Real Hallucination

2.2K 264 42
                                    

⏸️ Camila Cabello - Never Be The Same

"*"

Pukul 19.12 KST.

Seperti biasa selama 4,5 tahun. Saat makan malam tiba, keluarga kecil Son yang terdiri dari kepala keluarga Chaeyoung dan anak-anaknya si kembar identik akan berkumpul bersama didapur.

Chaeyoung mengambil ahli tugas memasak makan malam keluarganya jika pulang cepat dari kantor, melarang koki mansion memasak karena Chaeyoung ingin menjadi ayah yang bertanggung jawab penuh atas kebutuhan perut si kembar. Begitupun saat sarapan pagi jika masih punya waktu.

Sedangkan si kembar duduk tenang dikursi menunggu hasil masakan sang ayah yang semakin hari semakin enak. Dulunya tidak enak, tapi si kembar akan tetap makan tanpa banyak protes karena akan durhaka jika tidak menghargai hasil jerih payah ayah kesayangan mereka yang sudah meluangkan waktu sibuknya untuk memasak.

"Tiga bulan lagi kalian berdua akan masuk sekolah dasar. Apa kalian sudah mempersiapkan diri?" Tanya Chaeyoung disela kesibukannya memasukkan beberapa bumbu ke masakannya.

Pierro hanya mengangguk, fokus memperhatikan gerak-gerik tubuh ayahnya yang begitu lincah menggunakan peralatan dapur. Membuatnya semakin mengangumi ayahnya.

"Hemm... Aku sudah tidak sabal beltemu dengan teman-teman baluku. Daddy, apa teman baluku sepelti aku juga? Kecil dan tampan?" Tanya Pierre antusias.

"Hehehe... Tentu. Tapi, Erre dan Erro yang paling tampan nantinya diantara semua murid baru"

Pierre menyeringai sombong, menyugar rambutnya ke belakang lalu menyentil ujung hidungnya memakai ibu jarinya.

Pierro geleng-geleng kepala melihat kenarsisan kembarnya. Tapi, kalau diperhatikan mereka berdua memang sangat tampan. Bahkan melebihi ketampanan sang ayah. Diam-diam Pierro tersenyum sombong.

Tak Tak Tak

Bunyi sepatu yang bertemu dengan lantai marmer terdengar mendekat lalu berhenti dibibir pintu dapur. Chaeyoung masih asik berperang dengan spatula jadi tak mendengar suara tersebut. Si kembar menoleh bersama, seketika mata mereka membulat sempurna saat melihat seorang wanita cantik berdiri tegak sambil bersedekap dada.

"MO..."

"Ssttt... Kemari!" Bisik si wanita, memanggil si kembar untuk mendekatinya.

Si kembar turun secara perlahan-lahan dari atas kursi, melangkah cepat tanpa suara mendekati si wanita, memeluk secara bersamaan wanita kesayangan mereka berdua.

"Jangan bersuara. Ini kejutan"

Si kembar membekap mulut masing-masing, mengangguk bersama. Mata mereka berkaca-kaca, masih setia memeluk erat si wanita cantik. Bahagia rasanya melihat seseorang yang selama ini mereka tunggu kehadirannya. Ingin rasanya berteriak dan menangis. Tapi, mereka harus diam untuk satu hal.

"Sayangku, kalian ke depan dulu. Temui nenek dan kakek kalian dulu"

Si kembar melepas pelukan mereka, menatap cinta si wanita lalu pergi setelah mengecup sayang pipi si wanita.

Wanita cantik dan elegan tersebut berdiri dari posisi jongkoknya, menatap datar punggung kokoh pria tampan yang masih sibuk memasak. Entah kapan si pria mau sadar atas kehadirannya.

"Akhirnya selesai juga. Nah, sekarang saatnya makan!" Chaeyoung mengangkat kedua piring si kembar, memutar tubuhnya "Ayo, maa..." Ucapan antusias Chaeyoung berhenti begitu saja saat mata harimaunya membidik sosok wanita cantik yang begitu familiar.

" Ucapan antusias Chaeyoung berhenti begitu saja saat mata harimaunya membidik sosok wanita cantik yang begitu familiar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pieces Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang