Bagian 12

55 12 0
                                    

Semakin hari semakin banyak saja hal aneh yang Inara terima

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semakin hari semakin banyak saja hal aneh yang Inara terima. Kejadian beberapa hari yang lalu—yang menyebabkan ia pingsan di toilet seolah— itu saja belum menemukan titik terang siapa pelaku kejahatan tersebut.

Dan semenjak kejadian itu, entah di kolong meja, tas, bahkan di loker nya sekalipun, selalu ada sesuatu yang menerornya.

Seperti hari ini contohnya, di dalam lokernya terdapat boneka yang menyeramkan. Ia tidak tahu siapa yang menaruh boneka ini ke dalam lokernya. Dan lagi, ada kertas yang tertempel di boneka tersebut.

U DIE!

Inara jelas mengerti apa maksud tulisan ini. Jikalau benar ini ditujukan padanya, dan ada sangkut-pautnya dengan kejadian tempo hari lalu, maka jelas sudah orang tersebut ingin dia mati.

Lalu ia melirik ke sekitarnya, barang kali ada sesuatu atau orang yang mencurigakan.

Tidak ada apapun, tempat loker masih sepi.

Inara sendiri disini, ia memang datang sepagi ini. Lalu berniat menaruh baju olahraga nya ke dalam loker karna hari ini ada pelajaran olahraga.

Kemudian ia mengingat-ngingat semua kejadian yang terjadi beberapa hari ini.
Benda-benda teror yang ia dapatkan selalu ada bahkan saat ia datang sepagi ini, kemudian barang tersebut juga kadang bisa berada di tas atau bahkan di kolong mejanya.

Tunggu dulu, berarti sang pelaku tahu kebiasaan Inara yang selalu datang ke sekolah pagi-pagi buta?

Dan, apakah pelaku tersebut juga anak SMA Baradigma sepertinya?

Atau malah orang asing yang dibayar dengan sengaja untuk mencelakainya?

∞∞∞

Rangga bersiul saat melihat Inara dan Viola lewat dihadapannya. Tapi bukannya membuat kedua gadis itu menoleh, malah orang lain yang tersenyum-senyum malu karna mengira Rangga bersiul untuk menggoda mereka.

Melihat hal itu, Rangga berdecak.
“Heh siulan gue bukan buat kalian!” serunya

Membuat cewek-cewek tadi menunduk malu karna salah mengira. Sedangkan Inara dan Viola langsung menoleh saat mendengar seruan Rangga yang cukup nyaring tadi.

Rangga beralih menatap Inara yang kini menatapnya bingung.
Lalu tersenyum “Hai sayang!”

Panggilan itu membuat Inara, Viola, bahkan orang-orang yang berlalu lalang di sekitar mereka.

Seakan tau jika Rangga sengaja memanggil nya seperti itu, Inara menarik tangan Viola agar menjauh dari si berandal yang sialnya sekarang menjadi pacarnya itu.

Terpaksa sih,

Tapi mau bagaimana lagi? Toh Inara yakin Rangga hanya mempermainkan nya saja untuk beberapa hari yang singkat. Istilah zaman sekarang ya ‘ghosting’ . Cowok itu tidak serius menjalani hubungan pacaran ini, mungkin beberapa hari lagi saat cowok itu mulai bosan, pasti dia juga akan diputuskan oleh cowok itu.

Ranara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang