"Veil of Truth"

652 62 10
                                    

Ketiganya berjalan keluar dari terminal kedatangan bersama-sama. Krist dan Singto mengapit Ayahnya saat Mod menyongsong kedatangan mereka. Wanita itu langsung memeluk Ayah dan Adiknya erat sebelum menatap Krist dengan intens. Wanita itu maju dan membawa Krist masuk dalam pelukannya.

"Khob khun na Kit... Kau sudah memberanikan diri untuk menemui Singto...

Aku sangat lega mendengarnya." kata Mod sembari menepuk-nepuk punggungnya perlahan,

"Terima kasih juga untukmu Phi... Setelah menemuimu kapan hari... Aku bisa menetapkan hatiku..." kata Krist terkekeh pelan,

"Kalian sudah menyelesaikan semuanya?" tanyanya, menatap Krist dengan mata memicing sangsi,

"Uhm... Kami membicarakannya Phi... Semua kesalah pahaman yang telah terjadi..." angguk Krist sedikit malu,

"Kami memutuskan untuk kembali berpacaran..." kata Singto,

"Serius?!" seru Mod terkejut, senyumnya terbit mendengar hal itu,

"Uhm... We'll work it out Phi! Khob cai na sudah mengirim Krist kembali padaku..." tambah Singto,

"Ah aku hanya terlalu malas melihatmu terus bersedih dan bergalau hati!" sahut Mod.

Krist terkekeh pelan melihat kedua saudara itu saling menggoda, membuat ketiga orang lainnya menoleh menatapnya. Krist terkejut dengan semua perhatian itu dan langsung terdiam.

"Kebahagiaan itu sangat cocok untukmu Krist. Lebih cocok daripada aura misterius yang kau miliki beberapa lama ini... Na rak jang!" kata Mod mencubit pipinya gemas,

"Aku setuju Phi!" tambah Singto setuju,

"Ayo kita pulang! Mobilku ada di sebelah sana!"

Mod membantu Ayahnya menarik kopernya dan Singto berjalan di belakangnya. Namun hanya beberapa langkah Singto berhenti berjalan dan menoleh ke arah Krist yang masih berdiri diam.

"Kit! Ayo!" desaknya,

"Uhm... Phi ikutlah dengan Por dan P'Mod..." kata Krist,

"Apa maksudmu? Kau ikut dengan kami kan?!

P'Mod bisa mengantarkanmu ke rumah..." kata Singto bingung,

"Beda arah Phi... Kasihan P'Mod kalau harus mengantarku juga..." kata Krist menggeleng pelan,

"Krist kau..."

"Ada hal yang harus segera kuselesaikan Phi... Kau pulanglah bersama P'Mod!

Aku akan menghubungimu jika urusanku sudah selesai na..."

Singto terpaku di tempat melihat ekspresi Krist yang datar. Dia kira semua baik-baik saja. Setelah mereka berbaikan, Singto mengira Krist takkan menyembunyikan sesuatu darinya. Namun kini dia menyadari itu, jarak di antara mereka masih ada.
Krist belum sepenuhnya percaya padanya.

"Ayo Sing!" kata Mod menarik lengannya,

"Tapi Phi..."

"Dia bilang akan menghubungimu nanti... Ayo pulang!" ajaknya, kemudian melambai ke Krist, "Kau... Hati-hati di jalan ya!"

"Khob khun krap P'Mod! Hati-hati di jalan!" sahut Krist,

"Kiiit..."

"Pergilah Phi..." katanya lagi.

***

Singto memutuskan untuk pulang ke rumah Ayahnya lebih dulu karena merasa kesal Krist tak ikut bersamanya. Dia hanya duduk diam di ruang makan selagi Mod membantu Ayahnya berbenah.

Voice Of Soul (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang