Bagian 41 ( Berharga )

313 64 19
                                    

.
.
.
.
.

Dita berusaha menahan perutnya yang sudah kram akibat lari panjangnya. Ia hanya berdoa anak yang ia kandung harus dalam baik-baik dan tidak adanya yang terluka.

.....

Denise hanya menyesal atas perbuatan yang ia perbuat. Ia mengingat kenangan indah bersama eonninya. Sekarang dia adalah monster sesungguhnya. Dia henci dengan dirinya sendiri. Demi cintanya ia membunuh saudaranya sendiri dengan kedua tangannya . Penyesalan selalu berada diakhir.

Ia mendengarkan suara langkah serta nafas seorang lelaki. Ia tidak ingin tertangkap oleh mereka. Ia berusaha berjalan dengan menunduk agar berhasil kabur. Walaupun semua ini adalah karena kesalahannya. Ia tidak ingin habis ditangan mereka dengan keji.

Saat ia berjalan menunduk seseorang memegang erat bahu denise. Denise mendadak berhenti ia menoleh kebelakang ternyata dia adalah jungkook. Matanya tak berkedip hanya ada air yang mengalir deras diarea pipi indah denise.

Jungkook telah mengetahui persembunyian denise. Ia bersyukur tidak terjadi apapun pada yeoja ini.

Ia tersenyum dihadapan denise. Tetapi kenapa yeoja ini menangis. Apakah benar dugaan saudaranya bahwa yeoja yang ia cintai ternyata dalang dibalik peristiwa selama ini.

Denise berusaha melepaskan tangan jungkook dari bahunya. Ia berencana akan terus berlari secepat mungkin.

" Aku mohon tenanglah. Aku tidak akan melukaimu ". Pinta jungkook

Jungkook memegang erat tangan denise saat ia berusaha kabur. Tidak ada niatan untuk membunuhnya. Tetapi denise sangat ketakutan.

" Denise... Gwencaha? ". Pinta jungkook

Denise tidak menjawabnya. Ia hanya menatap seduh bagaimana bisa seseorang yang ia tidak cintai sama sekali malah bertanya keadaanya dan juga tidak langsung membunuhnya.

Flashback on bagian 38 ( Keributan )...

Jungkook melambaikan tanganya dengan menampilkan wajah tersenyum khasnya. Setelah itu ia meninggalkan denise sendirian disini.

" Aish... Bisa-bisanya dia meninggalkan yeoja didalam hutan sendirian bahkan jimin oppa tidak pernah meninggalkankan ku sendirian ". Ucap denise tanpa ia sadari ia lagi dan lagi mengatakan serta membicarakan namja itu.

" Apa kau masih mencintainya ".....

Hawa dingin menyelimuti kawasan ini. Denise berbalik arah karena suaranya terdapat dibalik dirinya.

Ternyata yang bertanya adalah sesosok arwah yang selama ini mengasi denise ia adalah so hae.

" Kenapa?"
" Apa maumu! So hae ". Denise berbicara lantang walaupun kondisinya sekarang takut pada so hae.

" Dia masih mencintai eonnimu. Apakah kau akan membiarkannya ". So hae memutari denise.

" Bukan urusanmu!". Denise mencoba pergi.

" Cih..aku telah melarang setiap arwah dikastil agar menutup mulut tentang kematian soodam. Kau membuat jimin membencinya sekarang kau tidak pernah berterimakasih dasar ". So hae

The Mystery of The Old Castle School (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang