Mau nanya, wajib dijawab! Kalian nemu ini novel lewat mana? Aku juga bikin pertanyaan lain dibawah.
Vote!!!
Tok Aba pusing, dia sudah tua tapi cucunya tiba-tiba berubah menjadi sembilan. Udah gitu waktu sesi interogasi tiba-tiba aja kloning cucunya berubah outfit dan warna matanya ikut berubah.
Kini yang ada justru Halilintar, Taufan, Gempa, Blaze, Ice, Thorn, Solar, dan Lunar. Udah gitu, Tok Aba harus masak ulang karena makan malam gak cukup. Syukur Boboiboy dan Gempa mau membantu. Kalau tidak bisa dipastikan pinggangnya akan semakin encok.
Sementara itu, Trio Trouble Maker tengah bertos ria karena berhasil menjahili Halilintar dan Solar. Sedangkan Ice membantu adik bungsunya Lunar untuk membaca. Karena setelah sesi interogasi tadi, mereka tahu bahwa Lunar itu tunawicara. Dan uniknya hanya Solar yang paham.
Beda dengan Reverse yang justru sibuk memotret sana-sini. Tadi dia nemu kamera waktu lagi bersihin kamar satu lagi dan nemu kamera. Yah udah dipake aja. Tapi, banyakan moto Boboiboy sih dia. Reverse kan bucin. Bukan bulol oke. Yang bulol itu Dillion. Mau aja dibabuin Rei.
Kembali ke laptop, tapi aku nulis di HP gimana dong? Auk ah, gelap. Gempa memanggil bocah-bocah lainnya dengan cara emak-emak batak manggil. Gini contohnya.
"YANG TERAKHIR DATANG NYUCI PIRING."
Ngegas gak tuh. Kalau mamiku sih lain dari yang lain. Bicara aja udah ngegas. Gak tau kenapa aku bisa gak ikut jadi tukang ngegas. Tukang sok misterius iya. Turunan papa.
Dan aku masih heran kok bisa mami yang suka ngegas bisa nikah sama Papa yang pendiam. Dari hasil penyelidikan, aku nemu kalau kata papa, mama yang ngejar-ngejar papa. Kalau kata mama, papa suka bawa teman-temannya yang banyaknya satu kampung ke rumah buat numpang makan. Hmmm, informasi masih kurang. Aku harus nyari lanjut.
Ya! Napa malah ngelantur sana-sini!!! Oke, skip. Tok Aba beserta cucu-cucu laknatnya telah duduk anteng di meja makan. Saking antengnya justru kerasa aneh.
Blaze kok gak keliatan barbar amat yak? Ya jawabannya karena dari tadi Ice melihat Blaze dengan tajam dan kelewat dingin dari tadi. Penyebabnya karena Blaze tak sengaja membakar buku Lunar hingga membuat Lunar sedih.
Sedangkan Taufan dan fake smilenya gak akan bisa lepas. Dalam hati dia tengah overthinking. Pikirannya travelling sana-sini. Mulai dari apa bajunya cocok untuk dirinya, dia harus bilang apa setelah makan nanti, atau dia harus gimana sesudah makan? Langsung tidur atau jahilin Halilintar dulu. Udah, capek Riel ngetik. Overthinking emang gak ada habisnya.
Sedangkan Thorn sudah diajarkan Boboiboy untuk tenang saat makan. Jadi, karena Boboiboy kakak kesayangannya maka dia akan menurut.
Ya! Riel baru ingat harus belajar buat TO! Tapi, Riel mager. Udahlah nyontek aja nanti kalau gak pake rumus cap cip cup atau tutup mata dan nyari cahaya ilahi. Tapi, yang paling sering Riel pake jawabannya A semua.
Mari kita berlalu dari rumah Tok Aba dan pergi ke istananya Michael yang berubah jadi ruang karaoke dadakan. Dengan sapu yang jadi mikrofon dadakan Gabriel dengan pedenya naik ke atas meja.
"Tes, tes, teh tarik satu!!!"
"Owkey!" penjual yang pake singlet di Upin & Ipin tiba-tiba jadi penjual serba ada di istananya Michael. Siapa sih namanya, Riel lupa.
"Sip, menunggu minumannya datang, saya sebagai penyanyi yang suaranya paling merdu akan membawakan beberapa lagu."
"Iya merdu, merusak dunia," Rael yang diseret ke ruang karaoke dadakan lagi sibuk ngejulid.
"Ekhem, ekhem, uhuk, uhuk,"
"Batuk, Pak? Minum komicex herbal," Angel yang lagi promosi buat tambahan uang jajan sibuk menjajakan barang-barangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Never Ending Reincarnation
FanfictionUDAH END BUKAN BERARTI KAGAK MINTA VOTE!!!! "Aku memberimu berkat hidup abadi. Bukan umur panjang dimana kau akan ditinggalkan oleh orang-orang yang kau kasihi. Melainkan reinkarnasi tanpa ujung bersama sosok yang kau cintai." Boboiboy meninggal ak...