40.regret ends forgiving

779 60 0
                                    



Jisoo tersadar setelah dua hari ini di balut infusan dan selang oksigen

Matanya masih sulit untuk terbuka,dia melihat seorang berada di sampingnya sambil mengelus tangannya,jika itu jennie mana mungkin jennie mengganti warna rambutnya menjadi Blond tapi siapa itu ?

Setelah kesadarannya membaik ia tersentak,

"R~o~s~è ?" 

"Apa aku tidak salah lihat? Rosè ada disini?" Jisoo berucap didalam hati

Rosè mendengar kakak pertamanya memanggil namanya segeralah ia memanggil dokter

"Unnie kau sudah sadar?" Rosè tersenyum haru

Selama dua hari ini yang keluarganya nantikan adalah kesadaran jisoo dan penantian itu akhirnya terkabul

Dokter,perawat beserta keluarga kwon datang dan dokter pun langsung memeriksakan jisoo

Kemana tadi mereka pergi? Tentu saja jiwon dan hanna menemui dokter han untuk menanyakan perkembangan jisoo sedangkan Jennie dan lalice pergi ke cafetarian untuk mengganjal perutnya

"Jisoo sadar sepenuhnya,dia hanya shok atas apa yang ia lihat sekarang,ajaklah berbicara"

"Saya permisi" dokter han membungkuk lalu pergi

"Jisoo-ya" hanna berucap lirih
"Unnie chu kau sadar?" Lalice tersenyum haru bahagia

Jisoo menatap adik pertamanya itu yang sedang menunduk

"J~jennie-ya" jisoo bersusah payah memanggil adiknya dan jennie pun segera mengangkat kepalanya lalu menghampiri kakaknya
"Unnie jebal mianhe" jennie menangis sambil memegang tangan sebelah kanan nya karena tangan sebelah kirinya sudah dikuasai oleh rosè

"Jisoo-ya jangan membuat adikmu semakin bersalah" jiwon menenangkan putri pertama dan keduanya

"Kami mengetahuinya dari chaeoung" lanjutnya

"Kau pingsan dengan darah mengalir deras di hidungmu dan pada saat itu chaeoung sehabis pulang dari kampus lalu dia melihatmu terpapar mengenaskan di ruang tengah dan akhirnya adik ke dua mu membawa mu kerumah sakit dan menghubungi kami"

Jisoo mengeluarkan nafasnya kasar sambil menatap adik pertama dan keduanya lalu dielus lah tangan adiknya itu yang masih memegangi tangannya

"Gu~ma~wo" jisoo berucap kepada rosè  sungguh sulit untuk jisoo mengucapkan kata kata yang sangat panjang tapi dia memaklumi nya karena dia baru sadar

"Gwen~cha~na" jisoo tersenyum hangat kepada jennie dan jennie pun langsung memeluk kakaknya dengan keadaan masih menetralkan tubuhnya yang sangat lemas

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Lalice beserta ke tiga kakaknya berada di ruang rawat kakak pertamanya sedangkan orang tua mereka pergi untuk menyantap sarapan yang mereka tunda karena tadi mereka berkonsultasi terlebih dahulu

Lalice berada di antara jennie dan rosè dia tentu ditarik oleh rosè karena mereka masih melakukan perang dinginnya

Lalu terlintas ide di otaknya agar kedua kakaknya ini berbaikan

Lalice menghampiri jisoo yang sedang memejamkan matanya,hanya memejamkan tidak sepenuhnya terpejam

Lovely sister (jenchulichaeng) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang