Bagian 9

58 13 4
                                    

“IYUHHH SI ANAK MISKIN SOK-SOK AN BANGET YA SEKARANG!”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“IYUHHH SI ANAK MISKIN SOK-SOK AN BANGET YA SEKARANG!”

“mana berani banget nge-goda cowok orang!”

“Ga level banget ga sih?”

“bener tuh bel, dia ga setara banget sama kita!”

Inara hanya mampu menghela nafas berat saat melewati koridor untuk menuju ke kelasnya. Sebenarnya Bela dan geng nya itu tidak mencegatnya, tapi mereka menghantamkan kalimat-kalimat pedas dari mulut mereka untuk mencemooh Inara yang lewat di hadapan mereka.

Baru saja Inara berpikir ‘tidak akan dicegat’ , dan kini Bela sudah menarik tasnya. Membuat langkah Inara termundur.

Dia menatap Bela dengan ekspresi diam, meski dalam hati ia takut berurusan dengan Bela yang bisa kapan saja meminta Ayahnya untuk mencabut beasiswa Inara.

“Inara Asera Cantika, aduh aduh nama lo tuh ga cocok banget asli sama lo yang kayak gini. Cantik dari mana nya? masih cantikan gue lohh,” Bela berucap dengan sombong, ia menatap Inara dengan tatapan merendahkan.

Natya, teman se-geng Bela ikut menyahut “Jangan lupa bel, dia udah berani ngerayu pacar lo!”

Bela terkekeh miring “berani-beraninya lo  deketin pacar gue, hah?!”

Inara mengernyitkan dahi, bertanya dengan nada pelan “pacar lo siapa?”

Bela menggeram, Inara ini sangat pura-pura tidak tahu. “Rangga Falzendra Kartawijaya, pacar gue! Dan lo—” Bela meletakkan telunjuk nya tepat di depan wajah Inara “jangan coba-coba berani deketin pacar gue, awas lo!”

“tapi gue ga pernah ngedeketin dia kok,” Inara membalas, ia juga tak mau disalahkan.
Toh, memang benar Rangga lah yang akhir-akhir ini sering mengganggunya, ia tidak sama sekali. Bahkan ia juga heran dengan tingkah cowok itu, padahal sebelumnya mereka tidak saling kenal.

“Bullshit! Lo kan kemaren yang ngerayu dia sampe dia posting foto lo! Dasar gatel banget sih lo! Asal lo inget, Sadar diri dong jadi cewek! Lo itu cuma anak beasiswa, oke gue akuin kepintaran lo. Tapi untuk segalanya, lo gak pernah setara sama anak murid lainnya disini! Apalagi Rangga, Lo tuh ga selevel sama dia!”

Inara mendongak menatap Bela “tapi gue emang ga pernah ngerayu dia! Dia sendiri yang ganggu gue belakangan ini!”

Bela dan kawan-kawan nya semakin menggeram melihat Inara yang mulai berani melawan.

“Ish lo ya!”

Bela dengan cepat menarik tas yang Inara pakai, lalu melemparkannya ke sembarang arah. Membuat tas itu terlempar ke arah tong sampah.

Lalu teman Bela yang lain juga merebut buku yang Inara pegang sedari tadi, melemparnya ke atas genteng. Membuat buku itu tersangkut di atas genteng.

Inara menatap semuanya tidak percaya, Bela memang sering membully nya. Tapi belum pernah separah ini. Biasanya, cewek itu hanya sebatas melontarkan kata-kata jahatnya saja, tapi tidak pernah bermain fisik.

Ranara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang