"Bless in Disguise"

567 55 8
                                    

"Berapa kemungkinannya?" tanya Krist mendesak.

Pertanyaan Krist membuat Godji terkejut. Dia yakin jika Krist ingin kembali bersama mereka, P'Tha akan sangat senang. Dia takkan berpikir banyak dan segera menyetujui syarat apapun yang diajukan Krist.

Tapi Godji melihat Krist sedari awal karirnya dan dia tahu, ini bukan keputusan yang tepat.

"Kit... Bukannya aku tak mau menerimamu, tapi... Apa kau yakin dengan keinginanmu ini?" tanyanya, "Susah payah kau membangun karirmu di luar sana. Kenapa kembali kemari?"

"..."

Krist bergeming. Dia tak tahu jika dia bisa mengungkapkan alasannya yang sebenarnya.

"Apa ini tentang hubunganmu dengan Singto?" tanya Godji,

"Akan sulit bagi kami untuk bersama jika dia masih di dalam GMM, sedangkan aku di luar.

Akan lebih mudah jika kami ada bersama dalam satu agensi!" jelasnya,

"Atau tidak sama sekali..." tambah Godji, mengerti jelas arah pembicaraannya,

"Tapi P'Singto terikat kontrak dengan kalian Phi!" kata Krist,

"Sudahkah kau bicarakan ini dengannya?" tanya Godji,

"..."

Godji tahu watak Krist. Dia yakin pria itu tak ingin membuat Singto merasa tak enak karena mengetahui Krist mengorbankan kepentingannya demi dirinya.

"Ai'Kit... Bicarakan dulu ini dengan Singto!" sarannya, "Aku yakin, dia punya rencana untuk kalian berdua. Dia selalu berpikiran ke depan..."

"Tapi Phi..."

"Jika setelah bicara dan kau masih ada pada keputusanmu.

Kita akan bicarakan detailnya..." yakinnya.

***

Krist bermaksud untuk menemui Gun di rumahnya dan ternyata disana sudah ada Singto yang sedang bicara dengan Off. Singto merasa terkejut namun jelas merasa senang melihat Krist ada disana.

Pasalnya mereka tak ada janji bertemu hari ini karena Krist ada pekerjaan, begitu juga dirinya.

Jadwal kerja Singto selesai lebih cepat dan Off mengundangnya makan malam bersama. Sedangkan Krist muncul tanpa janji.

"Krist... Ada apa?" tanya Gun saat membuka pintu untuknya,

"Ada yang ingin aku bicarakan..." sahut Krist,

"Krist?!"

Singto melongokkan kepala ke pintu karena mendengar suara Krist dari intercom.

"P'Sing... Apa yang..."

"Aku baru selesai makan malam bersama P'Off dan mampir kemari..." jelasnya, "Apa kau mau bicara dengan P'Gun?"

Krist mengangguk pelan dan melirik Gun. Singto yang melihat itu segera memahami kegundahan Krist.

"Apa kau mau bicara berdua dengannya? Sesuatu yang rahasia?" tanyanya dengan senyum simpul,

"Uhm... Kurasa ada baiknya jika kau juga mendengar ini..." kata Krist pelan,

"Ada apa?"

Gun melihat raut wajah serius Krist dan merasa tak enak hati.

"Ayo ke ruang tamu... Kurasa pembicaraan ini tak cocok dibicarakan di lorong..." ajaknya.

Gun membawa keduanya ke ruang tamu, menemui Off yang sudah menunggu disana dengan bir di tangan. Alisnya terangkat penasaran melihat kehadiran Krist.

Voice Of Soul (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang