Jaehyun yang semula khawatir pun sudah mulai tenang. Mingyu dan Seokmin juga sering mengunjungi rumahnya di London. Saat itu Mingyu sedang menekuni bidang properti dan Seokmin di bidang manajemen.

Semenjak mengandung Seulgi selalu kelihatan ceria, Seulgi mulai melakukan hobi lamanya yaitu memasak dan membuat kue. Segala macam masakan yang dimasaknya selalu nikmat. Tidak heran Jaehyun jatuh cinta padanya.

Kandungan Seulgi sudah memasuki bulan ke-7, Seulgi tampak sehat-sehat saja dan tetap bisa melakukan aktivitas seperti biasanya.

Saat hujan tiba, tepatnya di hari Minggu. Mingyu datang berkunjung ke rumah Jaehyun. Mingyu yang kehujanan disambut dengan Seulgi yang membawakannya handuk. Jaehyun yang melihat Mingyu kehujanan pun lalu membawa kursi dan menyuruhnya duduk.

"Hahh hujan ini lebat sekali!"

"Hahahaha... this is London" ujar Jaehyun.

Seulgi kemudian meninggalkan kedua sahabat itu dan kemudian beranjak ke dapur, membuatkan teh panas untuk Mingyu.

"Minumlah.."

"Sebenarnya vampire tidak perlu ini..hahahaha" Mingyu hanya bercanda.

"Oh ayolahh.. minum saja."

Kemudian Seulgi duduk di samping Jaehyun, setelah beberapa menit mereka berbincang. Perut Seulgi terasa sakit, sepertinya anak di dalam kandungan nya ini terus menendang nya.

"Auchhh! Sakit!" Seulgi mengelus perutnya.

Jaehyun yang melihat Seulgi merintih lalu refleks mengelus istrinya itu, khawatir dengan ketakutan yang akan menjadi nyata.
Mingyu kemudian datang ke arah Seulgi dan bertanya kepadanya. Sesakit apa dan bagaimana. Mingyu sudah menekan nomor 911 di telepon genggam nya.

"No..jangan telepon! Dia hanya menendang perutku, tidak masalah"

Mendengar itu keduanya langsung bernafas lega.
Jaehyun kemudian mengelus perut istrinya itu. Lalu mengecupnya dengan sayang.

"Sepertinya aku menginap saja, ini sudah malam dan aku malas untuk pulang."

"Bagaimana dengan Seokmin?"

"Hmm..mungkin dia akan datang."

Benar saja, setelah beberapa menit kemudian Seokmin mengetuk pintu.

"Hujan nya sangat lebatttt!!"

Seokmin juga kebasahan sama seperti Mingyu. Seulgi lalu memberi nya handuk dan teh panas seperti Mingyu.

"Terimakasih nona.." sebutan Seulgi sebelum menikah. Ya, Seulgi adalah putri dari keluarga bangsawan.

"Berhenti memanggilku seperti itu! Aku sudah bukan nona lagi"

"Hahahaha...just kidding."

Hari sudah malam tepatnya pukul 01.45. Jaehyun kemudian mempersilahkan kedua sahabatnya itu untuk tidur di lantai 2 kamar tamu. Kamar tamu itu sudah seperti kamar mereka, karena hampir tiap bulan mereka akan menginap di rumahnya. Entahlah, rumah ini sangat nyaman.
Keduanya kemudian tertidur dengan lelap.

.


.



.

Pagi hari pun tiba, Mingyu lalu menuju ke dapur mencari darah, ia sangat haus.

"Ehm morning! Seulgi apakah ada minuman? Aku haus!" Mingyu menyapa Seulgi yang sedang menyiapkan bahan masakan.

"Di kulkas. Pilih saja"

Mingyu kemudian memilih-milih beberapa kantong darah.

"Hmmm...this is AB, B and..bear? Huh? Oh! O... okay! I'll take this!" Mingyu kemudian menusukkan sedotan ke kantong darah itu. Darah O, kesukaannya karena yang paling manis.

"Is it nice?"

"Hm! Yes! Wanna try?"

"Noo! Jaehyun bisa marah.."

"Hahaha!! Better not!"

Kemudian Mingyu duduk di sofa sambil menyetel televisi.

Seulgi pun melanjutkan kegiatannya.

"Aahhh! Arghhh! S-sakit! Tolong!" Tiba-tiba Seulgi berteriak minta tolong dari arah dapur.

Mingyu yang mendengar itu kaget dan langsung memapah Seulgi ke sofa.
Seulgi terus menjerit kesakitan. Mendengar itu Jaehyun kemudian berlari menuju arah dapur.

"Mingyu! Kenapa?"

"Entahlah! Tiba-tiba saja dia menjerit kesakitan." Mingyu menjelaskan.

"S-sakit! Sakit! Arghhh sakit!!!!!!" Seulgi terus menjerit kesakitan.

"Seokmin!! SEOKMINNNN!!!" Mingyu memanggil nama Seokmin dengan keras, dia belum bangun.

Terdengar suara kaki dari lantai atas, kemudian Seokmin datang dengan setengah mengantuk.

"S-sakitt!!!!!!!! Help!! This baby!!"

"Gawatt!! Baby mau keluar! Aghhh!!!" Seokmin yang setengah tertidur itu pun langsung bangun dan panik.

"Call ambulance now! Call!"

Seokmin kemudian memanggil rumah sakit terdekat menggunakan telepon rumah Jaehyun.

Kejadian begitu cepat, Seulgi sekarang sudah di ruang operasi. Jaehyun terus menangis di depan ruang operasi itu. Mingyu dan Seokmin juga tidak kalah khawatir dengan keadaan Seulgi.

Setelah hampir 3 jam menunggu, seorang dokter menghampiri mereka.

"Keduanya...."












To be continued....

My Vampire Daddy (Meanie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang