Season 2 (Prolog)

364 33 0
                                    

"Cermin, cermin ajaib, siapakah yang paling cantik? Oh ya jelas akulah! Kau kan cuma pernah bertemu aku! Ohohohoho!"

Seorang wanita dengan jiwa remaja tertawa ala nenek sihir di depan sebuah cermin. Sedangkan cermin di depannya justru menunjukkan wajah anjing peliharaan wanita itu.

"Ogah aku bilang titisan setan kayak kau cantik."

Balasan sadis dari cermin di depannya berhasil membuat wanita itu mencebik kesal. Wanita itu bernama Yuriel Silluen. Guru sihir di Academy Miracle Sky.

"Sainganku manusia kali. Ya kali aku rebutan kecantikan sama Lian."

Wanita berusia 24 tahun itu merapikan tatanan rambutnya sebelum bersiap pergi ke Academy tempatnya mengajar. Dengan santai ia berteleportasi ke gerbang belakang.

"Hari ini hari pertama masuk sekolah kan? Aku gak sabar melihat murid yang bakal kuajari."

Dengan langkah ringan guru muda itu masuk ke Academy Miracle Sky yang sudah dibangunnya sejak tujuh tahun lalu.

*****

"Boy! Cepat, sebentar lagi bel masuknya bunyi."

Tampak dua orang remaja dengan paras identik berbeda warna rambut berlari bersama. Orang itu, Reverse dan Boboiboy. Mereka kembali ke Pulau Rintis setelah sekian lama untuk bersekolah di Akademi Miracle Sky.

"Ya! Tungguin atuh. Langkahmu lebar banget."

Kesal dengan alasan Boboiboy, Reverse memilih menggendong tubuh yang lebih mungil darinya dan melompat dari satu pohon ke pohon lainnya.

"Begini lebih cepat," balasan Reverse membuat Boboiboy mengurungkan niatnya untuk protes.

*****

Sedangkan di kediaman Tok Aba, Gempa sedang dilanda stres. Adik dan abangnya gak bisa diajak kerja sama kecuali Lunar. TTM sibuk ngejahilin Halilintar dan Solar. Sedangkan Ice bahkan belum bersiap sedikitpun. Padahal sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. Ini kan hari pertama mereka.

"DIAM KALIAN SEMUA! CEPAT BERSIAP ATAU UANG JAJAN KALIAN DIPOTONG!"

Dengan cepat abang dan adik Gempa duduk manis. Bahkan Ice sudah rapi dengan seragamnya. Gempa yang marah adalah hal yang harus dihindari.

"Begini kan enak."

Dan Gempa yang manis dan baik hati sudah kembali dengan senyum keibuannya.

*****

Lain lagi di lapangan Akademi. Banyak siswa berlalu-lalang. Salah satunya kelompok dengan lima cewek satu cowok. Tenang, ini bukan harem. Udah ada yang punya soalnya.

"Kelasnya di mana coba? Kita mau cosplay jadi odong-odong kayaknya."

Gerutuan cewek paling tinggi di kelompok itu membuat temannya yang lain bingung. Hubungannya odong-odong dengan kelas yang gak ketemu apa coba?

"Kalian murid baru kan? Kelas berapa?"

Seorang wanita dengan blazer milik guru bertanya kepada mereka. Sontak keenam remaja itu menatap wanita yang baru bertanya kepada mereka.

"Siapa?"

"Namaku Yuriel Silluen. Wali kelas kelas A. Kalau kalian di kelas A ayo ikuti aku."

Wanita itu langsung berjalan dan diikuti oleh keenam remaja itu. Seolah tersihir mereka mendapat gambaran peta akademi besar itu.

"Apa yang terjadi?"

*****

"Ya! Kalau kalian datang hanya untuk mengacau di kafeku sebaiknya kalian pergi!"

Azarael berteriak kesal pada dua adik bungsunya. Siapa lagi kalau bukan Michael dan Rei. Mereka sibuk menyolong cemilan buatan Azarael yang akan dijual hari ini.

"Tapi, Rei kan belum makan padahal ini hari pertama Rei masuk sekolah."

Rei dengan aegyo khasnya berusaha untuk meluluhkan hati Azarael yang bersiap untuk berteriak lagi. Dan itu menyebabkan Michael hampir muntah.

"Jijik tahu gak?"

"Udah, udah, mending kalian siap-siap. Jangan karena kafe Rael di depan sekolah, kalian bisa masuk lama."

Gabriel dengan pakaian rapi ala CEO dari perusahaan besar muncul dari dapur kafe. Dia baru saja selesai sarapan karena paksaan Rael.

"Aku pergi dulu ya, chagiya."

Gabriel mengecup pipi gembul Azarael dan segera kabur ke mobilnya sebelum spatula di pegangan Azarael melayang ke kepalanya. Meninggalkan Michael dan Rei yang cosplay menjadi nyamuk.

"Gini amat numpang di rumah pasangan baru."

*****

Lain lagi di kediaman milik Elsa, Angel, Rachel, dan Liliana ributnya bahkan ngalahin ributnya perdebatan emak-emak di pasar dan tukang jualan. Padahal sebentar lagi mereka harus berangkat ke rumah baru. Mereka kan guru di Akademi Miracle Sky. Meski Liliana cuma pengen numpang tempat tinggal aja. Dia terlalu mager untuk bekerja.

"Rumahnya jangan dibiarkan begini! Ini sih kita kayak baru kemalingan."

Rachel dan penyakit OCD miliknya segera membereskan kekacauan yang dibuat oleh Angel dan Elsa. Sejak tadi Liliana masih rebahan dengan piyama beruang dan sebuah buku tebal di genggamannya.

"Angel, bawa pacarmu sana!" perintah Rachel itu mutlak. Jadi, Angel segera menggendong Liliana ala koala. Dan Liliana malah anteng di gendongan Angel yang terasa seperti pelukan.

"Gini amat jadi janda."

Batin Elsa yang sudah menjanda selama ribuan tahun.

*****

"Selamat datang di Akademi Miracle Sky!"

Sambutan hangat dari kepala sekolah yang berdiri di podium menjadi awal dari kisah baru ini.

*****

The Never Ending ReincarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang