Bagian 18

35 11 0
                                    

Inara menyukai Rangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Inara menyukai Rangga.

Ya, itu sebuah pernyataan.

Bukan pertanyaan.

Dia tidak tahu kapan benar-benar menyadarinya, tapi yang pasti setiap perlakuan sederhana yang cowok itu berikan, selalu berdampak pada kesehatan jantungnya.

Detak jantungnya berdebar-debar, bukan berdebar karna penyakit. Melainkan karna sedang jatuh cinta?

Ya, Inara mengakui nya.

Juga dengan wajahnya yang selalu merona jika cowok itu mengatakan kata-kata manis.

Ya, Inara blushing.

Dan Ya, Inara benar-benar kalah dengan seorang Rangga Falzendra Kartawijaya.

Lamunan Inara terhenti saat seseorang menepuk pundak nya pelan, refleks saja ia langsung menoleh seseorang yang datang di belakangnya.

Viola, sahabatnya.

“Oittt, ngapain bengong disini? Hati-hati nanti ketempelan loh, Ra!”

Inara balas dengan terkekeh, ketempelan hantu gitu maksudnya? Ada-ada saja. Yang Inara tahu, kebanyakan orang  yang  bisa ketempelan gitu-gitu tuh yang imannya juga ga kuat. Jadi gampang banget kena godaan jahat.

Dia bukannya yang sok alim atau benar-benar alim banget juga ya. Cuma Inara memang rajin beribadah, tidak pernah bolos kecuali sedang halangan.

Viola menatap horor pada sahabatnya yang kini terkekeh, “Anjir! Lo beneran ketempelan, Ra?" Tanyanya, kan ngeri saja melihat Inara yang di ajak bicara bukannya menjawab, malah terkekeh.

Takut-takut kan bisa aja beneran ketempelan!

“Heh ya enggak lah!” elak Inara

Astagfirullah banget dia dikatain ketempelan, jangan sampe deh!

“Lo sih bengong gitu, mana pas gue ajak bicara bukannya jawab malah cengar-cengir,”

“Tumben mau kesini, Vi? Bukannya lo paling males ya kalau ke Perpus gini?” Tanya Inara

Memang saat ini kelasnya jamkos alias jam kosong, dikarenakan guru mata pelajaran prakarya sedang cuti melahirkan. Jadi mereka dibebaskan ingin kemana saja asal jangan keluar lingkungan sekolah.
Dan Inara lebih memilih pergi ke perpustakaan untuk membaca novel-novel yang tersedia gratis di perpustakaan ini, dia tipe orang yang tidak bisa fokus membaca cerita saat banyak orang disekitarnya.

Apalagi jamkos seperti ini, pastinya dikelasnya ada teman-teman nya yang lain yang sibuk berkumpul. Entah itu asik bergosip, main game, tidur, atau hal lainnya.

Ranara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang