Obsesi, mungkin itu kata yang bisa menggambarkan perasaannya pada Boboiboy. Dia memang tak menunjukkannya. Tetapi, dia akan membunuh siapapun yang berani mendekati miliknya. Yah, meski belum resmi sih.
Reverse menatap pantulan wajahnya di cermin. Mengingat kembali bagaimana dia bisa terjebak di dunia ini. Padahal seharusnya dia tidak pernah berada di sini.
Flashback on.
Rembulan bersinar cerah di tengah-tengah awan gelap yang mengitarinya. Sama seperti pemuda dengan rambut putihnya yang berlumur darah. Mata merah darahnya menatap puas onggokan daging di hadapannya.
Dia Reverse, seorang pembunuh. Segala hal memiliki alasan, begitupun dengan dirinya. Dia begini bukan semata-mata hanya karena tumbuh di dunia bawah dimana segala tindak kejahatan adalah hal yang normal.
Dia begini karena mereka telah merebut objek obsesinya dari dirinya. Merusaknya hingga sosok obsesinya melupakan dirinya. Padahal dia adalah pemiliknya. Dan mereka seenaknya merebutnya darinya.
Entah sudah berapa lama dia mencari alasan yang merusak obsesinya, kekasihnya, pujaan hatinya. Hingga saat ini, dia berhasil membunuh orang terakhir yang merusak obsesinyanya. Tetapi, semuanya terasa kosong. Dia tak bisa menemukan cara memperbaiki obsesinya yang telah rusak.
Hingga saat ia melihat ke cermin. Di sana, di dunia lain, sosok obsesinya yang masih sempurna hidup. Dia menemukan reinkarnasi obsesinya yang mati bunuh diri. Dia pasti akan mendapatkannya. Pasti.
Dia merebut kekuatan semua orang berharap bisa menemukan cara untuk melintasi dimensi dan mendapatkan sosok obsesinya lagi. Dia tidak akan membiarkan siapapun merebutnya darinya.
Hingga dia berhasil. Tetapi, dia hanya bisa tinggal di dalam alam bawah sadar obsesinya. Dan karena itulah dirinya mengikuti jalannya pertumbuhan obsesinya, meninggalkan tubuh remajanya dan kembali menjadi bocah berusia lima tahun.Dalam diam, dia mencoba mencari cara untuk keluar dari alam bawah sadar obsesinya.
Dia menemukannya, saat obsesinya berada di titik terendahnya dia bisa keluar dari alam bawah sadar obsesinya. Beberapa kali dia keluar, tetapi obsesinya tak bisa melihatnya. Sampai saat teman-teman obsesinya berbalik meninggalkannya dia bisa keluar dan obsesinya bisa melihatnya.
Dia berbohong dengan mengatakan bahwa dirinya adalah sisi lain obsesinya. Mengingat mereka begitu mirip. Dia terus melindunginya, menjaganya agar tidak rusak seperti saat itu.
Hingga saat sosok bernama Fang itu meninggal, dia bisa merasakan bahwa obsesinya mulai kembali rusak. Tidak apa, asalkan obsesinya tetap berada di sisinya. Jika sosok bernama Fang itu meninggal tidak akan ada siapapun yang akan merebut miliknya.
Hingga dia meninggal di pelukan obsesinya. Dia memang bodoh dan dia mengakuinya. Awalnya dia berpikir kemana dia akan pergi setelah ini. Dan dia mendapatkan jawabannya, dia kembali ke saat dia masih kecil.
Tetapi, dia tidak kembali ke saat dia berada di dunia bawah tanah. Dia hidup di dunia obsesinya. Dan dia bertemu obsesinya yang masih kecil. Bukan sebagai sisi lainnya. Dia akan menjadi orang terdekatnya. Dan dia berpura-pura memanggilnya tuan dengan pikiran suatu saat obsesinya akan memanggilnya begitu.
Dia tinggal di rumah obsesinya. Dia sempat hampir diangkat menjadi anak angkat. Tetapi, dia menolak. Dia tak ingin menjadi saudara obsesinya. Dia ingin menjadi belahan jiwa obsesinya.
Flashback off.
Hingga saat ini, Reverse melihat sosok Boboiboy yang juga merupakan sosok obsesinya tampak berbeda. Banyak dugaan yang melintas di benaknya. Dia juga tidak kaget saat Boboiboy mengatakan bahwa ia berasal dari masa depan.
Sesuai dugaannya, dia tahu bahwa tempat ini adalah dunia yang berbeda. Mungkin Boboiboy tidak menyadarinya. Tetapi, dia sangat ingat seperti apa sosok Boboiboy saat masih kecil. Sosok Boboiboy saat kecil tidak pernah dibawa ke tempat kumuh dimana ia tinggal.
Dan dia semakin yakin saat sosok bernama Azarael datang dan menawarkan diri untuk membantu. Saat melihat mata pemuda itu, dia tahu bahwa pemuda itu tengah melihat ke dalam alam bawah sadarnya.
Dan dia tahu bahwa sosok Boboiboy adalah sosok Boboiboy yang pernah dia diami dulu. Bagaimana dia tahu? Karena dia sangat paham seperti apa sosok obsesinya. Dan dia bisa merasakan bahwa Boboiboy yang tadi ditemuinya memiliki aura yang sama dengan Boboiboy di kehidupannya yang sebelumnya.
"Jadi, kami berdua sama-sama berpindah ke dunia lain, huh? Menarik. Aku yakin ini bukan sekedar kebetulan karena sudah puluhan kali kami mengalaminya. Tapi, aku kesal juga sih. Dia tidak paham-paham apa yang terjadi bahkan setelah puluhan kali melakukannya."
"Bagaimana dia bisa paham saat kau bahkan tak memberinya kode. Dia butuh petunjuk tahu."
"Kau lagi," Reverse berbalik untuk melihat sosok penyihir waktu yang tengah bermain-main dengan dua jam saku dengan hiasan yang berbeda.
"Lama tak berjumpa, Rev. Kau tak berubah sedikitpun, ya? Tetap dingin pada orang lain selain Boy. Ngomong-ngomong apa kau masih bisa membagi hati seperti di kehidupanmu yang sebelumnya?"
"Yang mana?"
"Itu loh, saat kau jatuh cinta dengan Boy dan Fang sekaligus. Dan kalian terjebak drama ikan terbang sebelum akhirnya mati karena usia tua tanpa menikah."
"Apa maumu?"
"Tidak banyak, kau hanya perlu mencintai keduanya. Karena dengan begitu kalian tidak terjebak drama ikan terbang. Mual aku lihatnya. Heran aku kok Rachel bisa suka banget sama drama itu?"
"Polyamory maksudmu?" tanya Reverse memotong bacotan penyihir waktu itu. Bosan dia dengar ocehan tak bermutu dari penyihir yang satu ini.
"Iya. Pengen banget aku liatnya. Bosan soalnya dengan threesome dengan seme uke yang udah pasti. Pengen ngeliat seke soalnya."
"Sinting."
Penyihir waktu itu melihat ke arah jendela kamar Reverse. Malam telah larut dengan bulan purnama yang berada di atas kepala. Dia berjalan ke arah jendela sebelum melompatinya.
"Siapa namamu?" tanya Reverse saat melihat penyihir waktu itu akan pergi. Beberapa kali pertemuan dia tak pernah mengetahui nama pemuda itu.
"Gabriel, namaku Gabriel Sunset. Tapi di kartu keluarga namaku Gabriel bin Reverse. Dan bisa kukatakan kalau aku. Rahasia!!! Aku akan beritahu suatu saat nanti!"
Pemuda bernama Gabriel itu melompat dari jendela kemudian menghilang begitu saja menjadi serpihan cahaya berwarna emas. Dan Reverse tak repot-repot mengejarnya.
"Tanpa kau bilang pun aku tahu. Kau anakku dari masa depan kan?" ujar Reverse pada angin malam yang menerbangkan rambut putihnya.
T B C
Dear siders, aku cuma mau bilang.
Vote and komennya dong sayang. Jangan pelit banget nekan tombol bintang di pojok kiri bawah. Dan komentar di tiap chapter. Bilang A aja aku udah seneng. Apalagi kalo doi yang bilang. (Sedang berkhayal). Tapi kan, aku gak punya gebetan.
Chapter kali ini cuman ceritain the never ending reincarnation dari sudut pandang Reverse. Hohohoho. Dan aku iseng aja sih pengen bikin Gabriel yang cerewet jadi anaknya Reverse yang pendiam. Eheq.
Vote disini.
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
The Never Ending Reincarnation
FanfictionUDAH END BUKAN BERARTI KAGAK MINTA VOTE!!!! "Aku memberimu berkat hidup abadi. Bukan umur panjang dimana kau akan ditinggalkan oleh orang-orang yang kau kasihi. Melainkan reinkarnasi tanpa ujung bersama sosok yang kau cintai." Boboiboy meninggal ak...