Past

2.1K 225 15
                                    

⏸️ Justin Bieber - What Do You Mean

"*"

Suara ketukan pintu menganggu fokus Chaeyoung dari berkas yang sedang dikerjakannya. Pria itu berteriak, memberi izin si pengetuk untuk masuk.

Dahyun masuk, berjalan santai mendekati meja kerja sahabat sekaligus bosnya. Ditangannya ada sebuah map polos tanpa template perusahaan. Dahyun meletakkan map tersebut tepat didepan Chaeyoung lalu duduk santai dikursi.

"Map apa ini? Kenapa tidak ada template perusahaan?" Tanya Chaeyoung bingung sembari membolak-balikan map yang dibawa Dahyun.

"Permintaanmu minggu lalu sudah aku kerjakan dan itu adalah hasilnya. Aku harap kau tak merobohkan lagi meja kerjamu setelah membacanya. Soalnya aku malas berurusan dengan tim properti" Jawab Dahyun santai namun tak menurunkan kewaspadaannya akan respon Chaeyoung soal isi map yang dibawanya.

Sebab sudah berapa kali Chaeyoung menghancurkan meja kerjanya saat tak bisa mengendalikan amarahnya atas kesalahan besar yang dilakukan beberapa karyawan yang berakhir dipecat tak terhormat. Dahyun bahkan tak sanggup mengendalikan amarah Chaeyoung, padahal mereka berdua sudah berteman sejak bayi. Namun tetap saja Dahyun takut menghadapi sisi gelap Chaeyoung.

Chaeyoung segera menarik satu lembar kertas dari dalam map lalu membaca serius setiap tulisan dikertas putih itu tanpa melewati satu huruf pun. Chaeyoung mengepalkan tangannya kuat-kuat kala membaca beberapa kalimat yang menyayat hatinya. Matanya berkaca-kaca, tangannya mulai bergetar.

"FUCK!!!"

BRAKKKKKK

"YESUS KRISTUS!!" Teriak Dahyun benar-benar kaget.

Meja kerja Chaeyoung kini sudah terbelah dua. Laptop apple hancur tak tersisa setelah mendapat pukulan kuat dari kedua tangan Chaeyoung. Bahkan berkas-berkas kerjasama perusahaan lain sudah berterbangan ke sana kemari.

Dahyun melotot, menatap ngeri Chaeyoung yang sudah memerah sambil mengusap-usap dadanya guna menormalkan detak jantungnya. Benarkan? Sahabatnya itu pasti akan mengamuk. Dahyun segera bangkit dari duduknya, berniat kabur.

"TETAP DITEMPATMU, KIM DAHYUN!!!"

Dahyun menegang kaku ditempatnya mendengar suara itu lagi. Kakinya kini seperti jelly, tubuhnya juga bergetar. Dahyun mengumpat dalam hati sembari berdoa kepada tuhan agar menyelamatkannya kali ini. Dahyun membalikkan tubuhnya menghadap kepada Chaeyoung, tidak, lebih tepatnya sisi gelap sahabatnya.

"Hay. Hehehe..." Cengir Dahyun sambil menggaruk belakang kepalanya.

"Apa laporanmu ini benar!?"

Dahyun mengangguk cepat, berusaha tetap terlihat kuat dan serius didepan si jiwa gelap Chaeyoung. Padahal kakinya sudah tak bisa menopang berat tubuhnya. Dahyun mencubiti jemari tangannya agar tetap sadar dan tak gentar mendapat tatapan tajam dari pria didepannya yang begitu mengintimidasi mentalnya.

"Dimana kau mendapatkan semua informasi ini!?" Tanya sisi gelap Chaeyoung semakin menajamkan tatapan matanya.

Dahyun menelan ludahnya susah payah "Aku sendiri yang mencari tau. Kebetulan kemarin aku mengikuti istriku pulang ke jepang dan kebetulan juga ada perintah darimu. Aku segera mencari tahu semuanya, bertemu secara langsung dengan beberapa saksi dan meminta penjelasan mereka terkait kejadian tersebut"

"Handel semua pekerjaanku hari ini! Aku harus bertemu dengan istri Chaeyoung!!" Titah Young tanpa bantahan.

Young melangkah cepat, membanting kasar pintu CEO membuat Dahyun kembali terlonjak kaget. Young menekan full gas lamborghini aventador merah milik Chaeyoung menuju ke arah jalan gangnam. Matanya menatap nyalang mobil yang menghalangi jalannya.

Pieces Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang