Bagian 22 ( dendam )

347 62 6
                                    

.
.
.
.
.


Semua mata tertuju pada gadis itu ialah dita. Setelah yoongi meninggalkannya langsung. Ia sekarang sendirian tanpa ada memegang tangannya.

" Aku tidak menyangka kau melakukan ini dita " . Ucap heo seok

" Aku mengatakan sebenarnya hikss... Aku mohon percayalah...hikss... ". Ucap dita.

Lea segera menampar adikknya. Ia sudah sangat emosi kepada perkataan  dita dari tadi. Ia tidak mau mengaku.

" ( plakkk )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" ( plakkk ) ....CUKUPPPP....BISAHKAH KAU JUJUR DITAAAA... ". ucap lea sambil memegang kepalanya yang sudah ingin pecah karena kejadian ini.

Dita hanya diam tak berdaya melihat kakaknya sendiri sudah tidak lagi mempercayainya ia menampar dita sangat kencang.

" Eonni.... ". Ucap dita sangat lirih sambil memegang pipinya

" Eonni kenapa kau menampar dita eonni hikss....aku tau mungkin dia yang membunuhnya... Tapi jangan seperti ini... Hiksss.... ". Ucap denise dengan memegang tangan lea

Dita hanya menatap mereka berdua. Ia tidak mempunyai sandaran pada siapupun. Semuanya menyalahkannya.

" Denise... Kenapa kau masih membela pembunuh ini ". Ucap lea

" Bukan begitu.. Eonni hikss... ". Denise

" Sudahlah biar aku urus jenazah saudara kalian. Ia akan berada disamping makam jinny ". Ucap seok jin

" Namjoon, heo seok ikut aku. Jimin a buat dia ( dita) mengaku...jungkook dan tehyung antarkan lea dan denise dikamarnya ". Ucap seok jin

Semua sudah menyetujuinya. Jimin membawa dita. Disaat ia membawa dita ia dicekal oleh denise.

" Oppa.. Aku mohon jangan bawa eonni ". Ucap denise

" Denise diamlah.. ". Ucap jimin

" Eonni kenapa kau diam saja hikss.. Eonni.. ". Menarik tangan dita

Dita hanya pasrah dan ia tidak tau harus berbuat apa. Jimin membawanya denise menarik tangannya. Ia melihat kesedihan pada adikknya. Ia bermaksud hanya ingin melepaskan tarikan denise. Tetapi denise malah terdorong hingga terjatuh dan mengenai tangan terluka karena meja kaca dihadapanya. Dita tidak bermaksud mendorong adikknya sedikitpun. Bahkan ia tidak melakukannya ia hanya melepas genggaman denise.

"( brak ) aduh... ". Denise

Jimin melihat kejadian didepan matanya ia tidak tinggal diam. Ia menolong denise . Lengan denise terkena kaca ia berdarah walaupun hanya sedikit.

The Mystery of The Old Castle School (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang