"Braakkk!!!!"Adnan membuka pintu ruangan Brian dengan kasar. "Gila ya lo Bri! Bisa-bisanya lo bawa gua pulang ke rumah bunda pas lagi mabok!" Ia masuk dan langsung duduk didepan Brian dengan tampang galaknya yang sama sekali tidak membuat Brian takut barang secuil pun.
"Dimana sopan santun anda kepada atasan saudara Adnan?" Brian malah bertanya. Sebenarnya dalam hati ia benar-benar ingin menertawai Adnan saat ini.
"Anjani silahkan keluar dulu saya punya urusan pribadi dengan bapak Brian yang terhormat ini." Brian mengatakan itu sambil melihat Anjani sekretaris Brian yang baru bekerja selama seminggu ini.
"B baik pak. Saya permisi" Anjani gelagapan saat merasakan situasi di dalam sini tampak tidak baik-baik saja. Padahal sebenarnya hal seperti ini biasa terjadi. Namun karena baru, jadi ia mengira bahwa sebenarnya perang dunia ketiga tidak terjadi antara Kim Jong Un dan Donal trump melainkan antara Brian dan Adnan.
_______________________________
"Jadi kita lusa udah ke Australia?"
"Iyaa" Jawab Brian santai.
"Terus disini siapa yang handle?"
Adnan bertanya sambil tetap mengunyah makanannya. Sekarang sudah istirahat siang di jam kantor mereka. Brian, Adnan dan Anjani memilih untuk makan siang dan beristirahat di salah satu gerai makan di mall pusat kota setelah sebelumnya mengadakan meeting di tempat ini."Belum tau. Palingan Brandon. Dia udah selesai S2 di Amerika" Ujar Brian.
"Kenapa tiba-tiba pak?" Anjani menimpali. Oh sekarang Anjani sudah lebih tenang karena perang dunia ketiga mungkin memang terjadi antara Kim Jong Un dan Donal Trump bukan kedua pria didepannya ini.
"Sebenarnya tidak tiba-tiba. Ini sudah lama direncakan. Cuma keberangkatan saya memang harusnya dua minggu lagi. Tapi perusahaan disana karena masih baru jadi saya harus menghandle langsung.
Anjani manggut-manggut tanda paham akan jawaban dari Brian bos nya itu. Lusa baik Brian dan Adnan akan pergi ke Australia sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Brian berkemungkinan akan pindah total ke sana, sedangkan Adnan akan kembali ke Indonesia setelah semua urusannya membantu Brian selesai.
_______________________________
"Nai HnM diskon nih! Temenin gue belanja yuk. Besok pas interview gue gak tau mau pake baju yang mana" Kanya bersemangat mengajak Naira sambil memperhatikan postingan brand tersebut karena sedang diskon besar-besaran.
"Kebetulan banget gue juga mau beli bedak. Udah abis"
Naira dan Kanya menghabiskan waktu mereka hampir seharian penuh di dalam mall. Ya seperti perempuan pada umumnya, niat menabung dan membeli barang yang diperlukan ternyata hanya wacana saja. Buktinya kini kedua sahabat itu malah kesusahan saat harus membawa barang belanjaan mereka.
"Gila bagasinya penuh Nya!"
"Gue bilang juga apa. Udah Nai Udah! Tapi elu tetep aja narik gue buat belanja lagi. Liat ni hasil dari ulah lo!" Tancap Kanya karena tidak mau disalahkan akibat dari perbuatan mereka seharian ini.
"Elehh... kalau emang lu mau hemat gue bujuk sekalian sama setan beneran juga gak bakal ngaruh. Kalau ini mah elu nya juga mau!" Naira ternyata juga tidak mau disalahkan.
Tak lama kemudian keduanya masuk kedalam taxi online yang mereka pesan dan langsung menuju kontrakan. Duh... belum juga kerja tapi harus hemat-hemat lagi.
_______________________________
Suasana meriah tengah dirasakan oleh orang-orang yang berkumpul di ballroom hotel bintang lima ini.
Farewell party khusus untuk Brian dibuat dengan sangat mewah. Semua orang-orang dikantor, relasi kerja dan juga keluarga pun ikut menghadiri acara tersebut.
Tampak seorang perempuan yang sudah berumur setengah abad namun tetap terlihat memesona dibalik gaun maroon yang ia kenakan. Ia adalah Ramita ibu dari Brian. Disampingnya berdiri dengan gagah pria yang tampak sangat serasi dengan wanita tersebut yang tak lain adalah ayah Brian. Samuel. Atau biasa dipanggil dengan pak Sams.
Tak jauh dari sana Brian sendiri sudah berada di tengah-tengah acara sedari tadi. Karena acara ini memang miliknya. Ia sibuk menyapa para tamu undangan disana.
"Wah ini nak Brian toh. Udah gede banget ya pa... Padahal dulunya masih cilik masih bontot gemesin. Sekarang gantengnya nyaingin artis Bollywood kesukaan mama" Ucap seorang wanita kepada suaminya yang mungkin jika bisa ditebak ia sepantaran dengan ibunya Brian.
"Wah tante bisa aja." Ucap Brian dengan tersenyum manis ke arah wanita tersebut.
"Jadi Brian kamu ini memang sangat punya daya tarik yang kuat ya. Gak cuma ganteng tapi juga sukses di usia muda" Pria yang merupakan suami dari wanita tadi menimpali.
"Terima kasih banyak om. Ini semua berkat kerja keras." Brian berucap.
Saat semuanya tengah sibuk dengan kegiatan masing-masing. Tiba-tiba saja ada sesuatu yang membuat semua orang tertuju pada sosok tersebut.
Bak putri di negeri dongeng, ia memasuki ballroom hotel dengan gaun satin hitam dan belahan punggung yang tampak sangat rendah dibelakangnya.
Tak terkecuali Brian, ia juga sempat terkesima melihat penampilan perempuan yang ternyata kini berjalan ke arahnya.
"Hai Bri..." Ucapnya menyapa dan tanpa babibu langsung bercipika cipiki manja kepada Brian.
"Oh hai Nadine." Brian membalas sapaan tersebut.
"Jadi boss kita ini akan pindah ke Australia ya?"
"Ya begitulah"
"Kenapa gak kasih tau aku dari kemarin-kemarin sih Bri?" Kini perempuan itu bergelagat manja kepada Brian. Tampak sedikit kesal karena Brian tidak memberi tahunya mengenai kepindahan Brian ke Australia.
Brian menggerutu dalam hati. Itu tidak penting untuk memberi tahunya mengenai kepindahan Brian. Sungguh! Tapi Brian hanya tersenyum kepada gadis tersebut sebagai jawaban tidak enaknya.
"So, can we spend this night together?"
Wah tawaran yang menyenangkan. Walaupun sebenarnya Brian cukup merasa terganggu dengan kehadiran perempuan ini, namun tawarannya barusan bukanlah termasuk tawaran yang bisa ia hiraukan begitu saja.
________________________________
Nah lo Brian mau spend this night kemana ni? Wkwkwk...
Aku lagi nyari-nyari cast yang cocok ni buat bang Brian. Udah ada sih, tapi kira-kira ada yang lebih cocok gak ya untuk memvisualisasikan sosok Brian ini humm🤔
Guys jangan lupa vote dan commentnya yaaa....
Love you,
Xoxo
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost and lost
Romance[21+] Bagaimana rasanya ditinggal pas lagi sayang-sayangnya? Ditinggal bukan karena ia memilih orang lain. Bukan karena ia sudah bosan. Bukan karena ia ingin istiqomah bukan juga karena ingin fokus belajar untuk ujian. Lalu untuk apa? Dan karena a...