"Not A Withered Leaf"

650 52 10
                                    

Fansmeet pertama mereka setelah Singto kembali ke Thailand berlangsung lancar. Walau ada beberapa kendala, namun semuanya bisa teratasi dengan baik. Keduanya turun dari panggung dan digiring masuk ke area backstage.

Sedari turun dari panggung, tangan Singto terus menggandeng tangan Krist. Mencegah agar mereka tidak terpisah.

Pria itu menjadi lebih protektif saat menyadari Krist merasa tak nyaman di tengah keramaian itu. Tanpa dia sadari Krist berdiri lebih dekat dengannya atau melirik ke arahnya. Hal itu membuat hati Singto menghangat. Mengetahui walau Krist berkeras mengatakan tak membutuhkannya dan bersikap dingin pada dirinya, tapi di saat seperti ini dia masih mencari kenyamanan dan keamanan darinya.

Begitu mereka masuk dalam lindungan ruang tunggu artis, Krist langsung berpindah ke dalam pelukan Yui. Terlihat begitu kecil dan rapuh karena bahunya yang bergetar.

"Ssshh... Me ben rai na Luk... Sudah selesai... Sudah selesai..." bisiknya menghibur,

"Kau... Baik-baik saja Krist?" tanya Singto berjongkok di dekatnya, Krist hanya meliriknya sekilas,

"Dia akan baik-baik aja Sing... Khob khun na..."

Yui membiarkan Krist memeluknya erat, Tan duduk tak jauh dari keduanya. Sedangkan Singto, melihat Krist sudah lebih tenang, dia memutuskan untuk keluar dan menemui pihak organizer. Dia bertemu dengan Mae Godji yang sedang mem-briefing tim mereka di luar sana.

"Ai'Singto... Ada apa?" tanyanya,

"Bisakah kita mengatur sesuatu agar kami bisa pergi dari sini tanpa ketahuan fans dan media?" pintanya,

"Ada masalah?" Godji menatapnya dengan alis terangkat, karena pertanyaannya yang tak lazim,

"Krist sedang tidak enak badan. Aku tak mau kepergiannya terhambat karena gerombolan fans yang menggila..." katanya,

"Tapi... Biasanya kalian memang mengucapkan selamat tinggal pada fans saat keluar dari gedung, che mai?"

"Not this time Phi! Aku tak ingin Krist terekspos seperti itu dalam keadaannya sekarang...

Bisakah kau mengaturnya?"

Godji sadar dia takkan mendapat penjelasan lebih dari itu. Pria di depannya ini masih sangat keras kepala jika dibandingkan versi dirinya yang lebih muda.

"P'Som!" katanya memanggil seseorang mendekat,

"Krap Khun..."

"Bisakah kita membawa mobil-mobil VIP ke pintu belakang?" tanyanya,

"Bisa! Kami akan mengatur keberangkatannya..." angguk pria itu sopan,

"Pastikan tak ada fans dan media yang mengetahui jalur keluar kita!" tambah Singto,

"Krap khun!"

Saat pria berpakaian seragam itu pergi, Godji menatap Singto yang masih berdiri di tempat.

"Kau puas sekarang?" tanyanya,

"Uhn... Khob khun krap Phi!" angguknya,

"Jaaa... Sana urus Krist!" katanya lagi.

Saat Singto kembali dia mendapati Krist jauh lebih baik. Wajahnya tak lagi pucat pasi.

"Apa kau sudah minum obat?" tanya Singto dengan nada lembut.

Krist hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Apa dia tak perlu meminum obat apapun?" tanyanya pada Yui,

Voice Of Soul (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang