29.share stabbed by dagger

852 60 0
                                    

Lalice sedang berjalan di lorong kampus sendirian seperti biasa rosè tidak memiliki jam yang sama begitupun dengan jennie sedangkan jisoo sejak kemarin dia menginap di rumah nayeon dan akhirnya lalice membawa mobil mewah nya sendiri ke kampus

soal mobil itu bukan cuma lalice  yang di belikan oleh jiwon,rosè juga sebenarnya lalice menolak dan memilih naik angkutan umum saja tapi jiwon bilang ketika lalice pulang larut tidak mudah untuk nya mencari angkutan umum itu dan lalice pun menerimanya

"Lalice-ah" jungkook menghampiri lalice dan ia pun tidak menghindarinya,
Akhir akhir ini jungkook telah menemani lalice ketika ia sedang membutuhkan teman

"Kau lama sekali" jungkook berhenti dihadapan lalice
" apa aku sudah terlambat" lalice melihat jam tangannya dan ia tidak terlambat malah lebih cepat dua puluh menit dari jam masuknya

"Aniya,aku hanya ingin memberimu ini" jungkook memberikan satu novel yang di idam idamkan lalice.

Walaupun lalice sering sekali membaca buku pelajaran tapi tidak membuat nya terus terusan membaca nya dia juga pecinta novel fiksi

"Wahhh daebak" lalice dengan menatap novelnya berbinar
"Gumawo kokkie-ah" sambil mengambil novel itu
"Hanya ucapan terimakasih?" Jungkook dengan alis di angkat sebelah
"Kau mau meminta imbalan dariku?" Lalice menatap tidak percaya kepada temannya itu
"Annie,hanya menganti waktu ku berjam jam untuk mendapatkannya " jungkook
"Arasso,kau ingin apa?" Lalice mengalah lagi pun buku ini sulit sekali di dapat ketika  ia membelinya pasti sudah sold out

"Bagaimana kalau nanti malam kita dinner" jungkook menawarkan nya
"Hanya itu?" Lalice bertanya lagi dan di angguki oleh jungkook
"Araseo,datang lah kerumah ku dan meminta ijinlah ke orangtua ku" lanjutnya lalu meninggalkan jungkook sambil tersenyum

                       ☆☆☆☆☆☆☆☆

Rosè sedang berbelanja di supermarket dan ketika ia ingin mengambil snack itu mendadak kakinya tersandung dan mengharuskannya mendarat di dekapan seseorang

"Ahh jsonghanmida" rosè langsung melepas dekapannya
"Gwechana ?" Tanya laki laki itu kepada rosè
"Ahh nee kamsahnmida" rosè langsung membungkuk dan pergi ke kasir membayar makanannya tapi sepertinya hari ini hari tersial untuknya dia meninggalkan dompetnya di mobil jika dia mengambil dompetnya terlebih dahulu pasti dia harus mengantri kembali

"Sudah ini saja tuan?" sang resepsionis bertanya kepada seseorang yang berada di samping rosè
"Ini totalnya tuan" lanjutnya sambil menunjukan total semua nya
Laki laki itu menyodorkan kartunya dan
"Sekalian bayar punya perempuan ini" sambil menunjuk rosè dan itu membuatnya bingung

Resepsionis itu memberikan kantung belanjaan rosè dan laki laki yang sudah membayarnya lalu rosè mengucapkan terima kasih

"Kamsahanmida aku akan menganti uangmu" rosè merasa bersalah lagi lagi merepotkannya
"Boleh kah aku meminta nomor rekening mu?" Lanjutnya sambil menyodorkan ponselnya dan laki laki itu pun memberikan nomor hp nya bukan malah nomor rekeningnya
"Kau bisa menghubungi ku" lanjutnya

"Call me jaehyun" jaehyun langsung pergi meninggalkan rosè yang berdiri mematung
"Wah daebak masih ada cowo sebaik dia" rosè langsung tersadar dari lamunanya dan pergi segera agar ia bisa cepat cepat sampai

                  ☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

"Irene-ah apa yang sedang kau lakukan?" jennie dan irene sedang berada di lab kedokteran untuk melakuakan uji cobanya
"Aku sedang melakukan penelitian" jawab nya

"Wae?"

"Aku sebenarnya ingin meminta bantuanmu" lanjutnya

yang terjadi pada jennie adalah pikirannya yang selalu mengarah kepada kakak nya itu
"Waeyo?" Irene masih dengan penelitian nya itu
"Akhir akhir ini aku sering memperhatikan jisoo unnie" lirihnya sambil duduk di salah satu kursi di dekatnya
"Setiap kali dia pulang larut pasti mukanya pucat seperti seseorang yang sedang sakit" lanjutnya
"Dan kemarin lusa dia seperti selalu menghembuskan nafas kasar atau seperti sesak nafas"
"Setiap aku tanya pasti jawabannya baik baik saja"

melihat raut wajah jisoo kemarin membuatnya dirundung rasa khawatir bercampur cemas dia takut kakaknya itu tidak baik baik saja.

Irene yang mendengar suara lirih sahabatnya menghentikan aktivitasnya dan menghampiri jennie

"Mungkin saja dia tidak ingin melihat mu khawatir" irene dengan mengikuti duduk di sebelah Jennie
"Coba kau telusuri kamarnya siapa tahu ada sesuatu yang jenggal" lanjutnya kembali dan jennie pun merutuki dirinya kenapa tidak kepikiran sampai sana,dia langsung bergegas pergi tanpa mengucap sepatah katapun kepada irene,Jennie harus cepat cepat sampai rumah sebelum kakaknya pulang.



Bekasi 14 september 2021

Lovely sister (jenchulichaeng) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang