"Sebenarnya aku berasal dari masa depan!"
Penuturan Boboiboy mau tak mau membuat Reverse mengernyitkan kening bingung. Masa depan? Kenapa Boboiboy bisa berasal dari masa depan? Apa ada masalah? Atau mungkinkah Boboiboy mengalami peristiwa seperti isi perpustakaan wattpad punyanya Riel? Yang isinya transmigrasi gitu?
(Hoi, isi perpustakaanku gak cuma itu! BDSM juga banyak ya!)
"Jelaskan. Semuanya. Tanpa. Terkecuali. Boboiboy."
Dan dengan mudahnya, Boboiboy menceritakan segalanya. Padahal dia berniat menggoda Reverse tadi. Dan niat itu harus batal karena aura dominan Reverse yang kelewat kuat bahkan disaat dia masih kecil.
"Baiklah."
Memori-memori kelam itu meluncur keluar dari bibir Boboiboy. Tak jarang air matanya mengalir saat mengingat kisah yang begitu menyedihkan untuk diingat olehnya.
Berbeda dengan Reverse, bocah itu hanya diam mendengarkan dengan tenang. Tak terdapat perubahan pada ekspresinya yang datar bagai talenan. Bahkan saat Boboiboy dengan sengaja menyinggung perasaannya kepada Fang. Hanya kerutan samar di pelipis Reverse yang terlihat.
"Apa mahkluk astral ini terbuat dari papan talenan. Datar banget!" batin Boboiboy gaje.
"Jadi, kau dikhianati teman-temanmu. Paman Amato beserta Bibi Mara akan mati besok. Kemudian mahkluk bernama Fang itu mati melindungimu begitu juga aku. Dan akhirnya kau mati karena dibunuh musuh Paman Amato. Kemudian kau bertemu seorang penyihir yang mengirimmu kembali ke masa lalu. Apa benar begitu?"
"Iya, benar begitu."
"Jadi, apa rencanamu?
" Eh?"
"Kau tak punya rencana? Padahal mau balas dendam. Bagaimana mungkin kau balas dendam tanpa rencana. Bahkan keajaiban dunia tidak bisa membantumu kalau begitu."
Benar juga, Boboiboy tak pernah memikirkan hal itu. Sesudah dikhianati yang dipikirkan olehnya hanya lari, bersembunyi, dan selamat dari kejaran musuh gila ayahnya. Balas dendampun hanya pemikiran sekilasnya saat penyihir waktu itu bertanya keinginannya.
Reverse paham saat Boboiboy menunjukkan raut wajah seperti itu. Artinya dia tidak punya pencerahan sedikitpun. Reverse menghela nafas kesal.
"Bagaimana kalau menggunakan cara yang sama dengan yang mereka lakukan padamu? Atau mungkin menyiksa mereka sampai mati? Untuk sekarang itu tidak penting. Yang kita butuhkan sekarang adalah cara untuk Paman Amato dan Bibi Mara selamat dari musuh gila Paman Amato. Siapa namanya?"
"Namanya, benar juga aku lupa nanya siapa namanya. Aku hanya tahu kalau dia musuh gila ayahku. Dan untuk cara menyelamatkan ayah dan ibu, aku juga tidak tahu. Otakku sudah terlalu lama tidak digunakan memikirkan strategi."
"Aku bisa membantu."
"Mami!!!!!"
Demi apapun, wajah dingin yang hanya tersenyum tipis dengan mata ungu mematikan itu sangat menakutkan. Bagaimana mungkin dia membuat darah dari sudut matanya dan sudut bibirnya.
"Siapa kau?" tanya Reverse setelah pulih dari keterkejutannya. Sedangkan sosok pemuda itu hanya tersenyum tipis seraya membersihkan make up yang menempel di wajahnya.
"Salam kenal, saya Azarael Silhouette. Penjaga gerbang antar dimensi. Peringkat kedua dari kesembilan penyihir agung."
Pemuda itu sedikit membungkukkan tubuhnya dengan senyum tipis yang terukir apik di wajahnya. Azarael kemudian melihat ke arah Boboiboy yang masih berusaha mengatur detak jantungnya.
"Boy, apa kau sudah move on? Dia kekasihmu kan? Boleh kuminta nomornya? Bagi-bagi tips dong dapat cowok seganteng dia! Pengen cari suasana baru berarti punya cowok baru, iya gak?" lagi, Boboiboy harus dihadapkan dengan adik penyihir waktu yang kerjanya mengoceh tanpa henti. Mereka gak capek apa?
Berbeda dengan Boboiboy yang mendumel kesal dalam hatinya. Reverse hanya menatap datar pemuda yang membombardir tuannya dengan berbagai pertanyaan yang menurutnya tidak masuk akal.
"Kau bilang bisa membantu."
"Ah, soal itu serahkan saja padaku. Aku bisa masuk ke markas mereka dan menghancurkan persenjataan dan kapal angkasa mereka dengan mudah. Ada untungnya juga aku menyimpan ledakan supernova di ruang penyimpanan milikku."
Azarael menunjukkan gerbang antar dimensi yang menunjukkan ledakan luar biasa besar. Demi apapun, siapa yang mau masuk ke dalam sana?
"Hanya begitu?" tanya Reverse sangsi.
"Tenang saja, aku tidak akan membunuh mereka. Karena itu khusus untuk Boy dan Rev. Kyaaaa, aku tidak sabar. Melihat mereka kaget karena persenjataannya dan kapal angkasa mereka hancur pasti menyenangkan."
"Aku setuju saat kau bilang mereka gila."
"Aku akan pulang sekarang. Karena kakek dan nenek akan pulang. Kalian berdua hanya perlu bersiap untuk pergi besok. Tenang saja aku akan menjaga mereka saat kalian pergi."
Daun-daun dengan berbagai warna terbang mengitari pemuda itu. Dan cahaya terang menyinari pemuda itu menyebabkan Boboiboy dan Reverse harus menutup mata. Dan saat mereka berdua membuka mata hanya ada sehelai daun maple di atas meja makan.
"Boboiboy, apa pemuda itu memang seaneh itu? Dia bisa bersikap misterius, gila, dan dingin secara bersamaan."
"Aku tidak tahu. Semua adik penyihir agung itu memang aneh."
"Lebih baik kita bersiap. Kita akan berlibur ke Pulau Rintis bukan?"
"Baiklah."
"Tapi, siapa yang dia maksud dengan kakek dan neneknya?"
"Nah, untuk yang itu aku juga tidak tahu."
Sementara itu, di sisi Azarael tampak dirinya tengah berjalan santai di kapal angkasa milik musuh ayah Boboiboy yang juga kakeknya. Ah, maksudnya kakek mertua. Azarael tertawa sendiri mengingat pemikiran konyolnya.
"Masih calon, tapi akan kupastikan dia jadi milikku sama seperti dia yang memilikiku."
Pemuda itu sampai di depan ruang penyimpanan. Menatap remeh pada senjata peradaban alien.
"Primitif, di kehidupanku sebelumnya aku tak perlu menunggu lama untuk mengisi daya senjata yang katanya paling kuat ini."
Pemuda dengan iris amethyst itu membuka gerbang antar dimensi miliknya. Memasukkannya ke ruang penelitian milik adiknya.
"Aku memang akan menghancurkannya, tapi tidak ada yang bilang aku tak bisa menghadiahkannya pada adikku yang haus akan pengetahuan itu, kan? Sekarang saatnya meledakkan kapal rongsokan ini."
Dari belakang pemuda itu muncul puluhan ledakan beruntun yang menghancurkan kapal angkasa itu. Pemuda itu tertawa bahagia ditengah kobaran api dan gumpalan asap.
TBC (TUBERKULOSIS)
Aku gak tahan!!!!! Pengennya nulis dua chapter lagi baru publish. Tapi, tanganku udah gatal pengen pencet tombol publikasikan. Semoga kalian suka sama novel The Never Ending Reincarnation ini.
Aku juga mau nanya kira-kira nama yang bagus untuk musuh gila calon ayah mertua para Fanimonstars itu apa yak? Kepanjangan gitu nulisnya.
Dan jangan lupa vote dan komen. Share juga sama teman atau pacar (kalau punya). Dukungan kalian berharga banget buat Riel.
Adieu~
KAMU SEDANG MEMBACA
The Never Ending Reincarnation
Fiksi PenggemarUDAH END BUKAN BERARTI KAGAK MINTA VOTE!!!! "Aku memberimu berkat hidup abadi. Bukan umur panjang dimana kau akan ditinggalkan oleh orang-orang yang kau kasihi. Melainkan reinkarnasi tanpa ujung bersama sosok yang kau cintai." Boboiboy meninggal ak...