Pieces Of Love

Explanation

⏸️ TWICE - How U Doin

"*"

Pertengkaran akan selalu hadir saat sebuah hubungan tercipta. Entah itu didalam hubungan pertemanan, persahabatan, keluarga ataupun pernikahan. Sebab disaat itulah tuhan sedang menguji keeratan hubungan yang tercipta itu. Apakah akan berakhir begitu saja atau akan tetap berlanjut.

Mina memandang hangat wajah keriput mertua perempuannya. Mertuanya itu sedari tadi terus memberinya nasihat dan masukkan soal bagaimana menjadi istri yang baik bagi sang suami.

"Jika memang kau tidak nyaman saat bersama dengan Chaeyoung. Kau bisa memutuskan untuk berpisah dengannya. Tapi, kau juga harus kembali berpikir, bagaimana nasib anakmu nanti ke depannya. Apalagi mereka kembar. Mereka pasti membutuhkan seorang ayah dan kasih sayang yang benar-benar nyata dari ayah kandung mereka. Ibu tidak memaksamu untuk tetap tinggal dengan cara membawa-bawa anakmu. Kau sudah dewasa. Kau pasti tau bagaimana rasanya hidup tanpa keluarga yang utuh" Ucap Yerin panjang lebar sambil mengelus lembut bahu menantunya.

Mina menunduk menatap perut buncitnya. Benar kata ibu mertuanya. Anaknya nanti pasti akan membutuhkan sosok seorang ayah. Dan pastinya si kembar akan benar-benar membutuhkan kasih sayang Chaeyoung sebagai ayah kandung mereka. Mina pun menghela napas panjang. Berusaha untuk membuka pikirannya agar lebih luas. Ada banyak anak-anak diluar sana yang tidak mempunyai orang tua. Dan hidup mereka tersiksa. Mina bergidik ngeri tidak ingin itu juga terjadi kepada si kembar.

Yerin ikut mengelus perut menantunya "Ibu mengerti jika kau masih belum bisa melupakan mantan kekasihmu. Tapi, ibu mohon, tolong hargai perasaan suamimu. Chaeyoung mungkin belum mempunyai perasaan apapun kepadamu. Tetapi, ibu yakin egonya tersinggung karena tidak dihargai sebagai seorang suami saat istrinya diam-diam bertemu dengan pria lain" Yerin menghentikan elusannya. Menangkup kedua tangan Mina, menatap menantunya penuh mohon "Jika kau tidak bisa mencintainya sebagai priamu. Maka hargai dirinya sebagai seorang suami, ayah dari si kembar. Kepala keluarga kalian"

Mina tersenyum tipis. Sekali lagi ibu mertuanya benar, walaupun Chaeyoung bukan pria yang dicintainya. Tetapi, pria itu harus dihargai karena sudah menjadi suaminya. Sama halnya dirinya yang menghargai ayahnya sendiri sebagai kepala keluarga Myoui.

"Terima kasih, ibu" Balas Mina singkat.

Yerin mengangguk lalu mengajak menantunya masuk ke dalam. Udara dingin dimalam hari tidak baik bagi wanita hamil. Yerin benar-benar berusaha berperan sebagai seorang mertua yang baik untuk membantu memperbaiki hubungan rumah tangga anaknya yang sedang tidak baik-baik saja. Soal bagaimana keputusan Mina nanti, hanya menantunya yang tau. Yerin hanya akan menjadi penengah diantara keduanya.

Mina merebahkan tubuhnya diatas ranjang didalam kamar Chaeyoung. Aroma khas suaminya lagi-lagi menusuk indera penciumannya. Sangat menenangkan. Mina rindu dan rasanya ingin sekali memeluk erat tubuh kekar Chaeyoung. Kemana perginya pria itu? Sudah satu minggu sejak dimana mereka bertengkar pria itu tak pernah menampakkan wajahnya. Apakah pria itu benar-benar marah dengan pengakuannya malam itu?

Mina menghela napas panjang guna menetralkan detak jantungnya yang tiba-tiba berdebar kencang saat membayangkan bagaimana nasib si kembar nanti jika dirinya mengambil keputusan untuk bercerai dengan Chaeyoung. Si kembar pasti akan merasa tersiksa tak mendapatkan kasih sayang yang utuh dari kedua orang tua mereka.

Baiklah! Mina sudah bertekad akan mempertahankan keutuhan rumah tangganya demi si kembar. Soal bagaimana nanti perasaannya kepada Chaeyoung, mungkin hanya tuhan yang tau. Mina hanya akan menjalani takdirnya sebagaimana yang sudah ditulis oleh tuhan. Semoga saja takdirnya nanti berakhir bahagia.

Mina pun memejamkan matanya sembari menghirup kuat-kuat aroma tubuh Chaeyoung dibantal guling yang sedang dipeluknya. Perlahan-lahan rasa kantuk mulai menyerang dan berakhir membawanya ke alam mimpi.