Disaster

2.8K 210 35
                                        

⏸️ TWICE - Doughnut

"*"

Sudah satu bulan berlalu sejak Pierre dan Pierro masuk sekolah dasar. Dan hari ini kegaduhan kembali terjadi didalam kamar si kembar.

Pierro si pelupa kesana kemari mencari kaos kakinya didalam lemari sampai membuat isinya berantakan. Sedangkan Pierre sudah rapi dengan pakaian sekolahnya.

"Kenapa anak kembar Mommy lama sekali!?" Mina berkacak pinggang didepan pintu, pura-pura memasang raut kesal "Astaga! Pierrooo... Sudah berapa kali Mommy katakan kalau pulang sekolah simpan kaos kakimu ditempat biasa!"

Pierre mengangguk kecil, mengiyakan perkataan Mina setelah berdiri didekat kaki ibunya. Pierro hanya menyengir sambil memasang kaos kakinya lalu memakai sepatunya.

Mina mengambil dua mantel tebal diatas gantungan baju kemudian mengikuti langkah kaki si kembar yang berjalan berdampingan menuju ke dapur.

"Kenapa lama sekali?" Tanya Chaeyoung menatap hangat wajah tampan anak kembarnya.

"Seperti biasa, Dad. Pierro sibuk mencari kaos kakinya" Jawab Pierre sambil mengunyah. Pierro hanya membuat tanda V karena tidak suka bicara saat makan.

Chaeyoung geleng-geleng kepala. Mina tersenyum maklum akan daya ingat Pierro yang sama dengan Chaeyoung, suka melupakan barang-barang yang mereka simpan.

"Perasaanku tiba-tiba tidak enak. Hatiku gelisah dan ketakutan" Celetuk Pierro setelah menghabiskan sarapannya.

Chaeyoung dan Mina saling pandang lalu mengangguk kecil "Tadi malam kau tidur tepat waktu kan?" Tanya Mina lembut.

Pierro mengangguk "Iya. Dan tadi malam aku kembali mimpi buruk lagi"

"Daddy kan sudah katakan kalau mimpi itu hanya bunga-bunga tidurmu saja" Ucap Chaeyoung sambil mengelus sayang kepala Pierro "Ayo, kalian sudah terlambat lima menit"

Pierre dan Pierro mengecup bergantian pipi Mina "Kami berangkat dulu, Mom!" Ujar keduanya kompak lalu meninggalkan dapur.

"Aku takut dengan mimpi buruk Pierro" Gumam Mina, memeluk tubuh kekar Chaeyoung. Hatinya mulai gelisah tak menentu.

Chaeyoung mengecup puncak kepala Mina "Itu hanya mimpi. Sudah menjadi hal biasa bagi seorang manusia. Semuanya akan baik-baik saja. Percaya padaku!" Katanya lembut lalu melumat bibir ranum Mina.

"DADDY, KAMI SUDAH TERLAMBAT!"

"Ck, penganggu!"

Mina terkekeh geli, mengecup lama bibir Chaeyoung "Resiko punya anak, kemesraan kita pasti akan sedikit terganggu. Apalagi mereka berdua kembar laki-laki. Terlebih si kembar punya sifat posesif seperti dirimu"

Mina memasangkan mantel tebal ke tubuh mungil si kembar agar tubuh keduanya tetap hangat. Dan tak lupa memberi kecupan sayang.

Chaeyoung mengecup sayang pelipis Mina lalu masuk ke dalam mobil. Pierre dan Pierro melambaikan tangan saat mobil mulai melaju.

Mina tersenyum semanis mungkin guna menyakinkan tatapan sendu Pierro yang seperti tak ingin berjauhan dengannya. Perasaan Mina semakin tak enak ketika tak lagi melihat mobil keluarga Son.

Pukul 11.00 KST.

Semua siswa sekolah dasar internasional seoul mulai meninggalkan kelas, berjalan menuju gerbang sambil bercengkrama dengan teman masing-masing. Orang tua siswa sudah menunggu didepan gerbang untuk menjemput anak mereka.

Pierre dan Pierro bergandengan tangan begitu erat sambil melangkah santai dan berhenti tepat dipinggir jalan. Mobil keluarga Son yang selalu menjemput mereka belum datang. Chaeyoung dan Mina juga belum terlihat.

Pieces Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang