Versace on the floor ⚠️⚠️

2K 35 0
                                    

Flashback 4 tahun lalu

Salah satu mobil mewah baru saja terparkir di basement apartemen mewah ini. Sang empunya turun dari dalam mobil tersebut dan membukakan pintu untuk perempuan yang tadi duduk dikursi samping. Kanya turun dengan keadaan yang sudah basah kuyup, tak jauh berbeda, Brian pun sama. Tadi saat Brian menjemput Kanya di kampus, tiba-tiba saja hujan mengguyur dengan deras, Brian yang lupa membawa payung pun terpaksa turun untuk mencari Kanya karena saat dihubungi posel perempuan itu tidak aktif.

Saat menemukan Kanya, Brian malah diajak main hujan-hujanan. Awalnya Brian menolak karena ia mengkhawatirkan Kanya yang bisa saja nanti sakit. Tetapi bukan Kanya namanya jika belum membuat Brian luluh padanya. Jadilah sekarang keduanya basah kuyup karena mandi hujan.

Brian mengajak Kanya untuk berganti pakaian dulu sebelum kembali ke rumah. Brian mempersilahkan Kanya masuk ke dalam kamar mandi miliknya, sedang Brian menyiapkan pakaian untuk Kanya. Lalu ia beranjak untuk mandi di kamar mandi lain.

oooooo oooooo

Kanya melilitkan handuk di badannya, ia sudah memanggil Brian dua kali, tetapi tidak ada sautan. Mungkin Brian tidak ada di dalam kamar pikirnya. Jadi, Kanya bisa dengan tenang keluar tanpa busana seperti sekarang. Kanya melihat ada pakaian diatas kasur, ia yakin itu pasti sudah disiapkan Brian untuknya. Tetapi, baru saja ia menggapai pakaian tersebut, pintu kamar terbuka dan menampilkan Brian yang shirtless dan hanya mengenakan celana pendek sebagai bawahannya.

Bola mata Kanya melebar saat melihat Brian diambang pintu. "Kak Brian keluar!" Usirnya. Namun, begitu saja Brian memikirkan sesuatu untuk menjaili Kanya. Lelaki itu makin mendekat kearahnya dan Kanya yang makin mundur melangkah kebelakang terhalang oleh pintu lemari.

"K-kaakk, mau ng-ngapainn?"

Brian makin tersenyum lebar ketika mendengar nada bicara Kanya. Perempuan itu makin mengetatkan pegangan pada ujung handuk diatas dadanya.

Brian menghidu bau Kanya dari lehernya. Lalu meletekkan kedua tangannya di sisi kanan-kiri pinggang Kanya. Kanya memejamkan matanya erat. Dan...

Brian menggelitiknya.

"Ahahaha kak! Kaak Biii berhen- hahaha!" Tubuh Kanya bergoyang tanpa arah untuk menghindari serangan tanpa ampun dari tangan Brian yang menggelitiknya.

"Noo!" Ucap Brian tak mau kalah dan makin melancarkan aksinya.

Tubuh Kanya berputar-putar di sekitar Brian. Tanpa sadar ternyata ia malah tersandung sebuah barang yang berada diatas lantai. Kanya yang memegang tangan Brian pun ikut jatuh keatas ranjang. Kini posisi mereka sudah berpindah menjadi diatas ranjang sambil berhimpitan.

Brian yang menindih Kanya dapat merasakan debaran jantung gadis tersebut. Ini posisi yang akward sekali menurut Brian. Kanya yang hanya menggunakan handuk dan ia yang bertelanjang dada.

Keduanya saling bertatapan. Mata tajam milik Brian mengunci pandangan Kanya dibawahnya. Bau tubuh Kanya yang menggunakan shampo dan sabunnya membuat Brian terbius dan tak berkutik. Seperti memberikan sebuah undangan untuknya agar bisa menciumi seluruh bagian tubuh Kanya.

Baik Brian maupun Kanya tak ada yang bersuara dan tak juga mengubah posisi mereka sampai akhirnya Kanya menyapa Brian.

"Ka-kk" Suaranya tertahan.

Namun bukannya membalas ucapan Kanya, Brian malah meloloskan sebuah ciuman kepada Kanya. Laki-laki itu membelai bibir Kanya dengan miliknya. Mungkin Kanya masih berada dalam kesadaran, ia mendorong pelan dada Brian, tetapi Brian makin memperdalam ciumannya. Berubah menjadi lebih menuntut.

Tubuh Kanya terasa tertekan lebih dalam akibat ciuman Brian. Ini manis tetapi terlalu menuntut untuk Kanya. Dibawah kungkungan Brian, Kanya hanya bisa pasrah.

Lost and lostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang