"Goodbye"

2.1K 125 7
                                    

Krist bukannya tak pernah membayangkan hal ini akan terjadi. Namun dia masih berharap bahkan di hari-hari terakhir mereka, dia akan membatalkan ini. Meninggalkan semuanya demi dirinya. Walau di hati kecilnya dia tahu, itu hanya harapan semu.

Singto bukan orang yang mudah berubah. Dia orang yang kompeten dan konsisten. Hubungan sembunyi-sembunyi mereka selama 7 tahun adalah bukti konsistensinya.

Krist menghembuskan napas frustasi. Sebaik mungkin menyembunyikan rasa putus asanya.

Singto sedang berpamitan dengan yang lain. Dengan Off-Gun dan Tay-New senior-seniornya di GMM.

Kupu-kupu beterbangan dalam perutnya. Namun alih-alih menjadi bukti romantisme, Krist merasa mual karena antisipasi. Singto masih ada di depannya. Hanya beberapa meter jauhnya. Namun Krist merasa pria itu telah pergi jauh tanpa bisa dia gapai.

"Kau baik-baik saja?" tanyanya lembut sambil memeluk tubuh Krist,

"Uhn..."

"Kau tidak akan menangis kan? Kalau kau menangis aku juga pasti akan menangis..." katanya dengan nada menggoda walau sebenarnya Singto sendiri sedang menahan emosinya,

"Bao krap Phi! Air mataku sudah kering. Hehe..."

Singto memeluknya sekali lagi. Panggilan terakhirnya baru saja terdengar. Krist setengah sadar mendengar dia membisikkan sesuatu di telinganya. Tapi dia tak bisa menangkap maksudnya, jadi Krist hanya diam, mengangguk dan tersenyum.

Walau hatinya ingin menangis, tapi Krist menahan diri. Dia menatap Singto yang berjalan menjauh memasuki gerbang keberangkatan. Sekali lagi dia menoleh ke belakang untuk terakhir kalinya melambaikan tangan pada teman-teman yang mengantarnya.

Gun yang melihat tangan Krist terkepal erat hanya meraihnya dan membuat Krist berpegangan tangan dengannya. Gun bisa merasakan kesedihan Krist.

Baru seminggu yang lalu Krist menginap di condo-nya dan menangis semalaman.

Gun takkan tahu bagaimana rasanya ditinggal pergi. Untungnya Off Jumpol sebucin itu padanya hingga Off tak pernah meninggalkannya jauh lebih dari seminggu.

Jika sudah lebih dari 5 hari Off akan merecokinya tanpa ampun untuk segera pulang atau dia akan menyusul Gun dimana pun dia berada saat itu.

Dan Krist harus berpisah dengan Singto selama 3 tahun.

Kejam? Tentu saja.

Sedih? Tak perlu ditanya.

Marah? Pada siapa?!

Singto ingin mengejar pendidikannya demi karir yang lebih bagus. Krist yang melepasnya juga tidak salah. Dan keputusan mereka berdua untuk berpisah juga tak bisa dibilang tak tepat.

Long Distance Relationship itu susah. Apalagi 3 tahun dan di benua yang berbeda.

Keyakinan mereka berdua bahwa jika memang mereka berjodoh. Tuhan akan mempertemukan mereka juga walau classic dan overly romantic, bukan hal yang benar-benar salah.

Gun hanya bisa menarik ujung mantel Off untuk menarik perhatian pria itu. Off yang mengerti kodenya memeluk bahu Gun dan merapatkan tubuh kecil itu pada tubuh jangkungnya.

Sepertinya dia harus menghibur dua orang pria yang akan menangis bersama lagi malam ini.

***

Waktu berjalan. Cepat atau lambat hanya sebuah persepsi. Karena bagi Krist, semuanya berjalan seperti biasa. Pekerjaannya masih menumpuk. Jadwalnya masih padat. Matahari masih terbit dan tenggelam setiap harinya. Tak ada yang aneh... Tak ada yang tak biasa... Semua hanya terasa...

Voice Of Soul (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang