10

717 81 19
                                    

Kutebak, kalian pasti lagi baca dalem hati kan?

Vote! Kalau gak Riel bakal ngambek.

"Mami!!! Riel gak mau mati muda! Tugas dari Pak RH sama Bu LT belum selesai. Siapa yang bakal ngerjain tugas praktek fisika sama kimiaku? Belum lagi tugas sosiologi sama sejarah. Aku bahkan belum nyentuh tugas Bahasa Inggris. Hueeee, aku gak mau tinggal kelas!!!"

Seorang gadis dengan rambut hitam legam dan kulit eksotisnya tampak jatuh dari langit. Bukannya pusing soal bagaimana cara buat selamat dia malah mikirin tugas. Gadis itu, namanya Riel Pakpahan. Orang batak yang gak diakui sebagai batak. Emang ada orang batak yang suaranya kelewat lembut dan tingkahnya malu-malu kucing.

"Adeh, sakit!!! Kenapa harus pake kejedot pohon sih. Udah lagi ini dimana coba? Bentar-bentar kayaknya kenal."

Gadis itu tampak berpikir keras sambil berjalan tanpa memedulikan orang-orang yang menatapnya aneh. Ya gimana gak aneh, Riel aja cuma make baju tidur motif beruang kebesaran hingga nutupin celana pendeknya. Udah gitu gadis itu berpikir sambil setengah merem.

"Padahal aku masih pengen rebahan sambil scroll Wattpad. Baru ngelanjutin novel yang udah terbengkalai. Tapi, malah ada lubang hitam waktu masih enak-enaknya rebahan. Aku juga belum namatin seri kedua gameku. Dan bukannya hari ini ada grup idolaku bakal ada comeback show?"

Gadis itu terus berbicara di dalam hatinya. Tak peduli pada ponsel di sakunya yang bergetar tanpa henti. Dan saat dia sadar dan membuka ponselnya dia menyesal membukanya.

"Tugas matematika, kerjakan kembali soal ujian tengah semester yang banyaknya 50 soal lengkap dengan jalan penyelesaiannya dan dikirim hari ini juga."

Riel langsung memanyunkan bibirnya kesal. Guru-guru di sekolahnya memang tak berperasaan. Kemudian, terasa lagi getaran dari ponselnya. Gadis itu kembali mengeceknya.

"Bagi siswa yang belum menyelesaikan catatan beserta tugas Bahasa Indonesianya segera dikumpulkan hari ini juga. Tidak ada penolakan. Ibu sudah baik masih menerima tugas kalian."

"Seumur-umur mulai masuk sekolah aku baru ngerjain satu tugas dari dua puluh tugas. Pengen rasanya keluar dari kelas unggulan. Bukannya tambah pintar yang ada justru tambah stress."

Lagi ponsel gadis itu kembali bergetar. Dengan ogah-ogahan dia membukanya. Berharap bahwa hari ini libur karena ada guru yang menikah lagi.

"Jangan lupa hari ini kita les, bagi yang belum nyelesaiin Try Outnya segera dikerjakan. Jangan lupa juga untuk mengisi formulir pilihan PTS. Satu lagi, ibadah malam kita akan ditunda sampai jam sembilan karena persiapan untuk olimpiade minggu depan."

"Entah kenapa aku bersyukur aku gak ikut les sama olimpiade. Sedangkan untuk ibadah malam jaringanku terlalu lemot untuk bisa ikut. Skip, yang ini gak terlalu berguna. Ada tugas lagi gak?"

Kembali ponselnya bergetar, namun bukan dari grup telegram melainkan dari grup WA miliknya. Dalam sekejap 99+ pemberitahuan muncul.

"Dari grup kelas cuma bahas ibadah malam. Dari grup beban keluarga isinya cuma gibah. Dari grup keluarga, lah tumben ini grup chatnya lebih dari tiga. Seingatku isinya cuma tugas-tugas yang belum dikerjakan."

Niel
Woi! Mana kau udah tau bentar lagi makan malam. Bukannya makan malah keluyuran.

"Ni bocah kapan tobatnya coba? Kagak pernah mau manggil kakak."

Mama
Riel, plg... Cpt biar makan kita...

"Mama dengan segala kebiasaan nulisnya."

Papa
Pulang!

The Never Ending ReincarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang