"Ride on The Wind"

529 61 11
                                    

"Bagaimana terapimu?" sapa Meenara saat dia mendatangi ruangan fisioterapi tempat Krist dan therapist-nya berlatih,

"Phi..."

"Sawatdee krap Dokter Meenara! Ini laporan terapinya...

Khun Krist sudah bisa mengatakan beberapa kata dan suku kata pendek. Kadang ada sedikit cadel yang terdengar, tapi dengan beberapa kali latihan, aku rasa dia bisa menyempurnakannya..." jelas pria itu kepadanya,

"Bagaimana perasaanmu?" tanyanya pada Krist,

"Seperti... Anak kecil... Yang... Belajar... Bicara..." sahut Krist patah-patah.

Dia berkonsentrasi untuk mengucapkan kata-kata itu dengan benar, sesuai saran terapisnya.

"Kau harus sabar dan terus berlatih... Pita suaramu akan segera kembali normal..." kata Meenara memujinya,

"Khob cai... Na..." jawabnya tersenyum simpul,

"Aku bangga padamu Krist..."

Krist menarik lengan Meenara saat dokter itu hendak beranjak dari depannya.

"Aku ingin... Bicara... Denganmu, Phi!" ujarnya,

"Tentu saja... Kita bicara di ruanganku setelah kau selesai terapi, bagaimana?"

"Khap!"

Meenara keluar dari ruang fisioterapi dan menemukan Than ada di luar, menggantikan Yui.

"Sepertinya waktunya akan segera tiba..." gumamnya,

"Kuharap juga begitu! Ada perkembangan?" tanya Meenara pada pria itu,

"Tak ada usaha darinya untuk menghubungi Singto. Hanya sekali, itu pun hanya beberapa menit..." sahut Than,

"Apa yang mereka bicarakan?" tanyanya penasaran,

"Krist hanya diam, sedangkan Singto bicara beberapa hal tapi masih ada di dalam konteks yang sama..."

"Hum... Aku berharap Krist berbuat lebih baik dari ini... Tapi well... Tentang hubungan mereka, aku tak bisa banyak bicara..." kata Meenara dengan nada datar, seakan dia tak peduli hasil akhirnya,

"P'Meen, tujuan kita hanya menyembuhkan suara Krist, che mai?" tanya Than pelan, "Hubungan mereka bukan tanggung jawab kita..."

"Awalnya juga kupikir begitu, tapi ingat... Suaranya hilang akibat traumanya atas kejadian yang dia alami karena Singto.

Apa kau tak khawatir suaranya kembali untuk sementara waktu dan akan hilang lagi jika kita tak menangani akar permasalahannya dengan tuntas?"

"Tapi... Tingkat stressnya akan semakin meningkat jika dia memikirkan traumanya... Anxiety level-nya juga naik turun tiap kali ada pembahasan tentangnya..." kata Than,

"Anxiety level yang meningkat bukan selalu tanda yang buruk. Bisa jadi dia sedang memikirkan banyak hal dan bukan karena traumanya..." kata Meenara,

"Uhm..." Than nampak berpikir keras dan Meenara menepuk pundaknya pelan,

"Jangan khawatir! Aku akan melihat apa yang ingin dia bicarakan!"

"Krap phom!" angguknya setuju.

***

Beberapa saat kemudian Krist mengetuk pintu ruangan Meenara dan melongok masuk.

"Kau ingin bicara sesuatu?" tanya Meenara menyapanya saat pria itu melangkah masuk,

"Cai..."

Voice Of Soul (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang