Mentari menyapa dengan indah, sekarang tepat pukul 06.45 Inara sudah berada di dalam kelasnya.
Ya, memang sepagi itu.
Sekolah masih sepi, tapi ada sih beberapa orang juga yang sudah datang. Apalagi yang memakai jasa bus sekolah karna jarak rumah mereka yang jauh, mereka juga datang lebih awal.
Di dalam kelas ini, Inara sendiri. Sibuk membuat ringkasan berisi rumus-rumus dari materi yang akan dipelajari.
Ia selalu begitu, menuliskan ringkasan-ringkasan kecil di buku catatan kecil yang selalu ia bawa ke sekolah. Kemudian ia hafal, jadi saat ada soal yang diberikan guru, Inara bisa melihat catatan kecil nya itu untuk mengerjakan soal tersebut.Lagi pula, untuk anak beasiswa sepertinya tidak ada waktu untuk bersantai-santai membuang waktu. Waktu itu berharga. Sangat berharga malah.
Bagi Inara, setiap ada waktu luang ia selalu menyempatkan diri untuk belajar. Karna itulah cara ia bertahan, mempertahankan pendidikan tanpa mengeluarkan biaya yang banyak.
Pintu kelas yang tadi hanya terbuka sebelah, kini terbuka lebar keduanya. Inara cuek saja, mungkin teman kelasnya ada yang sudah datang.
Lalu, seseorang duduk di depannya. Lebih tepatnya mengambil kursi didepannya untuk duduk menghadapnya.
Sontak Inara langsung mendongak, melihat siapa sih yang duduk di depannya ini.
“Eh, lo! Ngapain disini?”
Terkejut? Tentu saja
Inara kaget saat mendongakkan kepala, dan ternyata si anak kesayangan guru BK lah pelaku yang duduk di depannya.
Sementara sang pelaku tersenyum cengengesan “Hai!” sapanya
Inara memutar bola mata malas “apasih! Lo ngapain kesini?” tanyanya seraya menatap judes kearah Rangga yang masih belum memudarkan senyumnya.
“Ya..... Gue kan juga sekolah disini, bebas dong,” balas Rangga santai
“maksud gue tuhh ngapain ke kelas gue?” tanya Inara gregetan
“ngapel”
“ngapelin pacar lo? Ohh ohh pacar lo ada di kelas ini juga gitu?” tanya Inara, ia berpikir cowok modelan Rangga ini pastinya juga playboy yang punya banyak cewek. Dimana-mana ada. Dan tidak menutup kemungkinan juga, ada pacar Rangga di kelasnya.
“iya,” balas Rangga seraya tersenyum, cowok itu menangkupkan kedua tangannya di pipi sambil memandang Inara.
“siapa?” tanya Inara, sedetik kemudian ia menyesali pertanyaan nya yang bisa saja disalahartikan oleh cowok berinisial R itu.
Rangga membalas dengan senyum miring “Lo kan,”
Inara speechless “hah?”
Rangga terkekeh “gemes banget sih,”
KAMU SEDANG MEMBACA
Ranara [END]
RomanceIni tentang gadis manis bernama Inara Asera Cantika, si gadis beasiswa, yang kerap kali di bully. Hingga tiba-tiba datang seorang laki-laki yang akhir-akhir ini sering mengganggu sekaligus membantunya. Seiring berjalannya waktu, sebuah rahasia besar...