21. Lift.

4.4K 827 186
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen tau.

***
Beomgyu, Taehyun, dan beberapa teman-teman Beomgyu memilih untuk duduk tidak jauh dari lokasi tadi.

Bomnya cukup membuat hancur beberapa mobil dan juga kafe yang ada disana.

Namun untung saja tidak ada yang sampai mati, walaupun ya memang ada yang terluka karena ledakan bom tersebut.

Taehyun lumayan tenang saat ini, masih dengan memegang tangan Beomgyu yang ada di sebelahnya.

"Bukankah kota ini beneran gila? Baru saja kalian berkata untuk hati-hati dan kasus ini malah terjadi saat ini juga," ucap salah satu temannya membuat Beomgyu menoleh.

"Bukankah lebih baik pindah rencana saja? Ganti saja ke kota lain daripada kota ini, walaupun memang banyak wisatanya, jika nyawa taruhan, lebih baik mencegah duluan, bukan?" balas Beomgyu membuat temannya mengangguk.

Benar juga, mereka liburan karena mau melepas sedikit penat karena pekerjaan, bukan mau terbunuh oleh orang yang bahkan gak mereka kenal.

"Dimana kalian menginap?" tanya Beomgyu lagi sambil menoleh kearah beberapa temannya.

Dia masih belum mau mengajak bicara Taehyun, biarkan saja dia tenang dulu, apalagi Taehyun saat hamil lebih sensitif.

"Di dekat apartemen elite, intinya di depannya ada apartemen yang super elite," balas mereka membuat Beomgyu tersenyum.

Sebuah kebetulan sekali, lebih baik mereka berkumpul di apartemennya dulu.

"Ok, lebih baik ke apartemen tempat kami menetap selama disini," ajak Beomgyu membuat mereka langsung setuju.

Berbeda dengan Taehyun yang cuma diam.

"Mau di gendong?" tanya Beomgyu sambil menoleh kearah Taehyun yang masih mengenggam tangannya.

"Gak usah malu, Taehyun, santai aja dengan kami."

Taehyun lalu mengangguk membuat Beomgyu tersenyum, dia segera menyuruh Taehyun agar naik, dia akan menggendong Taehyun dari belakang.

Lagipula jarak tempat ini dengan apartemen tempat mereka tinggal gak terlalu jauh, gak butuh naik mobil juga, lagian mobilnya juga ada di basement apartemen.

Taehyun lebih memilih meletakkan kepalanya di leher Beomgyu.

"Berapa usia kandungannya?"

"Baru satu bulan beberapa minggu," balas Beomgyu sambil merasakan tangan Taehyun yang memeluk lehernya dengan cukup erat.

Mungkin takut jatuh, lagipula Beomgyu gak selemah itu menjatuhkan Taehyun.

"Pantas saja dia syok begitu."

Memang sih, Taehyun syok itu wajar sekali, siapa yang gak syok melihat hal seperti itu apalagi tau jika itu adalah bom.

Taehyun juga baru saja keluar dari rumah sakit, itu terkena tembakan, gila sekali jika terkena bom.

"Heran, tuh cewek kenapa coba matanya?"

Beomgyu menoleh kearah cewek yang sedang ditatap oleh temannya.

Ternyata disana ada Jia yang sepertinya sedang bersama teman-temannya.

"Cewek genit itu," ucap Taehyun sambil menoleh kearah Jia yang masih saja memperhatikan Beomgyu.

"Oh, suka denganmu?" tanya mereka lalu menoleh kearah Beomgyu yang tersenyum kecil.

"Begitulah," balas Beomgyu dengan cepat, lagipula kelihatan sekali bukan Jia itu suka dengan dirinya.

Killer Hunter -beomtae✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang