Pernah gak sih, kalian ngerasa kalau semua yang kalian lakukan itu sia-sia dan pengen berhenti kemudian melepas semua yang telah kalian perjuangkan?
Aku lagi di fase itu.
Gabriel menatap sendu adiknya yang berambut putih panjang tengah merenung di bawah guyuran hujan. Meski tak terlihat dia tahu bahwa adiknya ini tengah menangis dalam diam.
"Kak, apa Elsa gak berguna?"
Elsa, dia hanya anak hasil perselingkuhan ayahnya yang brengsek. Setelah memakai ibunya, pria itu meninggalkan mereka berdua. Kembali pada istri sahnya.
Elsa hidup dalam caci maki yang tak pernah berhenti. Karena itu, ia memilih untuk menutup mata dan hatinya. Agar ia tak lagi terluka.
Tapi, memangnya itu berguna? Karena orang-orang yang hanya melihatnya sekilas tak akan merasa puas sebelum ia benar-benar hancur.
Mereka berhasil, ibunya meninggal karena kecelakaan yang mereka sengaja. Dan dia kini menderita depresi. Meski tidak berat, depresi yang dia alami juga tidak ringan.
Terlebih saat kekasihnya juga memilih untuk pergi bersama saudari tirinya. Yang selalu ingin dia terluka dan hancur berkeping-keping.
Gabriel, adalah anak dari ayah brengseknya. Dan dia telah lama meninggal setelah operasi pemasangan katup di jantungnya gagal. Ia telah bersama Elsa lama, bahkan sebelum gadis itu menyadarinya.
Iya, dia adalah saudara tiri Elsa. Mereka sama-sama memiliki darah ayah brengseknya. Dan mereka sama-sama hancur karena keegoisan orang tua mereka.
Gabriel memeluk tubuh ringkih Elsa. Berusaha menyalurkan kehangatan yang sia-sia. Karena dia adalah roh yang tidak tenang.
"Kau adalah yang paling berharga."
*****
Elsa mengerjapkan matanya dan celingukan sana-sini. Menatap ruang kerjanya yang baru dibersihkan. Dan gadis itu mengacak-acak rambut putihnya.
"Ah, aku jadi rindu Kak Gabriel kalau begini terus. Sekalipun mereka berdua bukan orang yang sama."
Dia Elsa, satu dari sembilan penyihir agung. Peringkat ketiga yang menjaga takdir setiap manusia. Yang di kehidupan sebelumnya adalah putri dari Revanoel seorang pria brengsek yang menghamili ibunya Valonia seorang pengidap male pregnant.
"Papa dan mama bereinkarnasi menjadi mereka berdua ya."
Elsa menatap bola kaca yang menunjukkan wajah Reverse dan Fang. Sosok reinkarnasi kedua orang tuanya.
"Yah, kuharap mereka bertiga bahagia. Sekalipun kutukan Never Ending Reincarnation itu tidak pernah membawa berkah."
Elsa berdiri dari kursinya dan membereskan berkas-berkas yang menumpuk. Dia merapikan jaket hitamnya. Dia yang terbiasa menggunakan kimono dua belas lapis harus terbiasa dengan tingkah anak muda jaman sekarang.
"Sekarang, ayo ke kafe Kak Rael. Aku rindu dengan kue kejunya."
Elsa menghilang dari ruangannya meninggalkan serbuk putih bercahaya. Kebiasaannya kalau teleportasi.
*****
Riel telah selesai membereskan hama yang berniat masuk ke perpustakaan pribadinya. Dan kini wanita itu tengah mencari informasi tentang sembilan penyihir agung yang pernah dia tinggalkan.
"Aku yakin sebelum membuat novel ini aku sudah membuat tentang mereka. Tapi, aku lupa di mana menaruhnya. Sudah lama berlalu."
Akhirnya setelah mencari sampai punggungnya terasa akan patah, Riel menemukan buku usang yang biasa dia gunakan untuk mencatat tentang semua Alternatif Universe yang pernah dia buat.
"Sembilan penyihir agung. Dulu aku membuatnya dengan nama the nine guardian. Sembilan orang dengan penderitaan yang besar di sepanjang hidupnya. Yang ditugaskan untuk menjaga elemen-elemen alam.
Pilar tempat mereka berdiam berdiri di berbagai dimensi yang berbeda. Dan mereka berasal dari dimensi yang berbeda pula.
Seperti guardian ketiga dan keempat. Sekalipun mereka memiliki DNA yang begitu mirip, tapi mereka tidak memiliki hubungan darah. Karena mereka berdua berasal dari dunia yang berbeda.
Atau guardian kelima dan kedelapan. Sekalipun mereka saudara kembar mereka hidup di dimensi yang berbeda dan terhubung dengan sebuah cermin. Tak seorangpun pernah hidup di dunia yang sama."
Riel membalik halaman setelah meneguk segelas jus alpukat. Gak tau asalnya dari mana.
"Ah, aku membuat daftar nama mereka rupanya."
Guardian pertama -> penjaga waktu -> yang penting bukan manusia.
Guardian kedua -> penjaga gerbang dimensi -> belum kepikiran bikin rasnya apa ganteng banget soalnya.
Guardian ketiga -> penjaga takdir -> pengen bikin jadi malaikat tapi kayaknya gak cocok.
Guardian keempat -> penjaga bayangan -> kayaknya cocok jadi siluman gagak, tampangnya kayak Sasuke versi cewek, apa kujadiin seme?
Guardian kelima -> penjaga cahaya -> saintess aja deh, kalau malaikat ketinggian gak bisa digapai.
Guardian keenam -> penjaga kegelapan -> iblis Lucifer aja kali ya, sekalipun dia lebih ganteng.
Guardian ketujuh -> penjaga pengetahuan -> fix harus jadi kakak peri jelmaan kukang.
Guardian kedelapan -> penjaga keadilan -> jadi apa ya, mukanya nista able soalnya.
Guardian kesembilan -> penjaga elemen -> werewolf omega aja, biar punya lima alpha.Riel tertawa melihat tulisan polosnya. Ia kembali membalik halaman setelah meneguk segelas jus wortel. Alpukatnya udah habis soalnya.
"Aku ngebuat ship mereka juga?"
Rey x Rael x Riel => Rey, Rael seme. Riel uke eh tapi dia cewek.
Lucas x Angel => pasangan yang saling mendominasi.
Rachel x Nathanael x Elsa => cinta segitiga gak berujung.
Michael x Liliana => pasangan terkalem.Ganti!
Azrael x Azriel => pasangan incest kesayangan.
Angel x Liliana => pasangan yang saling mengerti.
Michael x Lucas => pasangan gak peka.
Kembar D x Rei => pasangan paling harmonis.Riel speechless ngeliat tulisannya sendiri. Sebenarnya sejak kapan dirinya jadi fujo? Sampai ganti ship buatannya sendiri.
"Hm, P. S.?"
Azarael x Gabriel & Gabriel x Azarael => my OTP kesayangan.
"Ah, aku rindu masa-masa seperti ini."
Setetes air mata mengalir dari pelupuk mata Riel. Dia menutup buku catatan yang menyimpan berbagai kenangan bersama. Teman satu-satunya yang paling ia percaya.
"Aku ingin kembali, ke masa di mana eksistensi yang membuatku memiliki banyak hal masih ada."
TBC
Hai, Riel mungkin ngerasa agak baikan setelah nulis. Mungkin. Riel emang lagi di posisi yang agak menyebalkan. Guru-guru yang dengan brengseknya ngasih tugas. Teman-teman yang nyuruh aku bicara tapi waktu bicara gak didengerin. Salah beli paket, yang harusnya beli paket internet malah beli paket zoom padahal gak dipakai lagi. Dan bahkan di hari libur aku gak bisa istirahat dengan tenang, tidur seharian sambil dengerin musik. Dan tuntutan kelas unggulan yang bikin pusing.
Di daerah kami udah masuk 100% tapi aku jadi masuk setiap hari. Padahal masuk cuma tiga hari aja aku udah ngerasa pengen berhenti aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Never Ending Reincarnation
FanfictionUDAH END BUKAN BERARTI KAGAK MINTA VOTE!!!! "Aku memberimu berkat hidup abadi. Bukan umur panjang dimana kau akan ditinggalkan oleh orang-orang yang kau kasihi. Melainkan reinkarnasi tanpa ujung bersama sosok yang kau cintai." Boboiboy meninggal ak...