Side Story : The Doctor in Mission

479 24 4
                                    

Sebuah diskusi terjadi usai konferensi medis yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit terbesar di Bangkok. Diskusi itu melibatkan 2 orang dokter pria dan seorang dokter wanita dengan rambut panjang ikal tergerai.

Wanita itu nampak acuh terhadap diskusi yang berjalan, lebih memilih untuk menyesap ice cappucino-nya dengan nikmat.

"Kasus ini sangat aneh... Dia mengalami kecelakaan lalu lintas yang cukup berat, tapi tak ada luka fatal pada tubuhnya.

Selain dia dikeluarkan dari dalam mobil dalam keadaan tak sadarkan diri, beberapa goresan dan kaki yang terkilir, semuanya baik-baik saja!" sahut Boon,

"Aku mengirimnya untuk CT scan, pemeriksaan fisik juga... Tapi nihil! Aku tak menemukan apa yang salah dengannya, hingga suaranya bisa menghilang begitu saja!" tambah Pravat,

"Sama sekali?" tanya wanita itu singkat,

"Uhm... Aku sudah memeriksa pita suaranya, tak ada masalah.

Otaknya pun tak bermasalah..." sahut Pravat nampak putus asa, "Aku benar-benar sudah habis akal..."

"Apa kau sudah mengirimnya ke pemeriksaan mental?!" tanya Boon,

"Aku sudah memeriksa gelombang otaknya...

Tak ada masalah..."

"Mungkin bukan otaknya yang bermasalah tapi hatinya..." sahut wanita itu tanpa menatap kedua rekannya itu, membuat kedua dokter itu mendongak dari makan siangnya,

"Ah benar juga... Meenara pernah mengurusi kasus yang hampir sama bukan?

Gadis buta itu?!" sahut Boon,

"Gadis buta?"

"Uhm... Dua tahun yang lalu seorang gadis dikirim kesini karena usaha bunuh diri yang gagal. Dia tak sadarkan diri selama satu minggu dan saat dia sadar dia kehilangan penglihatannya..." jelas Boon,

"Benarkah?"

"Uhm... Semua hasilnya keluar normal! Karena percobaan bunuh diri yang gagal itu, dia dikirim ke Meenara sebagai psikiaternya... Dan Meenara melihat hubungan antara depresi gadis itu karena ditinggal kekasihnya dan kehilangan penglihatannya..."

"Shiiaaa... Cing be nie?!" seru Pravat,

"Bagaimana jika kau mengirimkan kasusnya padaku?

Aku mungkin bisa menjadwalkan satu dua kali terapi untuk melihat kemungkinannya..." sahut Meenara akhirnya dengan tatapan menerawang,

"Kau mau melakukan itu?" tanya Pravat penuh harap,

"Jika kasusnya menarik..." kata Meenara menekankan syaratnya,

"Ah Meenara memang begitu, dia takkan mengambilnya jika kasusnya tak membuatnya tertarik..." sahut Boon terkekeh,

"Masalah itu... Akan agak sulit melakukannya..." kata Pravat,

"Ta mai ya?"

"Dia sosok yang cukup terkenal... Jika sampai jurnalis tahu dia menemui psikiater, itu akan membuatnya kesusahan..." jelasnya,

"Sosok terkenal?!" tanya Boon,

"Uhm..."

"Jangan bilang...

Krist Perawat?" tebak pria itu dengan mata melotot,

"Kau juga pasti mendengar berita kecelakaan yang melibatkannya..." kata Pravat, sementara itu Meenara menajamkan pendengarannya begitu mendengar nama pria itu,

"Uhn tentu saja... Tapi yang benar saja...

Dia kehilangan suaranya?" tanya Boon setengah berbisik, takut ada orang yang mendengar mereka meski kantin pegawai dalam keadaan sepi,

Voice Of Soul (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang