S2: 7

178 25 3
                                    

Ying ulang tahun semalam dan aku salah tanggal. Menghadeh.

Fang menatap kagum tongkat sihirnya. Sebuah tongkat dari pohon bayangan yang hidup di bawah tanah. Dengan inti sihir taring cerberus dan serpihan permata kegelapan dari pilar keempat. Pilar sang penyihir bayangan.

"Fix, hutangmu lunas. Kalau aku datang lagi bakal kubayar kok."

"Hohohoho, tidak perlu membayar kok. Kau sudah pernah membantuku selamat dari naga. Bagaimana mungkin aku meminta bayaran lagi?"

Riel hanya tersenyum manis. Ia mengajak ketiga muridnya keluar dari toko lusuh itu. Sekarang tujuan mereka adalah toko senjata.

"Rev, sekalipun kau sudah punya senjata milikmu sendiri, kusarankan jangan menggunakannya terlalu sering. Kau tahu kan, belati milikmu akan mengambil darahmu semakin sering kau menggunakannya."

Reverse hanya mengangguk dengan wajah datar. Berbeda dengan teman sekelasnya, ia mampu memanggil senjata serta spirit sihirnya. Belati yang mengonsumsi darah dan seekor kupu-kupu merah beracun.

Reverse bisa saja lulus sejak lama. Namun, ia ingin menjaga Boboiboy. Untuk Fang, dia punya mama beruang sendiri.

Siapa lagi kalau bukan Kaizo? Dia itu pengidap brother complex akut. Reverse masih ingat bagaimana pipi Fang digigit Kaizo hanya karena dia terlalu imut.

"Rev, kau baik-baik saja?" Riel bertanya khawatir. Bagaimana bisa dia tidak khawatir kalau semenya sakit. Bisa-bisa momennya berkurang.

"Itu tidak boleh terjadi!!!"

Reverse hanya menatap datar wali kelasnya. Ia baik-baik saja jika pikiran orang ini bisa ditembus. Baginya ini adalah penghinaan karena bisa menahan kemampuannya.

"Sebenarnya, Anda siapa?"

"Aku sudah bilang kan? Aku orang yang cukup penting untuk mendapat semua ini. Sekalipun bayarannya adalah kehilangan eksistensimu seutuhnya."

"Tidak perlu sekhawatir itu. Sekalipun kau tidak bisa menggunakan kemampuanmu padaku tapi, kau bisa menggunakannya sebagai pelajaran.

Kau tidak akan bisa membaca pikiran mahkluk kegelapan. Tidak bisa mengalahkan werewolf hanya dengan otot. Dan tidak bisa mengalahkan ex-machina hanya dengan otak. Kau tidak akan bisa mengalahkan panjang umurnya malaikat. Dan tidak bisa mengalahkan liciknya iblis.

Namun, kita semua istimewa. Bahkan dirimu. Kau adalah sosok yang berharga. Jadi, jangan pernah menganggap kau tidak berguna."

Setelah sedikit menyentil dahi Reverse, Riel berjalan dengan hati tenang. Percayalah, sedatar apapun hidup Reverse, dia adalah orang yang overthinking. Beda dengan Boboiboy yang terpengaruh oleh sikap barbar nya Blaze.

Sekalipun sifat overthinking Taufan kadang muncul. Tapi, pikiran yang gak mau ribet Blaze, dan sifat lugu Thorn jauh lebih mendominasi.

Lain lagi dengan Fang. Alien satu itu sangat jarang stress karena yang ada di otaknya hanya donat lobak merah.

"Setelah membeli perlengkapan, ayo ke penginapan. Setelahnya makan donat lobak merah buatan Bu Kantin Samping."

Mata Fang berbinar tentu saja. Dia sudah memakan habis semua persediaan donat lobak merahnya. Dan profesornya sekarang bagai malaikat penyelamat. Sekalipun nyatanya dia adalah iblis kesasar.

*****

Akhirnya mereka selesai membeli semua perlengkapan mereka. Dan kini Boboiboy sedang berbaring telentang di kasur dengan sprei putihnya. Dengan Fang yang asik ngemil donat lobak merah. Diluar dugaan profesornya membeli hampir seratus kotak donat lobak merah.

Fang tentu saja senang. Dan sekarang, mereka asik dengan dunianya sebelum benar-benar memulai misinya.

Reverse keluar dari kamar mandi dengan rambut putihnya yang masih agak basah. Kaus putih yang dipakainya agak transparan menunjukkan kotak-kotak di perut Reverse.

Boboiboy dan Fang tertegun melihat pemandangan di depan mereka. Jujur saja, Reverse terlihat seperti manusia paling sempurna yang dipahat langsung oleh Tuhan. Lah, Nabi Adam dong?

Gak taulah, intinya Reverse terlihat begitu sempurna di mata dua orang itu. Mereka bahkan tak melepas pandangan mereka yang membuat Reverse menatap mereka datar.

"Jadi, apa yang kalian inginkan?"

Boboiboy dan Fang langsung mengalihkan pandangannya. Reverse hanya mengedikkan bahu tidak peduli. Suara hair dryer mengisi kesunyian. Bukan apa, Reverse hanya malas menunggu atau menggunakan elemen api untuk mengeringkan rambutnya.

Alhasil, rambut putih salju itu tampak berantakan. Dan menyebabkan kadar ketampanan Reverse bertambah.

Reverse merebahkan dirinya di ranjang yang sudah diisi oleh Boboiboy dan Fang. Tapi, dengan segera dua orang itu memeluk tubuh Reverse. Dan tiga orang itu tertidur dengan posisi ternyaman.

Sementara diluar, Riel sedang sibuk dengan mode fangirl miliknya. Dia menatap hasil jepretannya dengan aura berbunga-bunga.

"Gak sia-sia aku les fotografi dua tahun. Hasilnya memuaskan."

Sebuah notifikasi update dari ponsel di saku jubah wanita itu mengalihkan perhatiannya. Wanita itu mengecek dengan penuh semangat.

"Yuhu! NCT AKHIRNYA PUBLISH FULL ALBUM! MUAHAHAHAHA! AKU HARUS IKUT KONSER!!!!"

Dengan begitu, Riel menggunakan kekuatan teleportasinya untuk pergi ke dunia aslinya di mana eksistensinya tidak terlihat. Dia tidak peduli dengan itu. Toh, dia bisa masuk ke konser tanpa perlu bayar. Maklum, kaum gratisan bisa apa.

"Ah, aku kepikiran apa yang terjadi sejak aku jadi nctzen. Oleng tiap jam, menit, detik, milidetik. Berlagak jadi idol. Ketawa setiap ngeliat tingkah mereka. Dan yang paling parah, menafkahi orang kaya."

Riel tertawa mendengarnya. Dia paham dengan sangat kalau tingkahnya juga sudah seperti old sijeuni. Menistakan idol sendiri. Bikin ketar-ketir setiap saat. Dan gak bisa gak ketawa ngeliat kelakuan idol sendiri.

"Aku juga jadi ingat kata kakak tukang buat konten kampung NCT, mereka itu pelawak berkedok idol."

TBC

Aku gak writer block. Cuma terlalu asyik main game. Dalam tujuh hari kerajaanku udah jadi kerajaan besar. Dan peringkatku udah lumayan tinggi tanpa top up sepeserpun.

Sedangkan di game magic school, aku udah bikin sampai empat lantai, eh malah ngilang. Pengen ku lempar HPnya.

The Never Ending ReincarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang