02

2.1K 234 27
                                    

"Aku akan selalu mengingatmu di kehidupan manapun itu."

Flashback on.

Lari, hanya hal itu yang berada di pikiran Boboiboy. Sosok Reverse mengikutinya seraya sesekali melemparkan pisau ke arah pengejarnya. Keduanya kelelahan dan mereka tahu hal itu. Jika pengejar mereka mengirim bala bantuan maka bisa dipastikan mereka akan mati saat itu juga.

"Boboiboy, aku kehabisan pisau."

"Kita harus bersembunyi."

Reverse menarik Boboiboy ke sebuah gua yang tersembunyi tanaman rambat. Boboiboy bahkan tak menyadari keberadaan gua kecil itu.

"Cari mereka! Kita harus pastikan pengkhianat itu tertangkap." suara dingin Kapten Kaizo terdengar oleh Boboiboy yang begitu takut.

Usai seluruh pasukan berpencar. Kapten Kaizo melirik ke arah gua yang tertutup oleh tanaman merambat.

"Tadinya aku ingin menangkap kalian berdua dan menyerahkannya pada TAPOPS. Tapi, sepertinya akan lebih baik jika aku langsung membunuh kalian. Karena kalianlah Fang mati."

Kapten Kaizo menarik pedangnya kemudian berjalan ke gua kecil itu dengan langkah tegas dan mantap. Tubuh Boboiboy semakin bergetar hebat. Dia bukannya takut mati. Ayolah, dia sudah mati berkali-kali. Tetapi, penyesalan akibat kematian Fang yang melindunginya membuatnya tak bisa bergerak.

"Boboiboy, larilah. Aku akan mengalihkan perhatiannya. Larilah sekencang yang kau bisa."

Ucapan Reverse membuat Boboiboy melotot horor ke arah Reverse yang tersenyum lembut menatapnya. Kata-kata dan senyuman Reverse sangat mirip dengan Fang beberapa saat sebelum ia meninggal.

"Jangan, kau harus hidup. Aku tidak bisa bertahan kalau kau tidak ada." Boboiboy ingin berkata begitu, tetapi suaranya tak mau keluar. Begitu pula dengan tubuhnya yang tak mau bergerak.

Reverse keluar dari persembunyian mereka dan menatap Kapten Kaizo dingin. Di tangannya terdapat belati yang sengaja disimpannya untuk keadaan darurat.

"Asal kau tahu. Fang bukan mati karena kami. Dia mati karena organisasi yang kau dukung."

Reverse berlari ke arah Kapten Kaizo. Meski sudah tiga hari tidak makan, kelincahan dan kecepatan Reverse tak berkurang sedikitpun. Dia mengayunkan belatinya secara horizontal dan ditahan dengan pedang Kapten Kaizo yang menebas secara diagonal.

Reverse melompat dan menendang pedang Kapten Kaizo hingga terlempar jauh. Kapten Kaizo segera membentuk pedang tenaga dari kekuatannya. Tak selesai dengan serangan sebelumnya Reverse segera menyerang pergelangan tangan Kapten Kaizo dengan kecepatan tak masuk akal.

Bahkan Kapten Kaizo yang terkenal akan kemampuan berpedangnya kalah telak saat dihadapkan dengan Reverse. Dengan pergelangan tangan yang terluka tidak mungkin dia mengayunkan pedang. Karena itu ia menggunakan tangan yang satunya lagi. Meski pastinya gerakannya tidak sesempurna saat menggunakan tangan kanan.

The Never Ending ReincarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang