48.destiny

648 49 0
                                    

Takdir lagi lagi mempermainkan mereka,satu bulan ini keluarga kwon masih berharap akan takdir

dan ternyata takdir itu ada,Jisoo sadar setelah satu bulan koma

"Dokter han apakah jisoo baik baik saja"

Dokter han menghembuskan nafasnya kasar

"Dia sudah sadar tapi penyakitinya belum hilang,jisoo masih harus dipakaikan selang ventilator sampai keadaan membaik"

"Sebaiknya kalian harus siap akan resiko kedepannya,kita tidak tahu sampai dimana jisoo akan bertahan"

Dokter han pamit

"Pasien akan dipindahkan keruang rawat beserta alat alat yang digunakannya"

Perawat langsung memindahkan jisoo ke ruang rawat

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

"Nghhhh~~~" jisoo meringis kesakitan,rasanyanya masih sama seperti sebelumnya

"Jisoo-yaa waegure"hanna langsung memanggil dokter han

"Jisoo hanya mengalami sakit kepala"

"Sisa sakitnya terdapat di tubuhnya"

"Obat obatan yang di terima jisoo membuatnya merasakan sakit di bagian tubuhnya"

"Tapi perlahan akan membaik"

Dokter han langsung pamit dan tersisalah hanna

"Eom~~ma"

"Ss~~ak~~it" jisoo meringis dan hanna hanya bisa mengangguk

"Perlahan rasa sakitnya akan menghilang"

"Jisoo tahan eoh"

"Putri Eomma pasti kuat"

"Uri jichu pasti kuat hmm"

hanna mencoba menguatkan putri pertamanya dan jujur saja hanna merasa sesak ingin mengeluarkan air matanya tapi rasanya tidak bisa keluar seperti menahan di depan jisoo

Hanna memang takut akan kesehatan jisoo tapi jisoo juga mengalami hal yang lebih takut lagi daripada keluarganya

☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Malam ini diruang rawat jisoo terdapat seluruh keluarga kwon

"Appa kemarin kan rosè unnie hampir terjatuh di got depan gerbang kampus"

"Mana tidak jauh dari kejadian ada kekasihnya jaehyun"

Lalice dan jennie tertawa puas,pasalnya jika rosè tidak ditahan oleh jennie dan lalice mungkin rosè sudah terjatuh,kan tidak estetic jika anak pemegang saham terbesar di kampusnya mendadak jatuh dari got

Rosè memanyunkan bibirnya seperti bebek membuat kedua saudaranya tertawa kembali

"Yaa,mengapa kau menceritakannya kembali" rosè langsung menghampiri ayahnya lalu memeluknya sangat erat masih dengan bibir yang di manyunkan

"Tidak hati hati lagi?" Itu suara hanna

"Nee,dia ingin tebar pesona kepada jaehyun eomma" jennie yang menimpali dan tertawa lagi

"Besok bawa laki laki yang membuat putri appa ini hampir terjatuh"

Rosè langsung membulatkan matanya

"Mwo appa andwe"

"Aniya,aku masih ingin kuliah appa"

"Lagi pun jisoo dan Jennie unnie belum menikah"

Jennie yang merasa namanya terpanggil Langsung memekik tidak terima

"Appa hanya ingin berkenalan,pabbo"

"Tidak lebih"

Rosè mengangguk sambil berpikir

"Memang jisoo dan Jennie unnie sudah membawa Jinyong dan taehyung oppa bertemu appa?"
Rosè berfikir dan di jawab oleh jiwon

"Nee,mereka datang dengan perintah appa,jadi kau dan lalice pun harus membawa meraka dengan perintah appa"

Lalice yang tadinya sedang mengatawai rosè langsung terdiam dengan lontaran yang jiwon katakan tadi

"Yaaa,mengapa aku harus dibawa"

"Tidak mungkin kan anak anak appa yang cantik ini tidak memiliki kekasih?"

"Lalice punya juga appa" gantian tinggal rosè yang meledek lalice

"Tuh kan sudah appa bilang"

"Besok bawa mereka ke ruangan jisoo"

Hanna yang  sedang di dekat jisoo langsung  tersadar ketika jisoo menatap hanna

"Kau membutuhkan sesuatu" hanna menanyakan kepada jisoo dengan senyuman dan Jisoo menggeleng kan kepalanya lemah

Jisoo hanya merasa bahagia saja dengan kehangatan yang sekarang sedang menjalar hatinya

Tubuhnya masih sakit tapi usapan hanna membuat dia lupa bahwa dirinya sedang tersiksa.



Bekasi,03 oktober 2021






Lovely sister (jenchulichaeng) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang